KABARBURSA.COM – Harga Bitcoin sempat menembus level USD112.000 pada perdagangan, Sabtu, 25 Oktober 2025 setelah rilis data inflasi Amerika Serikat sebesar 3 persen.
Laporan tersebut mendorong sentimen positif di pasar aset digital karena dianggap mendukung minat terhadap instrumen berisiko di tengah pembahasan kebijakan moneter yang masih berlangsung.
Pergerakan pasar terbaru menunjukkan sensitivitas tinggi Bitcoin terhadap indikator makroekonomi. Sejumlah pelaku pasar di platform X menyoroti bagaimana data inflasi memengaruhi valuasi aset kripto.
Data dari Bureau of Labor Statistics menjadi acuan penting bagi investor dalam memperkirakan arah kebijakan suku bunga Federal Reserve yang kini tengah dibahas secara intensif.
Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, laporan inflasi disebut memiliki pengaruh tambahan terhadap pasar kripto. Hal ini berkaitan dengan rencana kebijakan yang dinilai lebih ramah terhadap aset digital, termasuk pembahasan mengenai pembentukan cadangan Bitcoin nasional.
Kebijakan tersebut, jika terwujud, berpotensi memperbesar reaksi harga terhadap setiap rilis data ekonomi utama.
Perubahan dinamika kebijakan ini sekaligus memperkuat posisi Bitcoin di tengah meningkatnya ketertarikan korporasi terhadap aset digital. Salah satu perusahaan yang cukup aktif dalam ekosistem ini adalah Strategy.
Strategy Prediksi Aset Bitcoin Bisa Tembus USD1 Triliun
CEO Strategy, Phong Le, menyatakan bisnis Bitcoin milik perusahaannya berpotensi mencapai nilai hingga US$1 triliun pada tahun 2030 jika strategi pertumbuhan yang dijalankan saat ini berjalan sesuai rencana.
Perusahaan intelijen bisnis tersebut telah bertransformasi menjadi entitas yang disebut sebagai “perusahaan berbasis Bitcoin” dalam ranah keuangan korporasi.
Strategy menjadi salah satu pelopor dalam penerapan strategi penyimpanan Bitcoin sebagai aset utama dalam neraca keuangan, menjadikannya contoh bagi emiten lain yang mempertimbangkan adopsi aset digital.
Selain mengelola Bitcoin sebagai bagian dari cadangan perusahaan, Strategy juga aktif mengembangkan inovasi pembiayaan berbasis aset digital.
Inovasi ini dirancang untuk memperbarui struktur pasar modal tradisional dan membuka peluang baru di sektor keuangan korporasi.
Langkah tersebut mendapat perhatian di kalangan pelaku bisnis karena dinilai menunjukkan arah transformasi keuangan global menuju sistem yang lebih terbuka dan berbasis teknologi blockchain.
Seiring meningkatnya minat institusional terhadap Bitcoin, model bisnis seperti yang diterapkan Strategy diyakini akan semakin sering diadaptasi oleh perusahaan besar di berbagai sektor. (*)