Logo
>

V-Green dan Prime Group Siapkan 100.000 Stasiun Pengisian EV di Indonesia

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
V-Green dan Prime Group Siapkan 100.000 Stasiun Pengisian EV di Indonesia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – V-Green dan Prime Group menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan jaringan stasiun pengisian daya kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) VinFast di Indonesia dengan total investasi mencapai USD1,2 miliar (Rp18,96 triliun).

    Dalam kerja sama ini, Prime Group, konglomerat multinasional yang berbasis di Uni Emirat Arab, akan memanfaatkan jaringan globalnya untuk pengadaan pendanaan dan pengembangan infrastruktur.

    Sementara itu, V-Green akan bertanggung jawab atas riset pasar, identifikasi lokasi strategis, pembangunan, dan operasional jaringan stasiun pengisian daya guna memenuhi kebutuhan pengguna EV yang terus meningkat di Indonesia.

    Chairman Prime Group, Tamer Wagih Salem, melihat Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan di Asia Tenggara. Ia optimistis kerja sama ini akan menguntungkan kedua perusahaan dan berkontribusi kepada pertumbuhan pasar EV di Asia Tenggara.

    “Kemitraan dengan V-Green ini akan membuka peluang global lainnya, dimulai dari Indonesia, lalu berkembang ke Timur Tengah, Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat. Kemitraan ini akan menciptakan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat dan komunitas global,” kata Tamer dalam keterangan tertulis, Kamis, 12 Desember 2024.

    Sementara itu, CEO V-Green, Nguyen Thanh Duong, mengatakan kerja sama dengan Prime Group dapat membuka peluang baru dalam memperluas jaringan pengisian kendaraan listrik global. Menurutnya, kerja sama ini juga akan menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif dan dapat mengurangi dampak lingkungan serta membenahi kualitas hidup.

    Kolaborasi ini juga akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua perusahaan, konsumen, serta masyarakat. Bersama VinFast dan GSM, kami berkomitmen untuk mempromosikan kampanye ‘Untuk Masa Depan Hijau’ di Indonesia,” kata Nguyen.

    100.000 Ribu Fasilitas Isi Daya

    Kedua pihak akan bekerja sama dan membahas lebih lanjut terkait pembangunan 100.000 stasiun pengisian daya EV selama tiga tahun mendatang. Sedangkan pembangunan fasilitas isi daya EV bakal dimulai pada awal 2025. Wilayah yang menjadi prioritas pembangunan fasilitas isi daya VinFast adalah Jakarta, Surabaya, Bali dan sekitarnya.

    Wilayah tersebut menjadi fokus pembangunan karena menjadi fokus strategis ekspansi V-Green di pasar Indonesia sekaligus mendukung peningkatan ekosistem kendaraan listrik. Sedangkan untuk ekspansi ke wilayah lain bakal dimulai pada tahap berikutnya.

    Sekadar informasi, V-Green didirikan oleh Pham Nhat Vuong, Pendiri VinFast, yang memiliki 90 persen saham. Terpisah dari divisi pengembangan stasiun pengisian daya VinFast, V-Green berfokus pada investasi di seluruh infrastruktur kendaraan listrik. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk membangun ekosistem ramah lingkungan dan mempercepat transformasi menuju transportasi listrik.

    Penandatanganan MoU dengan Prime Group menjadi tonggak penting bagi V-Green sebagai mitra strategis dalam mendukung ekspansi global VinFast. Dengan membangun infrastruktur pengisian daya yang handal, V-Green mempermudah VinFast untuk memasuki pasar Indonesia yang dinamis.

    Sejak peluncuran resminya di Indonesia, VinFast telah memperkenalkan dua model kendaraan listrik, VF e34 dan VF 5. Perusahaan ini terus memperluas jaringan dealer, menerapkan strategi penjualan yang menarik, dan membangun pabrik perakitan di Subang, Jawa Barat, untuk meningkatkan kapasitas produksi globalnya.

    Kerja Sama Perbaikan Otomotif Lokal

    Sebelumnya, produsen EV asal Vietnam menggandeng perusahaan permodalan di Asia Tenggara, AC Ventures dan Otoklik selaku startup penyedia layanan dan perbaikan otomotif lokal.

    Kerja sama ini bertujuan menjadikan Otoklik sebagai penyedia layanan resmi bagi pelanggan VinFast di seluruh Indonesia. Kerja sama ini juga untuk mendukung rencana VinFast dalam hal investasi modal sebesar USD1,2 miliar untuk membangun pabrik perakitan kendaraan listrik di Indonesia.

    VinFast mengklaim pabrik perakitan mobil listrik ini akan memiliki kapasitas produksi hingga 60.000 unit mobil per tahun. Rencana VinFast ini adalah untuk mendukung ambisi pemerintah dalam menargetkan 600.000 mobil listrik dalam negeri pada 2025.

    Co-Founder dan CEO Otoklik, Martin Reyhan Suryohusodo, mengatakan Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang pemerintahnya aktif mendukung kendaraan listrik.

    "Investasi pemerintah difokuskan kepada elemen infrastruktur penting seperti memperluas jaringan stasiun pengisian dan meningkatkan opsi pembiayaan,” kata Martin beberapa waktu lalu.

    Martin menilai investor global sudah mulai harus memikirkan masa depan pengisian baterai versus sistem tukar baterai. Menurutnya, stasiun pertukaran baterai butuh investasi dan modal besar dalam infrastruktur.

    Martin mencontohkan, saat ini NIO di China adalah contoh nyata investasi besar yang dilakukan dalam teknologi ini. Menurutnya, awalnya Tesla berminat dalam membangun stasiun penukaran baterai mobil listrik. Namun, karena biayanya terlalu tinggi, perusahaan otomotif yang dipimpin Elon Musk itu megurungkan rencananya.

    “Satu masalah krusial bagi investor global yang tertarik pada pasar kendaraan listrik di Indonesia adalah kejelasan regulasi tentang penjualan listrik komersial. Saat ini, semua penjualan listrik komersial harus melalui PLN, perusahaan listrik negara Indonesia yang dapat menjadi tantangan bagi penyedia stasiun pengisian pihak ketiga,” kata Martin.

    Menurutnya dalam 10 tahun mendatang, permintaan suku cadang mobil listrik akan meningkat seiring populasi EV yang meningkat. Ia memprediksi permintaan suku cadang after market akan meningkat dan sebanding dengan kualitas suku cadang asli, namun dengan pilihan harga yang lebih murah.

    “Rencana kami adalah untuk bermitra dengan perusahaan yang sudah memproduksi suku cadang ini, bukan membuatnya sendiri. Langkah ini akan memungkinkan kami menyediakan komponen-komponen ini kepada bengkel-bengkel independen, memberikan pemilik kendaraan listrik pilihan yang lebih terjangkau dan kompetitif di luar suku cadang asli,” kata Martin.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.