KABARBURSA.COM – Di Riau, sinar matahari sebentar lagi disulap jadi amunisi ekonomi hijau. Lewat perusahaan patungan bernama Singa Renewables, dua raksasa energi—RGE dan TotalEnergies—resmi menggarap proyek ambisius pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan sistem penyimpanan baterai (BESS). Seremoni penandatanganan investasi ini digelar di Istana Negara, disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Proyek PLTS dan BESS yang dikelola Singa akan mulai memasuki fase konstruksi secara bertahap. Fasilitas ini ditujukan untuk mendukung pasokan energi ramah lingkungan di dalam negeri, khususnya untuk kawasan industri hijau yang tengah berkembang di Riau.
Selain itu, proyek ini juga menargetkan ekspor energi surya ke Singapura dan memperkuat kerja sama energi lintas batas di kawasan ASEAN. Menurut RGE Managing Director Imelda Tanoto, investasi ini merupakan bagian dari langkah konkret perusahaan dalam mendukung agenda transisi energi dan penguatan konektivitas regional.
"Kami mendukung Asta Cita melalui kemandirian energi hijau dan pengembangan industri berbasis sumber daya hayati. Proyek ini akan menciptakan nilai ekonomi jangka panjang lewat peningkatan investasi, penguatan rantai pasok energi surya dalam negeri, dan pengembangan talenta di sektor energi terbarukan," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 Mei 2025.
Sementara itu, President Asia dan anggota Executive Committee TotalEnergies, Helle Kristoffersen, menyebut proyek ini sebagai bagian dari strategi perusahaan mendorong transisi energi di kawasan Asia Tenggara.
“Ini adalah proyek utility-scale yang menegaskan komitmen TotalEnergies terhadap ketahanan energi kawasan. Kami percaya proyek ini akan menjadi pendorong bagi pengembangan infrastruktur energi terbarukan ASEAN, mendekatkan kita pada visi ASEAN Power Grid,” ujarnya.
Dalam jangka panjang, proyek ini ditargetkan mampu menopang ketahanan energi nasional sekaligus membuka peluang ekspor energi surya ke negara tetangga. Pemerintah memproyeksikan kehadiran PLTS ini akan memperkuat dekarbonisasi sektor industri serta mempercepat pencapaian target Net Zero Emission (NZE).
Tak hanya itu, proyek ini juga berpeluang menciptakan green jobs dalam jumlah signifikan. Mulai dari pengembangan teknologi penyimpanan energi, integrasi sistem kelistrikan, hingga peningkatan kapasitas SDM di bidang rekayasa teknik dan energi terbarukan.
Proyek PLTS dan BESS di Riau ini akan menjadi bukti nyata bahwa Indonesia bukan hanya pasar energi bersih, tetapi juga poros utama energi terbarukan di Asia Tenggara.(*)