Logo
>

BI dan BRI Manfaatkan Teknologi Blockchain, Apa Manfaatnya?

Ditulis oleh Yunila Wati
BI dan BRI Manfaatkan Teknologi Blockchain, Apa Manfaatnya?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dalam upaya untuk meningkatkan infrastruktur digital dan inovasi, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah meluncurkan proyek percontohan berbasis teknologi blockchain. Menurut Nitia Rahmi, Kepala Departemen Pengembangan Digital Banking BRI, proyek ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi Web3 dan mengembangkan solusi blockchain dengan membentuk tim sertifikasi khusus.

    Teknologi blockchain, yang dikenal sebagai mekanisme basis data canggih, memungkinkan berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis. Melalui inisiatif ini, BRI berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan teknologi dan mendorong peningkatan infrastruktur digital perusahaan.

    Sementara itu, Deputi Direktur Pengembangan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Satrio Nugroho, menyoroti tantangan yang dihadapi dalam pengembangan sistem blockchain.

    “Inovasi, perlindungan pelanggan, dan tata kelola menjadi tantangan utama,” kata Satrio.

    OJK sedang merancang regulasi yang diharapkan dapat mendukung pengembangan teknologi blockchain sembari menjaga tata kelola yang baik.

    Keseimbangan antara Inovasi dan Regulasi

    Akhmad Ginulur Pangersa, ekonom senior di Bank Indonesia, juga menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara inovasi dan regulasi dalam ekosistem keuangan digital.

    “Menemukan keseimbangan yang tepat antara inovasi dan regulasi sangat krusial bagi pengembangan ekosistem aset digital,” tegasnya.

    Dalam konteks ini, penggunaan teknologi blockchain semakin meningkat, berkat tokenisasi dan transaksi aset kripto yang mengadopsi teknologi tersebut.

    Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) saat ini masih dalam tahap pengembangan proyek Garuda untuk melahirkan rupiah digital. Elyana K. Widyasari, Direktur Deputi Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI, menyampaikan bahwa proyek ini masih dalam kajian dan belum mencapai tahap implementasi.

    “Kami sangat berhati-hati dalam menerapkan rupiah digital dengan mengacu pada negara-negara yang telah lebih dulu mengembangkan digital currency, seperti China dan Eropa,” jelasnya.

    Rupiah Digital: Proyek Berkelanjutan

    Rupiah digital, yang dikategorikan sebagai Central Bank Digital Currency (CBDC), direncanakan tidak akan menggantikan uang fisik, tetapi akan menjadi komplementer. Sebagai mata uang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, rupiah digital akan berfungsi seperti uang kertas dan logam, serta uang elektronik saat ini.

    Deputi Gubernur BI Juda Agung, sebelumnya mengungkapkan bahwa rupiah digital masih dalam proses piloting dan tidak akan diimplementasikan dalam waktu dekat.

    “Kami masih terus melakukan piloting-piloting,” ucapnya.

    Pada akhir Februari 2024, rupiah digital masih berada dalam tahap konseptual desain atau proof of concept, menandakan bahwa pengembangan ini adalah proses yang hati-hati dan terukur.

    Seiring perkembangan teknologi dan regulasi yang lebih baik, baik BRI maupun BI berusaha untuk mengintegrasikan inovasi dalam sistem keuangan yang aman dan transparan. Proyek blockchain di BRI dan pengembangan rupiah digital oleh BI adalah langkah signifikan dalam menciptakan ekosistem keuangan yang lebih modern dan efisien di Indonesia.

    Dalam dunia yang semakin terhubung, teknologi blockchain telah muncul sebagai inovasi yang dapat mentransformasi berbagai sektor industri. Menurut survei yang dilakukan oleh EY pada Februari 2023, lebih dari sepertiga pekerja di AS (38 persen) melaporkan bahwa teknologi blockchain sudah digunakan secara luas dalam bisnis mereka, sementara 44 persen lainnya percaya bahwa teknologi ini akan menjadi umum dalam waktu tiga tahun ke depan.

    Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja dan manfaat blockchain, lebih banyak perusahaan diperkirakan akan mengadopsinya dalam waktu dekat.

    Lalu, apa itu blockchain?

