Logo
>

Bursa Eropa Cetak Rekor Tertinggi, Sektor Perbankan Penyumbang Kenaikan

Ditulis oleh Yunila Wati
Bursa Eropa Cetak Rekor Tertinggi, Sektor Perbankan Penyumbang Kenaikan
Ilustrasi Bursa Eropa. Foto: Reuters

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Bursa saham Eropa kembali mencatatkan rekor penutupan tertinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat, 26 Februari 2025. Kenaikan didorong oleh optimisme investor terhadap laporan keuangan perusahaan dan perkembangan geopolitik terbaru.

    Indeks pan-Eropa STOXX 600 mengalami kenaikan sebesar 0,99 persen atau bertambah 5,47 poin, menutup sesi perdagangan di level 559,67. Penguatan ini ditopang oleh sektor perbankan yang mencatatkan performa positif untuk hari kedua berturut-turut.

    Selain itu, sektor asuransi turut menjadi pendorong utama setelah raksasa asuransi Jerman, Munich Re, melaporkan laba operasi tahunan yang melampaui estimasi pasar. Saham Munich Re menguat signifikan, membawa sektor asuransi naik 2,4 persen secara keseluruhan.

    Optimisme pasar juga tercermin di bursa saham regional utama. Indeks DAX Jerman melonjak 1,71 perseb atau bertambah 383,84 poin ke level 22.794,11. Sementara itu, indeks FTSE 100 di Inggris naik 0,72 persen atau 62,79 poin menjadi 8.731,46, sedangkan indeks CAC 40 Prancis melesat 1,15 persen atau bertambah 92,85 poin ke 8.143,92.

    Kenaikan tajam juga terlihat pada saham produsen batu bata Wienerberger, yang meroket hingga 11,3 persen setelah kinerja perusahaan memberikan sentimen positif bagi sektor konstruksi dan material, mendorong sektor tersebut naik 1,9 persen.

    Di sisi lain, tidak semua sektor mengalami penguatan. Saham sektor media mencatatkan pelemahan terbesar dengan penurunan 2,5 persen. Salah satu penyebab utama adalah anjloknya saham perusahaan jasa informasi Belanda, Wolters Kluwer, yang turun 10,9 persen setelah mengumumkan bahwa CEO-nya, Nancy McKinstry, akan pensiun.

    Dinamika geopolitik juga menjadi faktor yang diperhatikan investor, terutama setelah Amerika Serikat dan Ukraina menyepakati rancangan perjanjian terkait mineral strategis. Kesepakatan ini diumumkan menjelang pertemuan antara Rusia dan AS di Turki, yang dijadwalkan berlangsung pada hari Kamis. Isu perang dagang dan kebijakan tarif yang dicanangkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump juga menjadi perhatian utama investor, mengingat dampaknya terhadap stabilitas ekonomi global.

    Di Jerman, saham perusahaan berkapitalisasi menengah mencapai level tertinggi dalam lebih dari enam bulan terakhir. Sentimen positif ini didorong oleh ekspektasi kebijakan ekonomi pro-pertumbuhan serta peningkatan anggaran pertahanan yang diperkirakan akan diadopsi oleh pemerintahan baru yang kemungkinan besar dipimpin oleh Friedrich Merz dari kubu konservatif. Secara keseluruhan, indeks sektor kedirgantaraan dan pertahanan Eropa mengalami kenaikan sebesar 1,5 persen.

    Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters menunjukkan bahwa semakin banyak investor dan analis yang memperkirakan akan terjadi koreksi di pasar saham Eropa dalam tiga bulan mendatang. Namun, mereka juga optimistis bahwa setelah periode koreksi, bursa saham kawasan ini akan kembali mencetak rekor tertinggi baru pada tahun 2026.

    Sementara itu, sektor perbankan mendapat sentimen positif setelah Bank Sentral Eropa (ECB) dikabarkan siap memberikan persetujuan bagi UniCredit Italia untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di Commerzbank Jerman. Kabar ini mendorong saham kedua bank tersebut masing-masing naik 3,1 persen dan 1,6 persen.

    Di sisi korporasi, raksasa minuman Anheuser-Busch InBev (AB InBev) mencatat lonjakan harga saham sebesar 8,9 persen setelah melaporkan laba operasi kuartal keempat yang melampaui ekspektasi analis. Sebaliknya, saham produsen otomotif Stellantis mengalami tekanan dan turun 4,1 persen setelah perusahaan memberikan prospek yang lebih berhati-hati untuk tahun 2025, menyusul hasil kinerja tahunannya yang kurang memuaskan.

    Salah satu penurunan terbesar di bursa terjadi pada saham produsen suplemen nutrisi Glanbia, yang anjlok 23 persen setelah perusahaan mengumumkan rencana untuk menjual merek manajemen berat badan AS miliknya, SlimFast.

    Secara keseluruhan, pasar saham Eropa menunjukkan performa yang solid, didorong oleh laporan keuangan yang positif dari sejumlah perusahaan besar dan ekspektasi kebijakan ekonomi yang lebih mendukung pertumbuhan. Namun, investor tetap waspada terhadap potensi koreksi jangka pendek di tengah ketidakpastian geopolitik dan dinamika kebijakan global yang terus berkembang.

    Penjualan Tesla Anjlok

    Penjualan Tesla anjlok hingga 45 persen di Eropa pada Januari lalu, sementara produsen otomotif pesaing justru menikmati lonjakan permintaan kendaraan listrik (EV).

    Menurut Asosiasi Produsen Mobil Eropa, Tesla hanya mencatatkan 9.945 unit kendaraan baru, jauh merosot dari 18.161 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, penjualan EV secara keseluruhan justru meningkat 37 persen, dengan produsen seperti Volkswagen, Stellantis, dan Renault mencatat pertumbuhan signifikan, terutama di pasar Jerman dan Inggris. Seperti dinukil reuters di Jakarta, Selasa 25 Februari 2025.

    Perusahaan besutan Elon Musk itu tengah melakukan perubahan jalur produksi untuk Model Y SUV, kendaraan terlarisnya. Namun, di tengah ketidakpastian pasar, Musk sendiri menjadi sosok kontroversial di ranah politik global. Setelah menjadi penyokong utama Donald Trump dalam pemilu AS, ia kini mengarahkan perhatian ke Eropa, mendukung kelompok sayap kanan serta mengkritik pemerintahan petahana di berbagai negara.

    Di Jerman, Tesla hanya mencatatkan 1.277 unit kendaraan baru—terendah sejak Juli 2021. Sementara di Prancis, angka penjualan anjlok 63 persen, menjadi yang terburuk sejak Agustus 2022. Di Inggris, Tesla untuk pertama kalinya kalah jumlah registrasi dari pesaingnya asal China, BYD, dengan pangsa pasar yang menyusut hampir 8 persen, meski pasar EV di negara itu justru tumbuh 42 persen bulan lalu.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79