Logo
>

Bursa Eropa dalam Mode Defensif, Hampir Semua Indeks Melemah

Bursa Eropa bergerak datar jelang keputusan The Fed, dengan sektor otomotif dan industri melemah sementara perbankan, energi, dan energi terbarukan menopang pasar.

Ditulis oleh Yunila Wati
Bursa Eropa dalam Mode Defensif, Hampir Semua Indeks Melemah
Ilustrasi aktivitas di Bursa Eropa. Foto: AI untuk KabarBursa.

KABARBURSA.COM – Pada perdagangan Rabu malam WIB, 10 Desember 2025, bursa ekuitas Eropa ditutup relatif datar. Hampir seluruh indeks melemah. Pasar berada dalam fase menunggu dan bergerak dalam rentang yang sempit.

Indeks STOXX 600 hanya menguat tipis 0,07 persen ke 578,17. Sementara itu, mayoritas indeks kawasan melemah. DAX Jerman turun 0,13 persen dan CAC 40 Prancis tertekan 0,37 persen, menunjukkan tekanan selektif terutama pada sektor industrinya. 

Hanya FTSE 100 Inggris yang mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen. Walau begitu, kenaikan ini lebih banyak didorong oleh sektor minyak dan perbankan, bukan sentimen pasar yang luas.

Fokus utama pasar tertuju pada keputusan Federal Reserve. Pelaku pasar Eropa menilai bahwa nada pidato Powell akan menentukan arah risk appetite global. Proyeksi kebijakan yang masih terbuka membuat investor enggan mengambil posisi agresif.

Analis Amundi Guy Stear berpandangan, pemangkasan suku bunga kali ini boleh saja bernuansa hawkish, tetapi siklus penurunan belum berakhir. Ada kekhawatiran bahwa tekanan fiskal dan kondisi konsumen berpendapatan rendah di AS dapat memaksa Fed kembali melonggarkan kebijakan pada kuartal kedua 2026. 

Prediksi ini membuat pasar bergerak hati-hati, tetapi tetap menjaga peluang penguatan jika bank sentral AS membuka ruang pelonggaran.

Rekomendasi Morgan Stanley Jatuhkan Saham Ferrari

Per sektor, pelemahan paling tajam datang dari otomotif. Ferrari jatuh 4,8 persen setelah rekomendasi analis dari Morgan Stanley dan Jefferies menekan sentimen. Sektor ini memang menjadi salah satu yang paling sensitif terhadap prospek suku bunga dan penurunan daya beli, sehingga koreksi cepat mencerminkan kekhawatiran terhadap permintaan Eropa tahun depan. 

Sektor industri turut melemah, terutama subsektor pertahanan dan kedirgantaraan yang terkoreksi 0,8 persen setelah reli dua hari sebelumnya. Pelemahan ini menunjukkan adanya aksi ambil untung menjelang risiko peristiwa besar seperti keputusan The Fed.

Saham Vinci turun 3,1 persen setelah penurunan rating oleh BNP Paribas, dengan alasan outlook transportasi dan infrastruktur Eropa yang lesu pada 2026. Penurunan ini memperdalam tekanan pada indeks konstruksi dan material, yang melemah 0,8 persen. 

Di sisi lain, Aegon menjadi pemberi tekanan terbesar setelah anjlok lebih dari 10 persen akibat rencana pemindahan domisili ke Amerika Serikat. Langkah ini dipandang memunculkan ketidakpastian regulasi dan operasional.

Berbeda dengan sektor defensif, saham komoditas justru menunjukkan performa lebih baik. Harga minyak yang cenderung stabil membuat sektor energi menguat 0,2 persen, sementara penambang naik 0,75 persen, mengikuti kenaikan harga logam dasar. 

Sektor perbankan juga mendukung penguatan indeks Eropa, setelah HSBC melonjak 3,2 persen menyusul peningkatan rekomendasi oleh BofA Securities. Prospek pertumbuhan simpanan di Hong Kong dan bisnis wealth management Asia memperkuat narasi pemulihan profitabilitas bank-bank global.

Saham-saham energi terbarukan juga bergerak positif, melanjutkan reli sejak sesi sebelumnya. Nordex melesat 8 persen, Siemens Energy menguat 4,3 persen, dan Vestas naik 4,2 persen. Penguatan ini sebagian dipengaruhi oleh pernyataan GE Vernova di AS yang meningkatkan proyeksi pendapatan 2026, sehingga menciptakan efek sentimen positif untuk perusahaan sejenis di Eropa.

Politik, Fiskal, hingga Potensi Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi

Di luar dinamika korporasi, perkembangan politik dan fiskal Eropa turut mempengaruhi sentimen. Parlemen Prancis menyetujui anggaran jaminan sosial 2026 dengan margin tipis. Keputusan itu memberikan kemenangan taktis bagi pemerintah, tetapi juga menyoroti kerentanan politik dan ketegangan fiskal yang belum terselesaikan. 

Analis UBS mengingatkan bahwa anggaran negara belum final, sehingga ketidakpastian tetap tinggi.

Christine Lagarde memberikan dorongan kecil bagi sentimen kawasan dengan menyebut potensi kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi zona euro pada pekan depan. Komentar ini memberi sinyal bahwa ketahanan ekonomi Eropa masih lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya, meski tekanan struktural tetap ada.

Secara keseluruhan, perdagangan hari ini memperlihatkan pasar Eropa berada dalam mode defensif tetapi stabil. Investor menahan diri sambil menunggu arah kebijakan The Fed, dengan sentimen yang dibentuk oleh ketidakpastian makro, dinamika korporasi, dan perkembangan politik regional. 

Walaupun pergerakan indeks cenderung mendatar, akumulasi selektif tetap terjadi pada sektor keuangan, energi, dan energi terbarukan, mencerminkan posisi yang disesuaikan untuk menghadapi minggu-minggu penuh katalis menjelang akhir tahun.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79