Logo
>

BRImo Tembus 42,7 Juta Pengguna, BRI Genjot Literasi Finansial Generasi Muda

BRI dorong literasi finansial dengan edukasi sederhana dan BRImo yang catat 42,7 juta pengguna, mendukung layanan digital aman dan terintegrasi.

Ditulis oleh Harun Rasyid
BRImo Tembus 42,7 Juta Pengguna, BRI Genjot Literasi Finansial Generasi Muda
Bank BRI tekankan pentingnya literasi finansial sejak dini bagi generasi muda demi keberlangsungan hidup yang efisien. Foto: dok. BRI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) gencar mendorong literasi finansial  masyarakat, khususnya bagi generasi muda yang lekat dan aktif dengan teknologi.

    Melalui pendekatan edukasi yang sederhana dan aplikatif, Bank BRI berupaya menumbuhkan literasi finansial sehat sejak dini.

    Menurut Direktur Network & Retail Funding BRI, Aquarius Rudianto, pemahaman dasar pengelolaan keuangan sejak usia muda merupakan hal penting. Sebab pengelolaan keuangan yang optimal dapat menjadi langkah awal menuju kemandirian finansial.

    “BRI mendorong masyarakat untuk menerapkan prinsip pengelolaan keuangan yang terstruktur. Secara sederhana, alokasi pengeluaran dapat dikategorikan ke dalam empat pos utama, yaitu kebutuhan primer, investasi atau tabungan, hiburan, serta dana cadangan," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu 13 September 2025.

    Keempat pos dalam manajemen keuangan tersebut, dinilai dapat mencegah kesalahan saat mengambil keputusan sehari-hari, utamanya ketika berbelanja berbagai kebutuhan.

    "Komposisi dari masing-masing pos dapat diatur sesuai kemampuan dan prioritas. Dengan adanya klasifikasi yang jelas ini, setiap rupiah yang dibelanjakan memiliki tujuan yang terukur sehingga dapat menghindarkan masyarakat dari pengeluaran yang kurang prioritas,” jelas Aquarius.

    Perkuat Rasa Aman Menabung

    Selain memberikan edukasi, BRI juga memastikan layanan perbankan yang aman bagi para nasabahnya. Peningkatan sistem keamanan terus digenjot agar dana masyarakat tersimpan dengan baik, serta memberi kenyamanan dalam bertransaksi.

    Sebagai bagian dari industri jasa keuangan yang highly regulated, BRI patut menjalankan standar perlindungan tinggi secara berkelanjutan.

    Kepercayaan nasabah akan semakin kuat dengan adanya jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Di sisi lain, BRI mengingatkan masyarakat untuk menjaga keamanan data pribadi dengan tidak membagikan user ID dan password, sampai rutin memperbarui kata sandi.

    Lebih lanjut, Aquarius menekankan bahwa membangun kepercayaan terhadap layanan digital menjadi kunci penguatan industri perbankan modern. Digitalisasi saat ini memungkinkan perbankan menghadirkan layanan secara cepat, luas, dan mudah diakses masyarakat.

    “Di tengah tantangan keamanan digital, BRI menegaskan bahwa transformasi digital merupakan sebuah keniscayaan. Kanal digital menjadi sarana penting bagi perbankan untuk menghadirkan layanan yang cepat, luas, dan mudah diakses, tanpa batasan waktu maupun tempat. Melalui BRImo, nasabah dapat melakukan berbagai aktivitas, mulai dari transfer hingga pembelian produk investasi, kapan saja dan di mana saja. Inilah bentuk kemudahan layanan digital yang BRI hadirkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern,” paparnya.

    Pengguna Aplikasi BRImo Tumbuh Impresif 

    BRImo sebagai aplikasi andalan BRI, tercatat mengalami pertumbuhan secara impresif atau sebesar 21,2 persen dari tahun ke tahun (YoY). Adapun jumlah penggunanya, sudah mencapai 42,7 juta hingga akhir Juni 2025.

    Aplikasi BRImo kini jadi kanal utama layanan keuangan digital BRI, dengan fitur lengkap dan terintegrasi. Mulai dari pembayaran QRIS, transfer antarbank, hingga pembelian produk investasi seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan reksa dana.

    Ilustrasi pengguna aplikasi BRImo naik pesat, tembus 42 juta per Juni 2025. Foto: dok. BRI

    Pihak BRI berharap, generasi muda dapat mengakses layanan keuangan lebih mudah, aman, dan bermanfaat, sekaligus mendukung upaya peningkatan literasi finansial nasional.

