Logo
>

ASEAN Sepakati DEFA, UMKM Siap Go Digital ke Pasar Global

ASEAN sepakati hasil perundingan DEFA untuk percepat integrasi ekonomi digital dan dorong UMKM go global lewat kerja sama lintas negara.

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
ASEAN Sepakati DEFA, UMKM Siap Go Digital ke Pasar Global
ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Foto: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Upaya mempercepat integrasi ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara mencapai tonggak penting dengan disepakatinya hasil substansial perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Pertemuan tersebut menegaskan capaian penting dari perundingan DEFA putaran ke-14 yang berlangsung pada 7–10 Oktober 2025 di Jakarta. 

    Kesepakatan ini menjadi peluang besar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kawasan untuk memperluas jangkauan pasar hingga level regional dan global. 

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku AECC Minister (ASEAN Economic Community Council) memimpin Delegasi Indonesia dalam pertemuan the 2nd Special ASEAN Economic Community Council (AECC) Meeting on ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) di Kuala Lumpur, Jumat, 24 Oktober 2025. 

    DEFA merupakan inisiatif utama di bawah Bandar Seri Begawan Roadmap (BSBR) yang diadopsi sejak 2021 untuk mempercepat transformasi digital kawasan. Perjanjian ini menjadi yang pertama di ASEAN yang secara komprehensif mengatur kerja sama ekonomi digital lintas negara. 

    Salah satu fokus utama DEFA adalah memperkuat posisi UMKM agar dapat berpartisipasi aktif dalam ekonomi digital. Melalui harmonisasi aturan dan peningkatan konektivitas digital, UMKM diharapkan dapat lebih mudah mengakses pasar ASEAN dan global, memperluas jaringan usaha, serta meningkatkan daya saing melalui pemanfaatan teknologi. 

    Perjanjian DEFA mencakup sejumlah ketentuan strategis seperti arus data lintas batas (cross-border data flows), pembayaran elektronik (electronic payments), perlindungan data pribadi, identitas digital, mobilitas talenta digital, serta kerja sama dalam teknologi baru seperti kecerdasan artifisial (AI). Kerja sama ini juga memperkuat keamanan daring dan kebijakan persaingan usaha di kawasan. 

    Capaian ini menandai langkah penting bagi ASEAN dalam membangun ekosistem digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan. Dengan dukungan infrastruktur digital dan regulasi yang selaras antarnegara, pelaku UMKM dapat memperluas akses terhadap pelanggan, mempercepat proses transaksi lintas negara, serta memperoleh manfaat dari integrasi pasar digital ASEAN. 

    Bagi Indonesia, pelaksanaan DEFA sejalan dengan Strategi Nasional Ekonomi Digital 2030 yang mencakup penguatan infrastruktur digital, pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi, serta transformasi digital UMKM. Melalui integrasi ini, UMKM Indonesia berpeluang memperluas pangsa pasar sekaligus menarik investasi di sektor teknologi tinggi. 

    ASEAN memperkirakan DEFA dapat memberikan kontribusi hingga 366 miliar dolar AS terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kawasan pada tahun 2030, atau sekitar 40 persen dari potensi total ekonomi digital ASEAN. 

    Negara-negara anggota berkomitmen menyelesaikan dan menandatangani DEFA secara penuh pada 2026, agar manfaat konkret dari kerja sama digital ini dapat segera dirasakan oleh masyarakat dan pelaku usaha di kawasan. 

    Langkah ini menegaskan komitmen ASEAN untuk membangun masa depan ekonomi digital yang terintegrasi dan berdaya saing, dengan UMKM sebagai ujung tombak pertumbuhan ekonomi inklusif di kawasan.(*) 

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Citra Dara Vresti Trisna adalah Asisten Redaktur KabarBursa.com yang memiliki spesialisasi dalam analisis saham dan dinamika pasar modal. Dengan ketelitian analitis dan pemahaman mendalam terhadap tren keuangan, ia berperan penting dalam memastikan setiap publikasi redaksi memiliki akurasi data, konteks riset, dan relevansi tinggi bagi investor serta pembaca profesional. Gaya kerjanya terukur, berstandar tinggi, dan berorientasi pada kualitas jurnalistik berbasis fakta.