Logo
>

Bursa Asia Diprediksi Bergerak Datar usai Ditutup Menguat, Pasar Abaikan Tensi Geopolitik

Bursa Asia menguat ditopang meredanya tensi geopolitik dan ekspektasi pasar terhadap arah suku bunga The Fed, sementara mata uang regional cenderung stabil.

Ditulis oleh Yunila Wati
Bursa Asia Diprediksi Bergerak Datar usai Ditutup Menguat, Pasar Abaikan Tensi Geopolitik
Ilustrasi: Hall Bursa Efek Indonesia. (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Mayoritas bursa saham Asia menguat pada perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, dipicu meredanya kekhawatiran geopolitik dan kembalinya selera risiko investor. 

Gencatan senjata antara Israel dan Iran, meski dinilai rapuh, cukup memberi ruang bagi pelaku pasar untuk kembali melirik aset berisiko, termasuk saham.

Pasar seolah memilih mengesampingkan potensi lanjutan ketegangan Timur Tengah. Meski Israel masih mengancam akan merespons serangan rudal Iran dan penilaian awal intelijen menyebut serangan udara AS hanya menunda program nuklir Iran beberapa bulan, investor tampaknya tidak melihat risiko konflik meluas dalam waktu dekat.

“Gencatan senjata ini memang lemah, tapi pasar tak terlalu peduli,” ujar Kyle Rodda, analis pasar di Capital.com. 

Menurutnya, selama konflik tidak melibatkan intervensi langsung AS atau mengganggu jalur minyak strategis seperti Selat Hormuz, pelaku pasar akan terus fokus pada prospek pemulihan aset risiko.

Dan hari ini, 26 Juni 2025, Bursa Asia diperkirakan bergerak datar seiring dengan lambatnya pergerakan Bursa AS pada penutupan Kamis dinihari WIB.

Dari sisi makroekonomi, perhatian kini beralih ke kebijakan moneter AS. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa tarif yang diberlakukan pemerintah AS bisa mulai memicu tekanan inflasi pada musim panas ini, periode yang akan menjadi krusial bagi keputusan suku bunga.

Data terbaru menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen AS melemah pada Juni, memberi sinyal melambatnya kekuatan pasar tenaga kerja. Meskipun begitu, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga dalam waktu dekat masih terbatas. 

Berdasarkan alat pantauan CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga pada Juli hanya sekitar 19 persen.

Pasar Saham Regional Positif

Dari lantai bursa, penguatan paling mencolok datang dari Tiongkok. Indeks Shenzhen Component melesat 1,72 persen, diikuti CSI300 yang naik 1,44 persen dan Shanghai Composite yang menanjak 1,04 persen. Hang Seng Hong Kong juga menguat 1,23 persen, ditopang oleh saham-saham teknologi dan sektor keuangan.

Nikkei 225 di Jepang mencatat kenaikan 0,39 persen ke 38.942, sementara indeks Topix hanya naik tipis 0,03 persen. Kospi Korea Selatan ditutup naik 0,15 persen, dan Taiex Taiwan menguat 1,09 persen. Dari kawasan Oseania, ASX200 Australia mencatat kenaikan marginal 0,04 persen.

Rupiah dan Mata Uang Asia Cenderung Stabil

Di pasar mata uang, pergerakan cenderung variatif. Yen Jepang melemah 0,36 persen ke 145,46 per dolar AS, mengikuti tren dovish Bank of Japan. Dolar Singapura dan rupee India menguat tipis, sementara rupiah tercatat naik ke level Rp16.300 per dolar AS, seiring meningkatnya sentimen risiko di Asia.

Sementara itu, dolar Australia juga menguat 0,11 persen ke posisi 0,6496 per dolar AS, di tengah harapan akan stabilnya suku bunga RBA. Mata uang lainnya seperti ringgit Malaysia dan baht Thailand juga menunjukkan penguatan ringan.

Untuk sementara, pasar Asia terlihat lega, setidaknya untuk saat ini. Guncangan geopolitik belum hilang sepenuhnya, tapi belum cukup untuk menahan optimisme jangka pendek. Dengan masih banyak agenda penting menanti, termasuk arah tarif AS dan langkah selanjutnya dari The Fed, pasar tampaknya akan tetap bergerak dinamis dalam beberapa pekan ke depan.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79