    BRI Gandeng MedcoEnergi: Dorong Ekonomi Kerakyatan

    BRI resmi menjalin kolaborasi strategis dengan PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) melalui anak usahanya, Medco E&P Indonesia (MEPI).

    Kedua belah pihak, baik BRI maupun Medco E&P Indonesia telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Jumat 29 Agustus 2025

    Tujuan BRI menjalin kolaborasi dengan Medco E&P Indonesia yaitu sebagai wujud nyata dalam mendorong ekonomi kerakyatan.

    Karena itu, hasil kerja sama ini mencakup pemberdayaan dan peningkatan kapasitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program pemberdayaan BRI.

    Sementara untuk ruang lingkupnya, meliputi pemberian akses yang lebih luas terhadap sumber daya, pendampingan, serta pemanfaatan dashboard partnership untuk memantau perkembangan UMKM binaan.

    BRI Fokus pada UMKM Tangguh dan Berdaya Saing

    Senior Executive Vice President BRI, Muhammad Candra Utama menyebutkan, kerja sama ini menjadi bukti keseriusan BRI dalam memperkuat para pelaku UMKM serta meningkatkan nilai sosial-ekonomi masyarakat.

    “BRI memiliki peran sebagai bank yang berfokus kepada segmen usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), tidak terbatas sebagai lembaga intermediary keuangan, namun terus berkomitmen dalam meningkatkan ekonomi dan social value kepada masyarakat melalui program pelatihan, pendampingan, serta pengembangan dan akses perluasan pasar, sehingga UMKM dapat tumbuh berkelanjutan dan berdaya saing,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat 12 September 2025.

    Ia menambahkan, sinergi dengan MedcoEnergi akan memperkuat ekosistem pemberdayaan UMKM di wilayah operasi perusahaan energi tersebut.

    “Kami percaya kolaborasi ini akan memperkuat ekosistem pemberdayaan UMKM, terutama di wilayah-wilayah operasi MedcoEnergi. Dengan mengedepankan prinsip inklusi, digitalisasi, dan keberlanjutan, BRI ingin terus menjadi mitra strategis dalam menciptakan pelaku UMKM yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing,” imbuhnya.

    46 UMKM Potensial

    Pada fase pertama, sebanyak 46 UMKM potensial yang tersebar di tujuh area operasi MedcoEnergi akan mendapatkan manfaat langsung dari program ini. Lokasi tersebut mencakup Tarakan, Corridor, South Natuna Block B, Madura Offshore, Sampang, South Sumatra Region, dan Bangkanai.

    Langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi UMKM lokal agar lebih mandiri dan memiliki daya saing yang kuat di pasar domestik maupun global.

    MedcoEnergi Dukung Pembangunan Desa Berkelanjutan

    Dari pihak MedcoEnergi, Senior Manager Sustainability & Performance Excellence, Ibrahim Arsyad, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pemberdayaan ekonomi desa.

    “Melalui kerjasama dengan BRI kami percaya bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat desa di lokasi operasi kami dapat meningkat lebih cepat dan menciptakan nilai jangka panjang bagi masyarakat,” ujarnya.

    MedcoEnergi juga memastikan jangkauan program ini akan diperluas ke seluruh UMKM binaan di berbagai wilayah operasinya sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan.

    Usaha BRI dalam Pemberdayaan UMKM

    Hingga saat ini, BRI telah menjalankan berbagai program pemberdayaan, antara lain: mengembangkan lebih dari 4.600 Desa BRILiaN, mendampingi 41.615 klaster usaha, menyelenggarakan pelatihan UMKM di 54 Rumah BUMN, menghadirkan platform digital LinkUMKM dengan lebih dari 13,1 juta pengguna.

    Sinergi antara BRI dan MedcoEnergi diharapkan semakin memperkuat peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. (info-kbc/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Harun Rasyid adalah jurnalis KabarBursa.com yang fokus pada liputan pasar modal, sektor komersial, dan industri otomotif. Berbekal pengalaman peliputan ekonomi dan bisnis, ia mengolah data dan regulasi menjadi laporan faktual yang mendukung pengambilan keputusan pelaku pasar dan investor. Gaya penulisan lugas, berbasis riset, dan memenuhi standar etika jurnalistik.