Logo
>

Belanja Negara 2025 Capai Rp2.593 Triliun, tapi Serapan Daerah Rendah

Belanja negara hingga Oktober 2025 mencapai Rp2.593 triliun atau 73,5% dari outlook, namun Wamenkeu Suahasil menyoroti rendahnya serapan belanja daerah.

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Belanja Negara 2025 Capai Rp2.593 Triliun, tapi Serapan Daerah Rendah
Ilustrasi belanja negara terus meningkat. Foto: dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Hingga periode Oktober 2025, pemerintah telah mengeluarkan belanja negara sebesar Rp2.593 triliun. Jumlah itu setara 73,5 persen dari total proyeksi belanja pemerintah sepanjang tahun senilai Rp3.527,5 triliun. 

    Realisasi tersebut mencakup belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.879,6 triliun atau 70,6 persen dari outlook, serta transfer ke daerah (TKD) yang mencapai Rp713,4 triliun atau 82,6 persen.

    Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menjelaskan, realisasi belanja pemerintah pusat yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu berasal dari belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp961,2 triliun, serta belanja non-K/L sebesar Rp918,4 triliun.

    "Belanja pemerintah pusat itu memiliki dorongan kepada gerak ekonomi dan pertumbuhan ekonomi," kata Suahasil saat konferensi pers APBN di kantornya, Jakarta, Kamis, 20 November 2025.

    Sementara itu, penyaluran TKD sebesar Rp713,4 triliun turut diarahkan untuk memperkuat layanan publik di daerah. Namun, angka tersebut sedikit turun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp722,2 triliun.

    Suahasil menyoroti bahwa dana TKD yang masuk ke APBD belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah daerah.

    "Rp 713,4 triliun ini sekarang berarti ada di APBD, tapi kalau kita lihat APBD komposisi belanjanya ternyata yang ontrack hanya belanja pegawai, bayar gaji, upah, tapi belanja barang dan jasanya lebih rendah, belanja modalnya juga lebih rendah," kata Suahasil.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.