KABARBURSA.COM - Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah menilai program ‘Makan Bergizi Gratis’ yang menjadi andalan Presiden/Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memberi dampak positif bagi perekonomian nasional.
Katanya, program Makan Bergizi Gratis akan menjaga perputaran uang di dalam negeri dan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Itu berarti spending money di dalam negerimua sesuai. Daripada belanja di luar negeri,” kata Budihardjo kepada Kabar Bursa, Senin, 9 September 2024.
Dia menekankan, setiap pengeluaran yang terjadi di dalam negeri, terutama untuk kebutuhan dasar seperti makanan akan membantu mendorong perekonomian.
Budihardjo menekankan pentingnya mengurangi beban pengeluaran masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga (IRT), yang diharapkan uang yang harusnya dikeluarkan untuk makan sesehari bisa ditabungkan atau untuk kebutuhan lain.
“Jadi selama uangnya di Indonesia mutar, apalagi makan siang gratis itu mengurangi beban para ibu-ibu. Dengan begitu, diharapkan para ibu-ibu nantinya bisa menabung," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa program bantuan langsung tunai (BLT) yang dilakukan pemerintah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menunjukkan dampak signifikan pada sektor ritel.
Bantuan tersebut mendorong masyarakat untuk membelanjakan uangnya, baik untuk kebutuhan pendidikan seperti buku, maupun kebutuhan harian di pasar atau supermarket, yang secara langsung berkontribusi pada roda ekonomi nasional.
“Pemberian BLT berdampak pada perputaran uang di ritel naik,” ungkap Budihardjo.
Dia menilai program makan siang gratis sejalan dengan upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik. Berdasarkan hitungannya, dengan adanya program ini, para IRT dapat menghemat sekitar Rp15.000 per hari untuk makan siang, dan jika ditotalkan dalam sebulan sebesar Rp400.000.
“Uang tersebut dapat digunakan untuk keperluan lain, yang berpotensi meningkatkan konsumsi domestik. Yang penting uangnya bisa dipakai untuk belanja, sehingga perputaran uang di dalam negeri terjaga,” imbuhnya.
Selain dari program Makan Bergizi Gratis, kata Budihardjo, kita juga harus menarik wisatawan mancanegara untuk berbelanja di Indonesia. Menurut dia, hal ini dapat membantu menciptakan lapangan kerja, menekan inflasi, serta menjaga harga-harga agar tetap terjangkau masyarakat.
“HIPPINDO berusaha mendatangkan turis mancanegara untuk membelanjakan dolarnya di Indonesia. Domestiknya dipertahankan, jadi semua orang ada kerjaan, inflasi terkendali, harga-harga murah,” terangnya.
Budihardjo menyebutkan, bagi HIPPINDO peputaran uang di dalam negeri menjadi pondasi penting bagi keberlangsung ekonomi nasional. Pogram Makan Bergizi Gratis dan BLI dinilai sangat tepat asalkan bantuan tersebut sampai ke masyarakat yang membutuhkan.
“Dan yang terpenting, jangan dikorupsi,” pungkas Budihardjo.
Jokowi Presiden RI yang Doyan Ngemal
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah Presiden RI yang gemar ke mal.
Kata Budihardjo, ketika ke mal, Jokowi tidak hanya sekadar jalan-jalan, tapi memiliki tujuan yang lebih besar, yakni mendukung sektor ritel dalam negeri.
Menurut dia, Presiden Jokowi sangat memahami pentingnya sektor ritel untuk perekonomian domestik.
“Pak Jokowi bisa kita lihat sebagai Presiden RI yang paling banyak datang ke mal. Dia mengeri bagaimana meng-endorse ekonomi Indonesia, makan di mal, bawa cucu-cucunya ke mal selain pasar tradisional,” kata Budihardjo kepada Kabar Bursa, Senin, 9 September 2024.
Dukungan Jokowi lainnya terhadap perkembangan sektor ritel yaitu melakukan renovasi besar-besaran terhadap Sarinah Thamrin, mal tertua di Indonesia. Kata dia, Dia menilai, apa yang dilakukan Jokowi itu adalah menjaga keberlanjutan pusat perbelanjaan sambil mendorong modernisasi.
“Jadi beliau (Jokowi) mengerti bahwa kita harus menjaga konsumsi masyarakat,” tuturnya.
Hal lain yang dilakukan untuk mendukung pertumbuhan sektor ritel adalah pembangunan infrastruktur jalan, seperti jalan tol. Terbukti, pertumbuhan ritel di luar pulau Jawa mengalami peningkatan.
“Kita bisa melihat rest area di jalan tol dipenuhi oleh pertumbuhan ritel, bahkan bandara pun mulai berubah menjadi mal mini,” ujar Budihardjo.
“Sekarang ritel di daerah hidup, seperti di Bandung, Semarang, Surabaya, ditambah lagi ritel di rest area bertumbuhan,” ucapnya.
Dia pun mengingat pada tahun 2019, Jokowi menghadiri acara HIPPINDO, dan menginstruksikan agar merek-merek lokal mulai merambah pasar luar negeri.
“Produk lokal kita ada di Malaysia. Enggak usah yang jauh-jauh dulu, kita lihat ke negara tetangga saja. Dukungan dari Presiden Jokowi terhadap merek lokal terlihat dari arahannya,” sambungnya.
Terpenting, Budihardjo menegaskan, di era pemerintahan Jokowi, segala macam perizinan dimudahkan, meski pada pelaksanaannya masih diperlukan waktu untuk menyelesaikan berbagai persoalan birokrasi.
“Namanya birokrasi, tidak bisa langsung secepatnya jadi,” pungkas Budihardjo. (*)