BI Proyeksikan Penurunan FFR Tiga Kali di 2025

KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan penurunan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) atau Federal Funds Rate (FFR) sebanyak tiga kali, dengan masing-masing penurunan sebesar 25 basis poin di tahun depan.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penurunan ini dapat terjadisebagian pada kuartal pertama dan sebagian lagi pada kuartal kedua tahun 2025. Skenario ini didasarkan pada probabilitas di atas 75 persen.

"Tahun depan kami perkirakan subyek kepada data dependen ya, baseline kami adalah 3 kali, masing-masing 25, 25, 25. Timingnya bisa di turunan 1 dan sebagian di turunan 2," kata Perrry di Jakarta, Kamis 22 Agustus 2024.

Perry juga mengyebut penurunan ini diperkirakan terjadi pada bulan September dan kemungkinan lagi pada bulan November atau Desember, masing-masing sebesar 25 basis poin.

Dalam dua hari terakhir, hasil analisis BI menunjukkan bahwa ada probabilitas lebih dari 75 persen bahwa Federal Funds Rate (FFR) di Amerika Serikat akan mengalami penurunan sebanyak dua kali tahun ini. 

Bank Indonesia (BI) melakukan evaluasi mendalam terhadap pernyataan-pernyataan dari Federal Open Market Committee (FOMC), termasuk hasil press conference dan minutes of meeting. 

Fokus utama BI adalah menganalisis data ekonomi serta menilai pernyataan resmi dan ekspektasi pasar sebelum menentukan kebijakan.

Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat diperkirakan akan melambat pada tahun 2022, sementara inflasi di negara tersebut menunjukkan indikasi stabil menuju sasaran jangka panjang sebesar 2 persen. Adapun berbagai indikator ekonomi Amerika, termasuk pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan inflasi.

"Itu dua skenario itu ya, dan kami takar-takar adalah seperti itu. Nah, Yang kami tunggu adalah kondisi global," imbuhnya.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren positif, yang didorong oleh permintaan domestik dan ekspor. Berdasarkan data terbaru, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2024 tercatat sebesar 5,05 persen (yoy), dengan kontribusi signifikan dari konsumsi rumah tangga dan investasi.

Dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiiyo, mengungkap kenaikan ekspor, yang didorong oleh permintaan dari mitra dagang utama dan peningkatan ekspor jasa, juga berperan dalam pertumbuhan ekonomi. 

“Sektor-sektor yang memberikan kontribusi utama termasuk industri pengolahan, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran,” ujar Perry di Gedung Bank Indonesia Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pertumbuhan tertinggi tercatat di Bali-Nusa Tenggara (Balinusra) dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua).

Untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tetap kuat, Perry mengungkap perlu ada dorongan lebih lanjut guna menjaga keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian nasional. 

Peningkatan konsumsi rumah tangga diharapkan dapat mengimbangi berakhirnya faktor musiman terkait Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan dampak Pemilu pada semester I 2024.

Berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) diperkirakan akan mendorong investasi, terutama investasi swasta. Selain itu, kenaikan stimulus fiskal 2024 dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen dari PDB diharapkan dapat memberikan dampak pengganda yang signifikan terhadap perekonomian.

Lanjutnya, Perry mengatakan Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2024 akan berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen. 

Strategi Makro Utama

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merinci tujuh strategi utama yang akan dilanjutkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto, guna memastikan kelanjutan pembangunan dan kemajuan Indonesia di berbagai bidang.

Pertama, strategi ini dimulai dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, produktif, dan inovatif. Pemerintah akan memberikan perhatian khusus pada peningkatan kualitas pendidikan sebagai landasan utama dalam menciptakan SDM yang kompeten. Langkah-langkah konkret seperti penyediaan program makan bergizi gratis akan diterapkan untuk memastikan anak-anak Indonesia memiliki fondasi kesehatan yang baik sejak dini, yang pada gilirannya akan mendukung kemampuan belajar dan produktivitas mereka di masa depan. Selain itu, pemerintah akan melakukan renovasi besar-besaran terhadap fasilitas pendidikan di seluruh negeri, guna memastikan bahwa setiap anak mendapatkan akses ke lingkungan belajar yang layak dan memadai.

Kedua, kesehatan berkualitas dan perlindungan sosial juga menjadi prioritas utama dalam strategi ini. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, dengan memperluas jangkauan program-program kesehatan dan perlindungan sosial yang telah ada. Tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga memiliki perlindungan sosial yang memadai, sehingga mereka dapat lebih fokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas hidup.

Ketiga, transformasi ekonomi yang ramah lingkungan menjadi salah satu pilar utama dalam strategi pembangunan jangka panjang. Pemerintah akan mendorong hilirisasi industri sebagai upaya untuk menciptakan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi, namun tetap menjaga keseimbangan lingkungan. Transformasi ini akan difokuskan pada pengembangan industri yang rendah emisi dan berorientasi pada ekspor, sehingga Indonesia dapat memainkan peran lebih besar dalam pasar global sambil tetap menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

Keempat, dalam rangka meningkatkan inklusivitas dan pemerataan kesejahteraan, pemerintah akan memastikan bahwa manfaat dari pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Program-program pembangunan akan dirancang sedemikian rupa agar dapat menjangkau daerah-daerah yang selama ini kurang terlayani, sehingga tercipta keseimbangan pembangunan yang lebih merata dan adil.

Kelima, pembangunan infrastruktur akan terus dilanjutkan sebagai fondasi utama untuk mendukung transformasi ekonomi yang sedang berjalan. Fokus utama pembangunan infrastruktur ini adalah pada sektor-sektor strategis seperti pendidikan, pangan, energi, dan konektivitas. Infrastruktur yang memadai di sektor-sektor ini diharapkan dapat mempercepat proses transformasi ekonomi, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Keenam, reformasi birokrasi akan terus dimantapkan guna menciptakan iklim usaha yang lebih baik dan efisien. Penyederhanaan regulasi menjadi salah satu prioritas untuk memudahkan proses perizinan dan menghilangkan hambatan-hambatan birokrasi yang selama ini menghambat pertumbuhan ekonomi. Dengan birokrasi yang lebih ramping dan efisien, diharapkan dunia usaha dapat berkembang lebih pesat dan lebih banyak investasi yang masuk ke Indonesia.

Ketujuh, pemerintah juga akan menekankan pada penguatan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Dengan tata kelola yang baik, diharapkan program-program pembangunan dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien, serta manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah juga akan meningkatkan upaya pemberantasan korupsi dan memastikan bahwa setiap program pembangunan dilaksanakan dengan integritas tinggi.

Dengan penerapan tujuh strategi utama ini, Jokowi optimis bahwa Prabowo Subianto akan mampu membawa Indonesia menuju era baru yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan. Strategi-strategi ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan. (*)