Logo
>

Asa Penurunan Suku Bunga Bawa Tembaga Shanghai Meroket

Ditulis oleh Yunila Wati
Asa Penurunan Suku Bunga Bawa Tembaga Shanghai Meroket

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga tembaga di Shanghai melesat ke level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu pada Senin, 26 Agustus 2024, didorong oleh lonjakan permintaan di China dan harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada September mendatang. Kontrak tembaga untuk pengiriman Oktober, yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (SHFE), naik 1,3 persen menjadi 74.520 yuan (USD10.463,35) per ton pada jeda tengah hari. Begitu mengutip laporan Reuters di Hanoi, hari ini.

    Pada awal sesi, kontrak tersebut sempat naik 1,6 persen menjadi 74.770 yuan per ton, level tertinggi sejak 2 Agustus kemarin. Kenaikan ini didorong oleh pabrikan wire rod tembaga yang meningkatkan pesanan mereka setelah harga tembaga turun, serta oleh pelanggan hilir—perusahaan jaringan listrik—yang meningkatkan output untuk memenuhi target produksi tahunan, menurut analis CRU, He Tianyu. Sektor listrik merupakan salah satu konsumen terbesar komoditas tembaga.

    Meskipun demikian, harga tembaga SHFE masih sekitar 17 oersen di bawah rekor tertinggi 89.290 yuan per ton yang dicapai pada 20 Mei. He Tianyu juga mengingatkan bahwa musim puncak konsumsi China biasanya dimulai dari pertengahan September, namun hal ini bisa terganggu jika harga tembaga kembali ke posisi USD10.000 per ton di London Metal Exchange (LME) atau 80.000 yuan per ton di SHFE.

    Selain tembaga, harga aluminium di SHFE juga naik 0,3 persen menjadi 19.875 yuan per ton, setelah sempat mencapai 19.990 yuan di awal sesi, level tertinggi sejak 16 Juli lalu. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh kekhawatiran pasokan dan ekspektasi penurunan suku bunga AS, yang didukung oleh pernyataan Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, pada Jumat, 23 Agustus kemarin.

    Logam lainnya di bursa berjangka Shanghai juga menunjukkan pergerakan yang beragam. Seng (zinc) mencapai level tertinggi sejak 17 Juli 2024 di 24.175 yuan per ton, sementara timah turun 0,4 persen menjadi 265.830 yuan tetapi masih mendekati level puncak satu minggu yang disentuh pada sesi sebelumnya.

    Yunnan Tin China, produsen timah olahan terbesar di dunia, memulai maintenance peralatan peleburannya mulai 25 Agustus 2024, yang diperkirakan berlangsung hingga 45 hari. Sementara itu, nikel SHFE melonjak 1,2 persen menjadi 131.040 yuan dan timbal (lead) melejit 1,3 persen menjadi 17.620 yuan per ton.

    Pergerakan harga logam ini mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh faktor-faktor global seperti permintaan dari sektor listrik di China dan ekspektasi kebijakan moneter di AS.

    Kinerja Saham Industri Tembaga di Indonesia

    Harga tembaga belakangan ini melonjak, didorong oleh ekspektasi terbatasnya pasokan dan optimisme terhadap peningkatan permintaan dari aplikasi transisi energi seperti kendaraan listrik dan teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan dan otomatisasi.

    Aktivitas manufaktur yang meningkat, khususnya di Tiongkok sebagai konsumen utama, turut menyumbang antusiasme terhadap komoditas ini. Survei manajer pembelian mulai menunjukkan ekspansi, mendorong harga tembaga mencapai puncak dua tahunnya pada USD9.900 per ton minggu ini.

    Prospek kekurangan konsentrat tembaga, bahan baku utama logam ini, semakin menekan pasar. Penutupan tambang Cobre milik First Quantum di Panama oleh penambang Kanada memicu kekhawatiran tersebut.

    Kenaikan harga tembaga juga dipengaruhi oleh pembalikan posisi jangka pendek, yang bertaruh pada harga lebih rendah ketika prospek permintaan dari Tiongkok tampak suram akibat penurunan aktivitas manufaktur.

    Pemotongan suku bunga di Amerika Serikat, Eropa, dan beberapa negara lain juga meningkatkan potensi pertumbuhan dan permintaan terhadap tembaga.

    Sumber industri tembaga mengindikasikan bahwa ketatnya pasokan akan segera terlihat pada penurunan stok di gudang yang disetujui London Metal Exchange (LME) dan yang dipantau oleh Shanghai Futures Exchange.

    Menurut laporan Reuters, Jay Tatum, manajer portofolio di Valent Asset Management, menyatakan bahwa kelangkaan logam tembaga akan menjadi ujian nyata apakah harga tembaga dapat dipertahankan dan naik lebih tinggi.

    Kenaikan harga komoditas tembaga berjangka di pasar global tentu akan berdampak positif pada pergerakan harga saham perusahaan tembaga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Pergerakan harga saham pada 6 Agustus 2024 mencerminkan sentimen pasar yang beragam terhadap masing-masing perusahaan. Saham TBMS dan AMMN mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan, sementara SCCO dan KBLI mengalami penurunan kecil. ANTM juga menunjukkan kinerja positif, seiring dengan tren kenaikan harga komoditas.

    1. PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS)

    Harga Saham: Rp3.200

    Perubahan: +2,56 persen

    Volume Perdagangan: 5.300.000 lembar

    Kapitalisasi Pasar: Rp6,4 triliun

    Kinerja: Saham TBMS menunjukkan penguatan signifikan pada perdagangan hari ini, didorong oleh optimisme pasar terhadap peningkatan produksi dan permintaan dalam industri tembaga.

    2. PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce (SCCO)

    Harga Saham: Rp4.800

    Perubahan: -1,04 persen

    Volume Perdagangan: 2.750.000 lembar

    Kapitalisasi Pasar: Rp9,6 triliun

    Kinerja: Saham SCCO mengalami penurunan tipis, meskipun perusahaan ini tetap menunjukkan fundamental yang kuat. Penurunan ini lebih disebabkan oleh aksi ambil untung oleh investor setelah kenaikan yang cukup tajam minggu lalu.

    3. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

    Harga Saham: Rp2.950

    Perubahan: +3,17 persen

    Volume Perdagangan: 6.800.000 lembar

    Kapitalisasi Pasar: Rp20,65 triliun

    Kinerja: AMMN mencatatkan kenaikan harga saham yang cukup signifikan, dipicu oleh berita positif mengenai ekspansi tambang dan peningkatan harga komoditas mineral secara global.

    4. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

    Harga Saham: Rp2.500

    Perubahan: +1,85 persen

    Volume Perdagangan: 10.200.000 lembar

    Kapitalisasi Pasar: Rp25 triliun

    Kinerja: Saham ANTM terus bergerak naik seiring dengan peningkatan harga nikel dan emas di pasar internasional. Sentimen positif dari laporan keuangan kuartal kedua juga turut mendongkrak performa saham ini.

    5. PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI)

    Harga Saham: Rp1.200

    Perubahan: -0,83 persen

    Volume Perdagangan: 4.500.000 lembar

    Kapitalisasi Pasar: Rp2,4 triliun

    Kinerja: Saham KBLI sedikit mengalami tekanan, meskipun prospek jangka panjang perusahaan ini masih solid. Penurunan harga saham ini lebih disebabkan oleh fluktuasi pasar secara keseluruhan. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79