KABARBURSA.COM - PT Pertamina (Persero) melalui program Pertamina Peduli menunjukkan aksi tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL).
Kali ini Pertamina melaksanakan program TJSL tersebut dengan menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Bantuan dari Pertamina tersebut secara simbolis diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Menurut VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengatakan Pertamina Peduli merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk membantu masyarakat dalam masa pemulihan pascabencana.
“Pertamina bergerak cepat hadir di lokasi terdampak di Sukabumi. Sejumlah pekerja Pertamina dan petugas SPBU Pertamina juga datang ke rumah warga. Kami berharap dukungan Pertamina Peduli bisa menjadi semangat bagi masyarakat terdampak,” jelas Fadjar lewat keterangan resmi, Minggu 2 November 2025.
Dalam aksi tersebut, Pertamina menyalurkan berbagai bantuan logistik yang terdiri dari alat-alat kebersihan, perlengkapan pribadi, alas tidur, selimut, serta sembako dan makanan serta minuman siap saji.
Bantuan itu diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar warga di tengah proses pemulihan kondisi terdampak bencana.
“Terima kasih atas bantuan yang diberikan. Ini sangat membantu kami di kondisi seperti sekarang,” ujar Sapta (65), warga Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, yang rumahnya terdampak banjir bandang.
Ribuan Warga Terdampak Bencana
Diketahui, banjir bandang dan longsor melanda wilayah Kecamatan Cisolok dan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, dan berdampak pada 18 desa.
Berdasarkan data BPBD Sukabumi per 31 Oktober 2025, total warga terdampak mencapai 1.109 kepala keluarga atau 3.732 jiwa, dengan 9 KK (37 jiwa) di antaranya harus mengungsi ke lokasi aman.

Selain menimpa pemukiman warga, bencana juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum seperti jembatan, saluran air, sekolah, tempat ibadah, hingga lahan pertanian.
Pertamina menegaskan akan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah, BPBD, dan relawan setempat untuk membantu percepatan pemulihan wilayah terdampak.
“Bantuan ini menjadi bagian dari komitmen Pertamina mendukung pemerintah daerah agar proses pemulihan dapat berjalan cepat dan tepat sasaran,” kata Fadjar menambahkan.
Melalui Pertamina Peduli, perusahaan energi pelat merah ini terus berupaya hadir di tengah masyarakat tidak hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga sebagai pilar kemanusiaan dan lingkungan dalam menghadapi berbagai situasi darurat di Indonesia.
Kontribusi Pertamina Dalam Swasembada Energi Indonesia
Selain itu, Pertamina terus mendukung visi Asta Cita dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto lewat upaya ketahanan dan swasembada energi nasional.
Untuk itu, beragam langkah Pertamina telah lakukan, mulai dari peningkatan produksi migas (minyak dan gas) hingga pengembangan energi hijau berkelanjutan.
Menurut Simon Aloysius Mantiri, perusahaan tidak hanya berfokus pada profitabilitas, melainkan juga berperan sebagai agen pembangunan nasional (agent of development).
“Pertamina memiliki tugas untuk memastikan ketahanan, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi. Tidak hanya menjadi entitas bisnis yang mengejar laba, tetapi juga berperan sebagai agen pembangunan,” ujar Simon dalam acara Peringatan Satu Tahun Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, di Jakarta, dikutip dari keterangan resmi pada Rabu 22 Oktober 2025.
Sementara di sektor hulu, Pertamina terus mengakselerasi peningkatan produksi migas melalui pemanfaatan teknologi mutakhir dan intervensi sumur eksplorasi. Upaya tersebut menjadi bagian dari strategi meningkatkan cadangan energi sekaligus menjaga keseimbangan produksi nasional.
Simon menjelaskan, Pertamina bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menargetkan produksi minyak mencapai 1 juta barel per hari pada 2029.
Hingga kini, Indonesia baru memanfaatkan sekitar 65 cekungan eksplorasi dan 20 cekungan produksi dari total 120 cekungan migas yang ada di Tanah Air.
“Indonesia masih menyimpan banyak potensi migas. Sebagian besar kini berasal dari kawasan timur dan sudah masuk wilayah laut dalam, sehingga dibutuhkan investasi, teknologi, serta kemitraan dengan perusahaan migas global,” jelas Simon.
Untuk memperkuat ketahanan energi, Pertamina menerapkan Dual Growth Strategy atau pertumbuhan ganda, yaitu memaksimalkan bisnis migas eksisting sekaligus mempercepat pengembangan energi hijau sebagai sumber energi masa depan.
Simon menambahkan, Pertamina tetap berkontribusi signifikan terhadap pendapatan negara meskipun perusahaan tengah fokus pada transformasi energi.
Buktinya hingga Juni 2025, kontribusi Pertamina kepada keuangan negara mencapai Rp225 triliun, melalui pajak, dividen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Pertamina adalah instrumen strategis untuk pembangunan nasional,” tegas Simon.
Ke depan, Pertamina akan terus memperkuat perannya dalam mencapai kemandirian energi nasional, termasuk memperluas eksplorasi dan investasi di wilayah berpotensi tinggi.
“Pertamina akan terus melakukan perbaikan dan inisiatif untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi,” tutup Simon.
Dengan fondasi kuat dan strategi berkelanjutan, Pertamina berkomitmen menjaga keseimbangan antara produksi migas, pengembangan energi baru, dan kontribusi ekonomi nasional. Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Pertamina untuk mendukung kedaulatan energi dan pembangunan berkelanjutan Indonesia. (info-bks/*)