Logo
>

BJB Dapat Hak Penamaan Stasiun LRT Jabodebek di Pancoran

Ditulis oleh Pramirvan Datu
BJB Dapat Hak Penamaan Stasiun LRT Jabodebek di Pancoran

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, yang lebih dikenal sebagai bank bjb, telah memperoleh hak penamaan (naming rights) untuk stasiun LRT Jabodebek di kawasan Pancoran, Jakarta, melalui kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

    Dengan hak tersebut, stasiun tersebut kini bernama LRT Jabodebek Pancoran bank bjb.

    Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan visibilitas merek serta mendorong penggunaan transportasi publik di Jakarta. dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta pada hari Jumat 26 Jumat 2024.

    Selain itu, kerja sama ini membuka peluang besar bagi bank bjb untuk mendukung layanan transportasi publik yang lebih baik di Jakarta dan sekitarnya.

    "Melalui penamaan stasiun ini, kami berharap dapat lebih dekat dengan masyarakat, mendorong penggunaan transportasi publik, dan memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi pencemaran udara serta mengurai kemacetan," ujar Yuddy.

    Penandatanganan kerja sama hak penamaan ini diresmikan pada Kamis (25/7) di Jakarta, dihadiri oleh jajaran manajemen dari kedua belah pihak.

    KAI, sebagai operator LRT Jabodebek, membuka peluang bagi berbagai perusahaan untuk memperoleh hak penamaan di 18 stasiun strategis di wilayah Jabodebek, termasuk Stasiun Pancoran.

    Melalui kerja sama ini, bank bjb akan mendapatkan berbagai keuntungan, termasuk penampilan nama brand di berbagai media seperti aplikasi Access by KAI, website KAI, signage, wayfinding, peta jalur, pengumuman, dan publikasi lainnya terkait stasiun-stasiun LRT Jabodebek yang dikelola oleh KAI.

    Data per 24 Juli 2024 menunjukkan, LRT Jabodebek telah mengangkut lebih dari 14 juta penumpang sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 Agustus 2023.

    Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan LRT Jabodebek, Yuddy menyatakan ini juga menjadi peluang bagi bank bjb untuk terus memperkenalkan berbagai layanan unggulan perbankan dengan menjangkau masyarakat lebih luas di area Jabodebek.

    "Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk berkontribusi pada pembangunan kota yang lebih bersih dan berkelanjutan," tambah Yuddy.

    Sementara itu, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, mengatakan bahwa kerja sama ini akan menjadi tanda kolaborasi positif antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang akan memberikan dampak positif berkelanjutan bagi kedua belah pihak.

    Pernyataan serupa disampaikan oleh Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Yuke Mauliani Septinan, mewakili Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat. Menurutnya, hak penamaan ini dapat meningkatkan eksistensi dan citra merek bank bjb dalam industri perbankan, sehingga manfaat bank bjb tidak hanya dirasakan di Jawa Barat saja.

    Peroleh Pemodal Bangun

    Pemprov  DKI Jakarta akan segera melanjutkan megaproyek LRT dengan anggaran sebesar Rp24 triliun. Namun, proyek baru dapat berjalan setelah diperoleh pemodal untuk membangunnya. Sementara, ini menjadi sinyal hijau bagi PT Semen Indonesia (SIG) yang dulu sempat menjadi emiten betonnya.

    Berdasarkan informasi dari  Jakarta Investment Centre (JIC), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengumumkan penawaran proyek pengembangan LRT kepada investor. Proyek ini mencakup tiga fase perpanjangan jalur LRT Jakarta.

    Fase pertama, LRT Jakarta Fase 1D Dukuh Atas-Pesing, direncanakan memiliki jalur sepanjang 11,8 kilometer dengan 13 stasiun. Untuk mengembangkan dan membangun fase ini, diperlukan investasi sekitar Rp13,4 triliun. Izin jalur sudah diperoleh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan telah dilakukan studi kelayakan serta perancangan teknik dasar pra-konstruksi. Pembangunan fase ini dijadwalkan dimulai pada 2026.