    Blockchain adalah sistem buku besar digital yang bersifat anti-rusak dan dibangun berdasarkan prinsip kriptografi. Teknologi ini menciptakan kepercayaan terhadap ketepatan waktu, keamanan, dan kecepatan transaksi. Data dalam blockchain disusun dalam bentuk entri yang terikat secara berurutan; setiap entri baru mencakup enkripsi data yang digabungkan dengan entri sebelumnya. Proses ini menyediakan keamanan yang tinggi dan tanda waktu yang terjamin, dengan data yang biasanya dienkripsi menggunakan kode hash.

    Salah satu keunggulan utama blockchain adalah kemampuannya untuk menyediakan cara yang aman, transparan, dan efisien untuk berbagi data di antara berbagai pihak. Beberapa manfaatnya meliputi:

    1. Kepercayaan Data: Blockchain tidak dapat diubah atau dibalik, sehingga peserta dapat mempercayai data yang disampaikan.
    2. Keamanan Pengguna: Kerahasiaan yang ditawarkan oleh blockchain melindungi pengguna dari pencurian identitas.
    3. Transaksi Real-Time: Memungkinkan bisnis untuk melakukan transaksi kapan saja tanpa batasan waktu.
    4. Pengurangan Biaya: Mengurangi biaya untuk transaksi bernilai tinggi dan volume tinggi, yang sering kali menyebabkan peningkatan biaya operasional.

    Potensi penggunaan blockchain sangat luas, meliputi industri berikut:

    1. Layanan Keuangan: Blockchain dapat meningkatkan kecepatan penyelesaian transaksi menjadi real-time, menghilangkan risiko nilai tukar untuk transaksi lintas mata uang. Teknologi ini juga menyederhanakan operasi, seperti melacak jaminan bank dan melaksanakan kontrak cerdas.

    2. Ritel: Pengecer menggunakan Non-Fungible Tokens (NFT), yang merupakan aset digital di blockchain, untuk berinteraksi dengan pelanggan dan menjamin keaslian produk. Ini meningkatkan transparansi dalam kepemilikan barang mewah.

    3. Pemasaran: Dalam pemasaran, blockchain dapat meningkatkan keamanan dan transparansi dalam pembagian data pelanggan. Ini juga membantu mengurangi penipuan dalam pembelian iklan digital.

    4. Kesehatan: Blockchain memiliki aplikasi yang luas dalam perawatan kesehatan, termasuk pemrosesan pembayaran yang lebih efisien dan pertukaran data yang aman.

    Tantangan dalam Adopsi Blockchain

    Meskipun ada banyak manfaat, adopsi blockchain juga menghadapi sejumlah tantangan. Kompleksitas teknis menjadi salah satu hambatan utama, di mana investasi awal dalam hal waktu dan sumber daya bisa menjadi tantangan bagi banyak perusahaan. Selain itu, kekhawatiran mengenai keamanan dan privasi data masih menjadi isu penting yang perlu diatasi.

    Blockchain dan Web3

    Blockchain merupakan dasar untuk fase internet berikutnya, yang dikenal sebagai Web3. Dalam era ini, teknologi blockchain memberikan pengguna kontrol yang lebih besar atas data pribadi mereka, berbeda dari model tradisional yang dikendalikan oleh otoritas pusat. Perusahaan besar seperti JPMorgan Chase dan Google sedang menjajaki potensi blockchain dalam konteks Web3 untuk memberikan manfaat baru kepada konsumen dan meningkatkan program loyalitas.

    Dengan adopsi yang terus meningkat dan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi ini, blockchain memiliki potensi untuk merevolusi berbagai sektor industri. Namun, bagi para eksekutif, penting untuk memahami tantangan yang ada dan berinvestasi secara strategis untuk meraih manfaat maksimal dari teknologi yang menjanjikan ini.

    Sementara itu, pemerintah dan lembaga keuangan seperti Bank Indonesia dan OJK terus mengembangkan regulasi yang mendukung pengembangan blockchain, memastikan bahwa inovasi ini tetap aman dan terkelola dengan baik.

    Seiring perkembangan teknologi ini, masa depan blockchain di berbagai sektor industri semakin terlihat menjanjikan, menandakan perubahan yang mendasar dalam cara kita berbisnis dan berinteraksi di dunia digital.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79