Logo
>

BI: Pasar Keuangan Volatil, Rupiah Lemah

Ditulis oleh Deden Muhammad Rojani
BI: Pasar Keuangan Volatil, Rupiah Lemah
Ilustrasi rupiah. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan terbaru indikator stabilitas nilai rupiah di awal Ramadan 2025, di tengah dinamika ekonomi global dan domestik. 

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan bahwa kondisi pasar keuangan menunjukkan volatilitas, yang tercermin dari pergerakan nilai tukar rupiah, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN), serta aliran modal asing.

    “Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.445 per dolar AS pada Kamis, 27 Februari 2025. Sementara itu, yield SBN tenor 10 tahun naik ke 6,88 persen,” ujar Ramdan dalam siaran persnya, Minggu, 2 Maret 2025.

    Lebih lanjut, Indeks Dolar AS (DXY), yang mencerminkan pergerakan dolar terhadap enam mata uang utama dunia, menguat ke level 107,24. Sementara itu, yield US Treasury (UST) 10 tahun turun ke 4,260 persen, mencerminkan sentimen investor terhadap aset-aset berisiko.

    Pada pembukaan perdagangan Jumat, 28 Februari 2025, Rupiah bergerak melemah ke Rp16.520 per dolar AS, sementara yield SBN 10 tahun meningkat ke 6,93 persen.

    Aliran Modal Asing dan Risiko Pasar

    BI juga melaporkan perkembangan aliran modal asing di pekan terakhir Februari. Premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun naik menjadi 75,13 basis poin (bps) per 27 Februari 2025, dari 70,34 bps pada 21 Februari 2025, yang mencerminkan meningkatnya risiko kredit Indonesia di mata investor global.

    Dalam periode 24-27 Februari 2025, nonresiden mencatatkan jual neto sebesar Rp10,33 triliun, yang terdiri dari:

    • Jual neto Rp7,31 triliun di pasar saham
    • Jual neto Rp1,24 triliun di pasar SBN
    • Jual neto Rp1,78 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)

    Secara akumulatif sejak awal 2025 hingga 27 Februari, nonresiden membukukan:

    • Jual neto Rp15,47 triliun di pasar saham
    • Beli neto Rp12,86 triliun di pasar SBN
    • Beli neto Rp7,67 triliun di SRBI

    Menanggapi perkembangan ini, Ramdan menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan eksternal Indonesia melalui berbagai strategi kebijakan moneter dan makroprudensial.

    “Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tutup Ramdan. 

    Kabarbursa.com sebelumnya memberitakan, untuk menjaga nilai rupiah tetap stabil, BI menegaskan komitmennya untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait guna menjaga stabilitas eksternal perekonomian Indonesia.

    “BI terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Kami memantau ketat perkembangan pasar keuangan global dan domestik untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” ujar Ramdan.

    BI mengambil langkah-langkah strategis melalui intervensi di pasar valuta asing, pengelolaan likuiditas yang prudent, serta menjaga daya tarik instrumen keuangan domestik bagi investor global. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Deden Muhammad Rojani

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.