KABARBURSA.COM – Jaringan Bitcoin kembali mencatat tonggak bersejarah. Pada Jumat, 12 September 2025, hash rate, daya komputasi agregat jaringan, menembus rekor 1,12 miliar TH/s menurut data Bitinfocharts.
Lonjakan ini diiringi proyeksi kenaikan tingkat kesulitan (difficulty) ke puncak 136,04 triliun, yang dijadwalkan pada penyesuaian 18 September mendatang.
Kondisi tersebut dinilai pasar sebagai sinyal meningkatnya kepercayaan pelaku tambang. Hash rate yang lebih tinggi mencerminkan alokasi sumber daya komputasi dan energi yang besar, dengan ekspektasi bahwa valuasi Bitcoin di masa depan mampu menutup biaya operasional mereka.
Kombinasi Fundamental dan Faktor Makro
CoinWarz memperkirakan penyesuaian kesulitan jaringan kali ini akan naik sekitar 6,38 persen ke level rekor baru. Momentum ini datang bersamaan dengan jadwal rapat Federal Reserve (The Fed) pada 17 September, di mana pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin semakin besar.
Optimisme makin menguat ketika cadangan penambang (miner reserves) naik ke titik tertinggi 50 hari pada 9 September, yakni 1,808 juta BTC, berdasarkan data CryptoQuant. Artinya, penambang memilih menahan aset alih-alih melakukan likuidasi.
Analis on-chain Avocado Onchain menilai terjadi perubahan mendasar pada perilaku penambang. Ia merujuk pada Miners’ Position Index (MPI) yang historisnya melonjak di dua fase: pra-halving ketika distribusi dilakukan lebih taktis, dan fase akhir bull market ketika penambang melepas besar-besaran kepada investor ritel baru.
Namun, siklus kali ini menunjukkan pola berbeda, dengan distribusi terbatas pra-halving dan absennya aksi jual agresif.
Fenomena tersebut ditafsirkan sebagai dampak dari arus masuk ETF dan adopsi Bitcoin sebagai aset strategis oleh sejumlah negara, yang mendorong pergeseran strategi dari likuidasi jangka pendek menuju akumulasi jangka panjang.
Pertumbuhan kesulitan jaringan yang membentuk pola “Banana Zone” turut memperkuat narasi ketahanan jaringan.
Analisis Teknis: Uji di Level USD117.000
Dari sisi teknikal, analis menandai level USD117.200 sebagai resistensi utama yang bertepatan dengan CME gap.
Jika level ini ditembus, jalan menuju rekor baru di atas USD124.000 akan terbuka. Sebaliknya, kegagalan menembus bisa memicu koreksi ke area likuiditas USD108.000–USD112.000.
Saat ini harga Bitcoin berada di sekitar USD115.400, mendekati batas atas area perdagangan. Upaya menembus USD119.000 berulang kali gagal, menunjukkan tekanan jual signifikan di level tinggi.
Wedge formation yang sempat menopang tren naik juga mulai melemah, menandakan risiko penolakan harga. Support kuat berada di kisaran USD107.700.
Dengan rapat FOMC semakin dekat, arah pasar akan sangat dipengaruhi komentar Ketua The Fed Jerome Powell terkait inflasi dan lapangan kerja. Jika Powell menekankan risiko inflasi, pasar kripto berpotensi mundur ke zona likuiditas bawah.
ETF Bitcoin dan Ethereum Banjir Inflow
Selain faktor jaringan dan teknikal, dorongan besar datang dari pasar ETF. Data terbaru menunjukkan arus masuk harian ke ETF Bitcoin mencapai USD642,35 juta, mendorong total net inflows ke USD56,83 miliar.
Ethereum ETF turut menyumbang USD405,55 juta pada 12 September, menjadikan total net inflows mencapai USD13,36 miliar.
Perubahan arah minat investor terlihat jelas. Setelah mencatat arus keluar USD787,74 juta pada pekan sebelumnya, Ethereum ETF kini membalik arah dengan inflow mingguan USD637,69 juta.
Untuk periode yang sama, Bitcoin ETF mencatat inflow mingguan USD2,34 miliar dengan total nilai transaksi USD16,65 miliar, melonjak signifikan dari inflow pekan sebelumnya yang hanya USD246,42 juta.
Prospek Jangka Pendek
Analis pasar menilai tren inflow ETF ini sejalan dengan sinyal teknikal bullish. Ted, seorang analis kripto, menyoroti pemulihan Ethereum di atas USD4.700 yang membuka peluang uji resistensi USD4.880. Jika tembus, rekor baru kemungkinan tercapai. Sebaliknya, kegagalan bisa memicu koreksi.
BitBull, analis lain, menyoroti keberhasilan Bitcoin merebut kembali tren delapan tahunan setelah sempat kehilangan bulan lalu. Penutupan candle harian di atas level itu dipandang sebagai sinyal momentum menuju rekor baru dalam dua hingga tiga minggu.
Dengan hash rate dan difficulty mencapai rekor, inflow ETF miliaran dolar, serta ekspektasi pelonggaran moneter The Fed, Bitcoin kini menghadapi ujian besar di level USD117.000. Hasilnya akan menentukan arah harga menuju rekor tertinggi baru atau koreksi ke zona bawah. (*)