Logo
>

BEI Sebut Ada Dua Perusahaan Lighthouse Segera IPO

BEI targetkan lima perusahaan lighthouse tahun ini, dua lagi siap IPO di 2025. Sektor bahan baku dan energi dominasi penghimpunan dana hingga Rp156 triliun.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
BEI Sebut Ada Dua Perusahaan Lighthouse Segera IPO
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025. Foto: KabarBursa/Hutama Prayoga.

KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bakal ada dua perusahaan mercusuar atau lighthouse yang masuk ke dalam pipeline penawaran umum saham perdana  atau Initial Public Offering (IPO) di sisa tahun 2025.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, hingga kini pihaknya mencatat ada enam calon perusahaan yang segera IPO. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya ialah perusahaan lighthouse.

"Jadi mudah-mudahan kalau jalan, paling tidak  lebih dari lima (perusahaan tercatat lighthouse di BEI tahun ini)," ungkap dia dalam konferensi pers di Gedung BEI Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025.

Adapun BEI menargetkan lima perusahaan lighthouse yang tercatat pada tahun ini. Dari target itu, empat perusahaan sudah mencatatkan saham perdananya seperti RATU, CBDK, YUPI, dan CDIA. 

Iman sendiri tidak mengungkap nama enam calon perusahaan tercatat. Namun, dia membeberkan enam perusahaan itu bergerak di sektor basic material, industri, transportasi, dan financial. 

Adapun hingga tahun 2025 berjalan, sudah ada 22 perusahaan yang mencatatkan saham perdananya di BEI. 

Sebelumnya, Imam pernah menekankan bahwa peningkatan likuiditas bukan hanya berbicara soal jumlah perusahaan tercatat, tapi juga kualitas.

"Kami tidak hanya bicara quantity, tapi juga quality. Target kami tahun ini ada lima perusahaan lighthouse, tiga sudah listing, dua lagi dalam proses," ujar Imam dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST BEI secara daring pada Rabu, 25 Juni 2025.

Ia menjelaskan bahwa perusahaan lighthouse adalah emiten besar dan berkualitas tinggi yang diharapkan dapat menarik investor dan meningkatkan likuiditas pasar.

Sektor Bahan Baku dan Energi Dominasi BEI: Right Issue Capai Rp16,5 Triliun

BEI terus mencatat tren positif dari aktivitas pasar modal sepanjang 2025. Hingga 25 Juli 2025, total dana yang berhasil dihimpun melalui pencatatan saham, penerbitan obligasi, dan aksi korporasi berupa rights issue telah menembus angka Rp156 triliun.

Dominasi tetap berada pada sektor-sektor strategis seperti bahan baku atau basic materials dan energi, yang menunjukkan minat tinggi dari perusahaan dalam mengakses pendanaan publik melalui instrumen pasar modal.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, menyatakan bahwa profil pipeline emiten tahun ini didominasi oleh perusahaan dengan aset besar.

“Empat dari lima perusahaan yang sedang berada dalam pipeline pencatatan saham memiliki aset di atas Rp250 miliar,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Minggu, 27 Juli 2025.

Sepanjang tahun berjalan, sudah ada 22 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp10,39 triliun.

Sementara itu, terdapat lima perusahaan lainnya dalam pipeline pencatatan saham. Sebagian besar perusahaan tersebut berasal dari sektor bahan baku, energi, dan keuangan. BEI mencatat dua perusahaan dari sektor basic materials, satu dari sektor energy, satu dari finansial dan satu dari sektor transportation & logistic.

Tidak terdapat pipeline baru dari sektor consumer, healthcare, technology, maupun real estate.

Dari segi klasifikasi aset, tidak ada perusahaan dalam pipeline yang berasal dari kelompok aset kecil atau aset di bawah Rp50 miliar. Hanya satu perusahaan dikategorikan sebagai aset menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, sementara sisanya merupakan perusahaan dengan skala besar.

Untuk segmen pendanaan berbasis utang, pasar obligasi juga menunjukkan geliat kuat. Sampai akhir Juli, BEI telah mencatat 113 emisi obligasi dari 65 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS), dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp129,2 triliun.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.