Logo
>

Pertamina Suburkan Lahan Kering di Boyolali dengan Energi Surya, Petani Tersenyum

Inovasi irigasi pintar berbasis energi surya di Desa Sobokerto, Boyolali. Lahan kering jadi produktif, pendapatan petani naik hingga 40 persen.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Pertamina Suburkan Lahan Kering di Boyolali dengan Energi Surya, Petani Tersenyum
Program DEB Pertamina hadirkan inovasi irigasi pintar berbasis energi surya di desa ini. Lahan kering kembali produktif, pendapatan petani naik siginifikan. Foto: dok. Pertamina

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Siang terik memantul di atas hamparan lahan kering Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

    Retakan tanah membentuk pola seperti urat di kulit bumi, menandakan betapa lamanya hujan tak menyapa.

    Namun di balik panas yang membakar, semangat para petani tak pernah padam. Bersama dorongan dari Pertamina, mereka menanam harapan baru lewat inovasi energi terbarukan.

    Khoirul, Local Heroes dari Kelompok Tani Ngudi Makmur Dukuh Turunan, Desa Sobokerto mengungkapkan bahwa musim kemarau selama ini menjadi tantangan berat bagi para petani.

    Ketika air sulit mengalir, lahan luas seolah tak berdaya. Bagi petani, kemarau bukan sekadar panas dan kering, melainkan ujian kesabaran serta ketekunan.

    Namun, kondisi itu berubah sejak Pertamina hadir melalui program Desa Energi Berdikari (DEB) yang mendukung aktivitas pertanian lewat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

    “Dulu, di musim kemarau, dari empat hektar lahan, kami cuma bisa menanam 20 perse , sisanya dibiarkan kosong karena air tak cukup, irigasi sulit, dan biaya untuk menyiram tanaman terlalu tinggi. Pertamina membantu kami membangun sumur pompa bertenaga PLTS yang membuat petani tak lagi bergantung sepenuhnya pada listrik konvensional atau bahan bakar fosil,” ujar Khoirul lewat keterangan resmi, Selasa 28 Oktober 2025.

    Khoirul yang ladangnya bisa kembali hijau, juga menuturkan bahwa Pertamina dari sisi pengembangan keterampilan para petani.

    Jadi Pertamina tidak hanya memberikan sarana, tetapi juga menghadirkan pelatihan dan pendampingan teknologi pertanian modern.

    Petani di Desa Sobokerto kini telah dibekali ilmu rotasi tanaman, penghematan air, hingga strategi panen efisien. Hasilnya, biaya produksi menurun, pertanian jadi lebih mandiri energi, dan emisi karbon ikut berkurang.

    “Sejak itu, angka 20 persen berubah drastis. Lahan yang dulu kering, kini bisa digarap hingga 60 persen, bahkan di musim kemarau sekalipun. Dan yang paling menggembirakan, pendapatan perekonomian petani meningkat lebih dari 40 persen. Jadi kami sangat bersyukur Pertamina hadir melalui program Desa Energi Berdikari ini,” terang Khoirul.

    Inovasi Mahasiswa Jadi Solusi

    Salah satu faktor keberhasilan Desa Sobokerto adalah penerapan inovasi karya Finalis Pertamuda 2024, ajang kompetisi inovasi energi yang digelar Pertamina.

    Haikal dan timnya merancang solusi cerdas untuk mengatasi kekeringan lewat teknologi berkelanjutan berbasis energi surya.

    Inovasi itu bernama “Adosistering", singkatan dari Adopsi Sistem Irigasi Tetes Berbasis IoT dan Embung Tadah Hujan.

    Sistem ini memanfaatkan Internet of Things (IoT) sehingga petani dapat mengontrol irigasi dari ponsel, mulai dari jadwal penyiraman hingga pemupukan otomatis, sesuai kondisi kelembapan tanah.

    “Alat ini kami rancang sesuai dengan kebutuhan pertanian di Indonesia. Teknologi ini juga mampu membantu proses pemupukan otomatis yang lebih efisien. Semua dijalankan dengan energi baru terbarukan tenaga solar panel yang ramah lingkungan dan hemat biaya,” jelas Haikal.

    Teknologi ini bukan hanya alat, tapi jembatan antara petani tradisional dan pertanian masa depan. Energi matahari yang dulu terasa membakar kini justru menjadi sumber kehidupan baru. Pompa air tenaga surya mengalirkan air ke ladang, menumbuhkan kembali warna hijau dari kangkung, bayam, kenikir, gambas, timun, tomat, cabai, hingga semangka.

    Sementara itu, Kepala Desa Sobokerto, Surahmin menilai jika inovasi ini sukses membuka babak baru bagi desanya. Teknologi dan semangat kolaborasi yang dibangun Pertamina menghadirkan harapan baru bagi petani.

    “Saya yakin, inovasi dan teknologi yang ada mampu menambah semangat para petani untuk bisa lebih giat dalam mengolah lahan, serta memberikan sayuran dengan kualitas terbaik guna memenuhi gizi dan swasembada pangan masyarakat,” ungkap Surahmin.

    Dengan sistem pengairan berbasis sensor tanah yang terkoneksi ke ponsel, para petani kini tak perlu lagi menebak kebutuhan air tanaman. Semua dapat dikendalikan secara otomatis, efisien, dan berkelanjutan.

    Pertamina Dorong 252 Desa Energi Berdikari

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, Desa Sobokerto merupakan salah satu dari 80 Desa Energi Berdikari baru yang diresmikan pada Hari Listrik Nasional pada Senin, 27 Oktober 2025

    Secara akumulatif, Pertamina kini telah memberdayakan 252 desa melalui program DEB di seluruh Indonesia.

    “Program DEB yang menjadi program tanggung jawab sosial lingkungan unggulan Pertamina ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mencapai Asta Cita Pemerintah, utamanya untuk membangun dari desa sehingga tercapai pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Selain itu, mendorong ketahanan energi nasional melalui energi baru terbarukan,” tutup Fadjar.

    DEB diyakini bukan cuma program tanggung jawab sosial, tetapi langkah Pertamina dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan swasembada energi nasional.

    Inisiatif tersebut sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, yang menekankan kemandirian bangsa di sektor pangan, energi, air, serta penguatan ekonomi hijau dan biru.

    Dengan kolaborasi pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha, Pertamina terus meneguhkan perannya sebagai penggerak ekonomi desa dan penjaga ketahanan energi nasional.

    Dari Sobokerto, harapan kini benar-benar tumbuh dan mengubah panas kemarau menjadi sumber kehidupan baru bagi petani Indonesia.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Harun Rasyid adalah jurnalis KabarBursa.com yang fokus pada liputan pasar modal, sektor komersial, dan industri otomotif. Berbekal pengalaman peliputan ekonomi dan bisnis, ia mengolah data dan regulasi menjadi laporan faktual yang mendukung pengambilan keputusan pelaku pasar dan investor. Gaya penulisan lugas, berbasis riset, dan memenuhi standar etika jurnalistik.