    Pemprov DKI Jakarta membuka kesempatan investasi melalui pendanaan atau kerja sama dengan badan usaha melalui public private partnership (PPP). Proyek ini diproyeksikan memiliki tingkat pengembalian investasi (IRR) sebesar 11,41 persen.

    Fase kedua, LRT Jakarta Fase 2A JIS-Kelapa Gading, akan memiliki jalur sepanjang 8,2 kilometer dengan 6 stasiun yang menghubungkan Kelapa Gading dengan Jakarta International Stadium (JIS). Biaya investasi yang diperlukan untuk fase ini mencapai sekitar Rp7 triliun. Proyek ini juga memiliki proyeksi tingkat pengembalian investasi (IRR) sebesar 11,23 persen. Pembangunan fase 2A direncanakan dimulai pada 2029.

    Fase ketiga, LRT Jakarta Fase 2B Velodrome-Klender, adalah perpanjangan dari jalur eksisting yang menghubungkan Velodrome dengan Klender. Proyek ini direncanakan memiliki jalur sepanjang 4,5 kilometer dengan empat stasiun, dan membutuhkan biaya sekitar Rp3,65 triliun. Pembangunan fase 2B juga direncanakan dimulai pada 2029 dengan proyeksi tingkat pengembalian investasi (IRR) sebesar 11,23 persen.

    Jakarta Propertindo (Jakpro) telah memulai proses pemasaran fase-fase lanjutan ini kepada calon investor. Fase-fase yang terintegrasi dengan moda transportasi lain menjadi prioritas perusahaan dalam menarik minat para pemodal. Direktur Utama Jakpro, Iwan Takwin, telah aktif menawarkan beberapa tahap lanjutan proyek LRT Jakarta kepada investor, termasuk Fase 1D (Dukuh Atas-Pesing), Fase 2A (Kelapa Gading-JIS), dan Fase 2B (Velodrome-Klender).

    Iwan Takwin dari Jakarta Propertindo (Jakpro) menjelaskan bahwa pertimbangan utama perusahaan untuk menawarkan fase-fase proyek LRT Jakarta adalah untuk meningkatkan integrasi antarmoda transportasi. Fase-fase seperti 1D, 2A, dan 2B telah dirancang dengan mempertimbangkan fasilitas atau moda transportasi lain yang siap diintegrasikan dengan LRT Jakarta.

    “Masterplan transportasi itu nyawanya adalah integrasi, jadi fase-fase ini menjadi prioritas utama. Tujuannya adalah agar nantinya LRT Jakarta bisa terintegrasi dengan baik ke dalam moda-moda transportasi lainnya,” jelas Iwan di Jakarta, kemarin.

    Mobilitas Masyarakat Jakarta

    Dia menambahkan bahwa dengan jalur-jalur yang direncanakan, mobilitas masyarakat di Jakarta akan semakin meningkat berkat optimalisasi proses integrasi ini.

    Iwan juga menyampaikan bahwa proyek-proyek ini telah menarik minat investor, termasuk dari luar negeri. Jakpro telah menerima ketertarikan positif dari sejumlah calon investor asing yang tertarik untuk terlibat dalam pengembangan fase-fase lanjutan LRT Jakarta.

    Meskipun demikian, Iwan enggan memberikan detail mengenai asal negara para calon investor tersebut. Jakpro terus berkomunikasi dengan para calon pemodal asing untuk mengikuti dan menindaklanjuti minat mereka.

    “Kami terus berkomunikasi dengan pihak global dan investor internasional. Ini adalah proses yang memakan waktu dan membutuhkan kesabaran,” katanya.

    Jakpro akan terus berupaya mencari sumber pendanaan untuk proyek LRT Jakarta baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Mereka akan terus mengembangkan skema pendanaan alternatif agar proyek ini tidak memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di masa depan. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.