Logo
>

Babak Baru Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang Lewat IJEPA akan Berlaku di 2025

Ditulis oleh Dian Finka
Babak Baru Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang Lewat IJEPA akan Berlaku di 2025

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan Investasi Jepang di Indonesia sepanjang 2023 tercatat mencapai USD4,6 miliar, meningkat 30,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total perdagangan Indonesia-Jepang pada periode Januari hingga September 2024 mencapai USD26,40 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Jepang sebesar USD15,77 miliar dan impor dari Jepang sebesar USD10,62 miliar.

    Saat ini, kedua negara tengah mendorong penyelesaian proses ratifikasi Protokol Perubahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA) yang dijadwalkan akan diimplementasikan pada 2025.

    “Kedua negara sepakat mendorong penyelesaian ratifikasi Protokol Perubahan IJEPA. Proses ratifikasi saat ini sudah berjalan di kedua negara dengan target implementasi pada 2025,” jelas Budi dalam keterangan tertulis, di Jakarta, 16 November 2024.

    Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, Yoji Muto.

    Protokol Perubahan IJEPA merupakan amandemen sekaligus peningkatan komitmen atas kerja sama yang telah berjalan sejak 2008. Protokol ini mencakup berbagai aspek, seperti perdagangan barang, jasa, e-commerce, perpindahan orang perseorangan (MNP), kerja sama, kekayaan intelektual, hingga pengadaan barang dan jasa pemerintah.

    Pada 2025, Indonesia sebagai Ketua ASEAN dan Jepang sebagai mitra utama akan bersama-sama memimpin pelaksanaan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). “Indonesia berharap kerja sama dan kolaborasi yang baik dengan Jepang untuk keketuaan bersama RCEP pada 2025,” jelas Budi.

    Budi mengungkapkan RCEP Support Unit (RSU), yang berlokasi di Sekretariat ASEAN di Jakarta, akan diresmikan pada 9 Desember 2024. Ia berharap implementasi RCEP dapat berlangsung lebih efektif dan efisien, sehingga mendukung integrasi ekonomi kawasan secara keseluruhan. Sementara nantinya Jepang akan menyelenggarakan World Expo Osaka 2025 tahun depan. Budi menyatakan bahwa Indonesia menyambut baik acara tersebut dengan berpartisipasi melalui Paviliun Indonesia.

    Selain itu, Budi mengajak seluruh ekonomi APEC untuk mendukung sistem perdagangan multilateral. "Dengan sistem perdagangan multilateral, perdagangan global dapat menjadi inklusif bagi semua orang," ujar Budi.

    Sementara itu, Jepang mengungkapkan akan menggelar lokakarya niaga elektronik pada 2025. Jepang berharap Indonesia dapat berpartisipasi pada lokakarya tersebut.

    Pada 2023, Jepang merupakan negara mitra dagang ke-3 tujuan ekspor dan asal impor bagi Indonesia. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang yaitu batu bara, bijih tembaga, nikel, limbah logam, dan inti sawit. Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Jepang, yaitu billet besi, kendaraan bermotor, tembaga, sekop mesin, dan kotak perlengkapan.

    Latar Belakang Perjanjian IJEPA

    IJEPA merupakan perjanjian perdagangan bilateral pertama Indonesia dengan Jepang yang berlaku sejak 2008. Sesuai dengan ketentuan IJEPA, perjanjian tersebut harus ditinjau atau dievaluasi kembali setiap lima tahun pascaimplementasi. Pada 2015-2019, RI-Jepang menggulirkan perundingan tinjauan umum IJEPA dan menghasilkan laporan bersama sebagai basis perundingan Protokol Perubahan IJEPA. Setelah itu, kedua negara memulai perundingan Protokol Perubahan IJEPA dan berhasil menyelesaikannya di Tokyo, Jepang, pada 16 Desember 2023.

