Logo
>

Bitcoin ETF Alami Outflow Lima Hari, Whale Kembali Aktif

Dana keluar dari ETF Bitcoin capai USD1,17 miliar, dompet lama aktif lagi setelah 14 tahun.

Ditulis oleh Syahrianto
Bitcoin ETF Alami Outflow Lima Hari, Whale Kembali Aktif
Ilustrasi: Koin-koin mata uang kripto (Foto: Unsplash)

KABARBURSA.COM – Produk Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis Bitcoin mencatat arus keluar selama lima hari berturut-turut, terpanjang dalam lebih dari empat bulan terakhir. 

Total dana yang keluar mencapai sekitar USD1,17 miliar. Kondisi ini mirip dengan situasi pada April lalu, saat harga Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD79.625 per koin.

Investor kripto Anthony Pompliano menyebut Bitcoin saat ini berada di area jenuh jual dengan harga sekitar USD112.000. Ia mengaitkan pergerakan tersebut dengan pola musiman yang biasanya menunjukkan peningkatan aktivitas beli pada September dan Oktober setelah proses halving pada April 2024.

Menurut Pompliano, aktivitas perdagangan cenderung meningkat setelah libur panjang di bulan Agustus. 

“Data historis menunjukkan, kuartal IV menjadi periode terkuat bagi Bitcoin dengan rata-rata kenaikan 85,42 persen, sedangkan kuartal III mencatat kinerja terendah dengan kenaikan sekitar 6,02 persen,” ujar Pompiliano dikutip Minggu, 26 Oktober 2025.

Meski masih terjadi arus keluar dari produk ETF, harga Bitcoin sempat menembus rekor tertinggi baru di level USD124.128 pada 14 Agustus 2025. 

Pompliano memperkirakan permintaan dapat meningkat dari perusahaan yang mengelola dana kas dalam Bitcoin, serta potensi dukungan dari kebijakan suku bunga The Federal Reserve yang lebih longgar.

Whale Bitcoin 2009 Kembali Aktif Setelah 14 Tahun

Sebuah dompet digital berisi Bitcoin senilai sekitar USD442 juta kembali aktif pada Kamis lalu setelah tidak bergerak sejak Juni 2011. 

Alamat tersebut diketahui menambang sebagian besar asetnya antara April hingga Juni 2009, hanya beberapa bulan setelah jaringan blockchain pertama kali diluncurkan.

Berdasarkan laporan Whale Alert, pemilik dompet anonim itu mengumpulkan sekitar 4.000 Bitcoin melalui aktivitas penambangan di masa awal. 

Data dari platform analitik Nansen menunjukkan adanya satu transaksi besar pada Kamis, memindahkan 150 Bitcoin senilai lebih dari USD16 juta.

Informasi dari Mempool Space memperkirakan dompet tersebut semula menyimpan sekitar 7.850 Bitcoin. Aktivitas terakhir pada Juni 2011 menunjukkan pemiliknya mengonsolidasikan 4.000 koin ke satu alamat.

Pada Jumat, harga Bitcoin berada di kisaran US$110.604 per koin, sehingga total aset yang tersimpan di dompet itu bernilai lebih dari USD442 juta. Ketika CoinMarketCap mulai mencatat harga Bitcoin pada Juli 2010, nilainya masih sekitar USD194 per koin.

Analis blockchain Emmett Gallic menyebut pemilik dompet tersebut pernah memiliki sekitar 8.000 Bitcoin di beberapa alamat berbeda. 

Ia menambahkan, pemegang tersebut telah melakukan penjualan bertahap selama beberapa tahun terakhir dan kini menyisakan sekitar 3.850 koin setelah transaksi terbaru.

Data Mempool Space juga menunjukkan dompet itu telah menerima total 7.850 Bitcoin, dengan saldo terkini sebesar 3.850 Bitcoin setelah perpindahan 150 koin minggu ini. Pola distribusi yang konsisten menunjukkan pengelolaan posisi yang terencana.

Sementara itu, satu dompet lain dari era awal, pemilik 80.201 Bitcoin, mulai memindahkan asetnya ke Galaxy Digital pada Juli lalu setelah 14 tahun tidak aktif. 

Transfer terakhir dari alamat tersebut tercatat pada 16 Juli, menandai salah satu pergerakan besar lain dari pemegang awal jaringan Bitcoin.

Analis kripto Willy Woo mencatat pada Juni lalu bahwa pemegang besar dengan lebih dari 10.000 Bitcoin telah melakukan distribusi bertahap sejak 2017. 

Para analis menilai, penjualan dari pemegang lama menunjukkan proses pendewasaan pasar seiring masuknya investor baru, bukan sebagai tanda pelemahan fundamental Bitcoin. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Syahrianto

Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.