KABARBURSA.COM - Pasar saham Eropa menguat pada perdagangan Rabu, 5 Juni 2025, di tengah harapan baru bagi pemulihan ekonomi kawasan.
Sentimen positif dipicu oleh langkah Berlin yang resmi menyetujui paket keringanan pajak bagi dunia usaha senilai EUR46 miliar atau setara dengan sekitar USD53 miliar.
Ini merupakan bagian dari rencana pemerintah Jerman untuk mendorong pertumbuhan dan mencegah ekonomi terbesar Eropa itu mengalami kontraksi selama tiga tahun berturut-turut.
Menyambut kabar ini, indeks saham DAX Jerman ditutup menguat 0,77 persen ke level 24.276,48, hanya terpaut tipis dari rekor tertingginya yang sempat disentuh di awal sesi.
Bursa saham utama lainnya di Eropa juga kompak menguat. Indeks FTSE 100 di London naik 0,16 persen ke posisi 8.801,29, sedangkan CAC 40 Prancis menguat 0,53 persen ke level 7.804,67.
Di tingkat regional, indeks pan-Eropa STOXX 600 menguat 0,47% menjadi 551,02, level tertinggi dalam sepekan terakhir.
Penguatan ini terjadi meski data ekonomi di kawasan masih menunjukkan tantangan. Aktivitas bisnis zona euro selama Mei nyaris tidak bertumbuh. Bahkan, sektor jasa Jerman tercatat mengalami penurunan paling tajam dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Kondisi ini mempertegas bahwa pemulihan ekonomi belum benar-benar stabil dan upaya stimulus dari pemerintah sangat dinanti pelaku pasar.
Tarif Impor Baja dan Aluminium Naik Dua Kali Lipat
Di sisi lain, tensi global tetap menjadi perhatian. Pemerintah Amerika Serikat resmi menggandakan tarif impor baja dan aluminium, sekaligus menetapkan tenggat waktu bagi negara mitra untuk menyampaikan proposal terbaik mereka kepada Presiden Donald Trump guna menghindari lonjakan tarif lanjutan.
Sementara itu, negosiasi dagang antara AS dan China yang dijadwalkan berlangsung pekan ini juga turut menambah nuansa hati-hati di pasar.
Fokus investor kini tertuju pada pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan Kamis ini. Pasar memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, seiring dengan meredanya tekanan inflasi.
“Ekspektasi pemangkasan suku bunga dan inflasi yang lebih rendah masih menopang valuasi saham-saham di kawasan euro,” ujar analis dari Swissquote Bank Ipek Ozkardeskaya.
Sektor teknologi menjadi salah satu motor penggerak utama dalam penguatan bursa. Saham-saham makanan dan minuman juga mengalami lonjakan, didorong oleh penguatan 6,4 persen saham Campari.
Saham Airbus naik 2,2 persen setelah laporan Bloomberg menyebut sejumlah maskapai penerbangan asal China tengah mempertimbangkan pemesanan pesawat dalam jumlah besar, kemungkinan dimulai bulan depan.
Kabar menggembirakan juga datang dari sektor semikonduktor. Saham STMicroelectronics melonjak hingga 11,1 persen setelah CEO perusahaan mengindikasikan adanya peningkatan permintaan chip.
Namun, tak semua saham mencatatkan kinerja positif. Saham B&M, jaringan ritel diskon asal Inggris, jatuh 14,7 persen setelah laporan laba tahunannya berada di bawah ekspektasi dan penjualannya melemah akibat konsumsi domestik yang belum pulih sepenuhnya.
Secara keseluruhan, pergerakan pasar saham Eropa saat ini mencerminkan keseimbangan antara optimisme terhadap stimulus fiskal dan pelonggaran moneter, dengan kewaspadaan terhadap risiko global yang masih membayangi.
Investor masih menanti sinyal lebih kuat, baik dari arah kebijakan ECB maupun perkembangan dalam hubungan dagang internasional.(*)