Logo
>

Arah Emas Berubah di Tengah Redanya Ketegangan Global

Perubahan dinamika geopolitik dan data ekonomi utama mulai memengaruhi cara pasar membaca risiko.

Ditulis oleh Syahrianto
Arah Emas Berubah di Tengah Redanya Ketegangan Global
Ilustrasi: Sebongkah emas (gold nugget). (Foto: Pixabay/Csaba Nagy)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Harga emas spot memangkas sebagian penguatannya pada Senin, 15 Desember 2025, setelah muncul kemajuan dalam pembicaraan penting antara pejabat Amerika Serikat dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang bertujuan mengakhiri perang. 

    Pelaku pasar kini mengalihkan perhatian ke data tenaga kerja Amerika Serikat.

    Sebagaimana dilansir Reuters, harga emas spot naik 0,2 persen ke USD4.309,82 per ounce, setelah sempat menguat lebih dari 1 persen pada awal sesi. Kontrak emas berjangka AS ditutup naik 0,2 persen ke USD4.335,2 per ounce.

    Kemajuan dalam pembicaraan damai Rusia dan Ukraina dinilai meredam permintaan emas sebagai aset safe haven, kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

    Ia menambahkan bahwa emas juga berada di bawah tekanan aksi ambil untung dan likuidasi yang berlangsung selama sepekan terakhir, seiring sebagian pelaku pasar yang sebelumnya membeli kontrak berjangka kini mulai merealisasikan keuntungan.

    Utusan khusus Amerika Serikat Steve Witkoff mengatakan bahwa “banyak kemajuan telah dicapai dalam pembicaraan Ukraina”. Seorang pejabat AS juga mengatakan kepada Reuters bahwa kedua pihak semakin mendekati titik temu untuk mempersempit perbedaan antara Rusia dan Ukraina.

    Pelaku pasar kini menanti laporan non-farm payrolls Amerika Serikat serta data penjualan ritel yang dijadwalkan rilis pada Selasa, untuk mendapatkan petunjuk lanjutan terkait arah kebijakan Federal Reserve. Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada Januari 2026 sebesar 78 persen.

    Emas yang secara tradisional dipandang sebagai aset lindung nilai cenderung berkinerja baik pada periode ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

    Harga perak spot naik 2,6 persen ke USD63,61 per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi USD64,65 pada Jumat, dan masih berada dekat dengan level psikologis USD65 per ounce.

    “Perak saat ini memimpin pergerakan logam mulia. Hingga akhir tahun, harga kemungkinan diperdagangkan di atas USD65 dan saya melihat potensi USD70 pada awal kuartal pertama tahun depan,” kata analis senior RJO Futures Bob Haberkorn.

    Sementara itu, harga platinum spot naik 2,5 persen ke USD1.788,55 per ounce dan mencapai level tertinggi sejak September 2011. Palladium juga melonjak ke level tertinggi dua bulan, naik hampir 5 persen ke USD1.560,25 per ounce.

    Produsen palladium terbesar dunia, Nornickel dari Rusia, menyatakan dalam tinjauan pasar logam bahwa dengan memasukkan permintaan investasi, pasar palladium berpotensi mengalami defisit sekitar 0,2 juta ounce pada tahun ini. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.