    Terbaru, Indonesia dan Jepang resmi menyepakati Protokol Perubahan IJEPA pada Kamis, 8 Agustus 2024. Penandatanganan Protokol Perubahan IJEPA dilakukan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Luar Negeri Jepang Kamikawa Yoko melalui konferensi virtual. Proses ratifikasinya diharapkan rampung pada 2025.

    Pembaruan ini membuka peluang peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang dengan proyeksi pertumbuhan rata-rata 11,6 persen per tahun pada periode 2025-2033. Kesepakatan tersebut juga memperluas akses tenaga kerja Indonesia ke pasar Jepang. Tidak lagi terbatas pada sektor keperawatan, manufaktur, pertanian, dan perikanan, peluang kini mencakup bidang perbankan, properti, dan transportasi.

    Protokol ini mencakup amandemen sekaligus peningkatan komitmen di berbagai bidang, seperti perdagangan barang dan jasa, e-commerce, perpindahan orang perseorangan (movement of natural persons/MNP), kekayaan intelektual, serta pengadaan barang dan jasa pemerintah.

    Jepang akan meningkatkan akses pasar untuk 112 pos tarif produk Indonesia di sektor perdagangan barang. Produk yang mendapat kemudahan mencakup ikan segar dan olahan seperti tuna, cakalang, lobster, dan kerang; buah-buahan; makanan dan minuman; serta bahan kimia organik. Sementara itu, Indonesia akan membuka akses pasar untuk 25 pos tarif produk Jepang, termasuk produk besi dan baja serta otomotif.

    Setelah Protokol Perubahan IJEPA mulai diimplementasikan, yang ratifikasinya ditargetkan selesai pada 2025, ekspor Indonesia ke Jepang diperkirakan tumbuh rata-rata 11,6 persen per tahun pada periode 2025-2033. Pada 2028, nilai ekspor Indonesia ke Jepang berpotensi mencapai USD35,9 miliar, naik 58 persen dibandingkan 2023 yang tercatat sebesar USD20,8 miliar.

    Nilai Perdagangan Indonesia-Jepang

    Kementerian Perdagangan mencatat perdagangan antara Indonesia dan Jepang tumbuh rata-rata 9,93 persen dalam lima tahun terakhir, yakni 2018-2023. Neraca perdagangan Indonesia dengan Jepang terus mencatatkan surplus. Pada 2023, total nilai perdagangan kedua negara mencapai 37,3 miliar dollar AS, dengan ekspor Indonesia sebesar 20,8 miliar dollar AS dan impor dari Jepang senilai 16,5 miliar dollar AS. Surplus perdagangan Indonesia atas Jepang tercatat sebesar 4,2 miliar dollar AS.

    Komoditas utama ekspor Indonesia ke Jepang meliputi batubara, bijih tembaga, gas alam, nikel, serta limbah dan skrap logam mulia. Sementara itu, produk impor utama dari Jepang mencakup baja, kendaraan bermotor untuk angkutan barang, katoda, dan transmisi kendaraan.

    Protokol Perubahan IJEPA juga mencakup pengembangan sektor e-dagang dengan memfasilitasi perdagangan melalui sistem elektronik. Indonesia dan Jepang berkomitmen mendorong produk usaha kecil dan menengah (UKM) untuk dipasarkan melalui e-dagang.

    Di sektor jasa, kedua negara sepakat memperluas akses pasar di bidang perbankan, pengembangan kapasitas di sektor real estat, dan transportasi. Kerja sama juga mencakup perpanjangan masa kerja perawat dan pengasuh asal Indonesia di Jepang serta penyempurnaan prosedur imigrasi dan penempatan tenaga kerja. Selain itu, kedua negara menyepakati upaya untuk memperluas peluang kerja tenaga kerja Indonesia di Jepang untuk sektor lainnya. Namun, pembahasan lebih rinci mengenai liberalisasi tenaga kerja akan dilanjutkan pada pertemuan bilateral berikutnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.