KABARBURSA.COM - Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) ke level 5,25 persen disambut positif oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Bank pelat merah ini menilai langkah BI akan menjadi katalis yang memperkuat pertumbuhan sektor pembiayaan, terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) nonsubsidi.
Sekretaris Perusahaan BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa pihaknya terus membuka ruang penyesuaian suku bunga KPR, khususnya untuk skema floating rate.
Penyesuaian ini, menurut Hendy, sudah dilakukan secara bertahap sepanjang kuartal II-2025, mengikuti arah kebijakan moneter nasional.
“Hingga akhir Juni 2025, pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BRI menunjukkan kinerja yang cukup kuat dan solid,” ujar Hendy, dikutip Jumat, 18 Juli 2025.
Ia menyebutkan bahwa pertumbuhan penyaluran KPR BRI mencapai 13,31 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY), sebuah angka yang mencerminkan permintaan yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global.
Saat ini, suku bunga floating KPR BRI berada di kisaran 13 persen. Namun, untuk mendukung daya beli masyarakat dan mendorong penyerapan kredit, BRI juga menawarkan promo bunga tetap mulai dari 1,5 persen untuk tahun pertama.
Promo ini berlaku khusus bagi nasabah yang membeli rumah melalui jaringan Developer Kerjasama Pilihan BRI.
Optimisme BRI tak berhenti di pertumbuhan semester pertama. Hendy menegaskan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan KPR tetap solid hingga akhir tahun, dengan proyeksi kenaikan tetap berada di kisaran dua digit.
Optimisme ini, kata dia, ditopang oleh beberapa faktor struktural, termasuk masih tingginya angka backlog perumahan nasional dan keberlanjutan program 3 juta rumah milik pemerintah.
“Hal ini tentunya akan menjadi katalis bagi pertumbuhan sektor properti dan pembiayaan perumahan,” ujarnya. BRI juga meyakini bahwa penyesuaian suku bunga di tengah tren penurunan BI Rate akan memperbesar peluang masyarakat untuk memiliki rumah sendiri.
Dengan posisi kuat sebagai bank dengan jaringan luas hingga pelosok, BRI berada pada posisi strategis untuk memperluas akses masyarakat terhadap pembiayaan perumahan. Jika tren ini terus berlanjut, sektor KPR bisa menjadi salah satu pilar pertumbuhan bisnis BRI di sisa tahun ini.
Kebut Penyaluran KPR di 2025
Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menunjukkan tren positif sepanjang paruh pertama tahun ini. Hingga akhir Juni 2025, pertumbuhan KPR BRI tercatat naik 13,31 persen secara tahunan (year-on-year).
Ini menjadi sinyal kuat bahwa minat masyarakat terhadap pembiayaan rumah, baik subsidi maupun nonsubsidi, terus meningkat dan berhasil direspons oleh BRI lewat serangkaian inisiatif strategis.
Tahun ini, BRI menargetkan menyalurkan 17.701 unit KPR lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), sebuah program subsidi dari pemerintah yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah.
Tak berhenti di situ, BRI juga mengalokasikan pembiayaan rumah bersubsidi lainnya, termasuk melalui skema Tapera, dengan nilai total mencapai Rp2,92 triliun.
Langkah ini sekaligus mempertegas komitmen bank pelat merah tersebut dalam mendukung program sejuta rumah dan memperluas akses terhadap hunian yang terjangkau.
Di luar pembiayaan bersubsidi, BRI juga menyasar segmen nonsubsidi dengan menghadirkan berbagai penawaran menarik. Salah satunya adalah promo suku bunga tetap untuk tenor satu hingga tiga tahun.
Bahkan, untuk periode terbatas, nasabah bisa menikmati bunga mulai dari 2,50 persen. Angka ini cukup kompetitif di tengah tren bunga acuan yang baru saja diturunkan Bank Indonesia ke level 5,25 persen.
Fasilitas lain yang ditawarkan adalah KPR Top Up. Melalui program ini, nasabah yang sudah memiliki pinjaman KPR bisa mendapatkan tambahan limit kredit, misalnya untuk renovasi rumah atau kebutuhan lain yang berkaitan dengan properti.
Skema ini memberikan fleksibilitas finansial bagi pemilik rumah yang ingin meningkatkan nilai huniannya tanpa harus mengajukan kredit baru dari awal.
Tak kalah penting, seluruh proses pengajuan KPR kini dapat dilakukan secara digital. Lewat platform www.homespot.id atau aplikasi Homespot di ponsel, calon debitur bisa mengakses informasi lengkap hingga mengajukan pembiayaan secara online.
Ini menjadi bagian dari transformasi layanan BRI yang semakin menyentuh kebutuhan generasi digital, sekaligus mempercepat proses kredit tanpa harus datang ke kantor cabang.
Dengan berbagai kemudahan, suku bunga yang kompetitif, serta dukungan terhadap program subsidi pemerintah, BRI memperlihatkan strategi agresif dan terukur dalam memperluas pasar pembiayaan perumahan.
Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin sektor KPR akan menjadi salah satu penyumbang utama pertumbuhan kredit BRI hingga akhir tahun.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.