Logo
>

Dampak Berantai Gangguan Sistem Microsoft pada Dunia Bisnis

Ditulis oleh Syahrianto
Dampak Berantai Gangguan Sistem Microsoft pada Dunia Bisnis

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Microsoft, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, mengumumkan pada Jumat, 19 Juli 2024 bahwa layanan mereka yang sempat mengalami gangguan sedang dalam proses pemulihan.

    "Banyak layanan menunjukkan peningkatan ketersediaan seiring dengan kemajuan tindakan mitigasi kami," ungkap pernyataan resmi Microsoft di platform X.

    Pernyataan resmi Microsoft tidak menjelaskan secara detail penyebab kegagalan teknis tersebut. Perusahaan hanya menekankan fokus mereka pada pemulihan layanan dan stabilitas sistem.

    Meskipun demikian, Microsoft masih terus berupaya untuk menstabilkan sistem mereka sepenuhnya setelah mengalami kegagalan teknis yang menyebabkan pemadaman layanan di berbagai negara. Gangguan ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk bandara di Washington, Berlin, Zurich, New Delhi, dan Indonesia.

    Gangguan ini juga menyebabkan masalah di Bandara Sydney Kingsford Smith, menurut laporan portal berita WA. Maskapai lokal Virgin Australia bahkan harus menangguhkan semua penerbangannya.

    Registrasi daring sempat tidak tersedia di Bandara Internasional Hong Kong. Meskipun demikian, penerbangan dari dan menuju Hong Kong tetap berlangsung tanpa pembatalan atau penundaan besar, mengutip laporan dari South China Morning Post.

    Surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa administrasi bandara mengaktifkan mekanisme respons darurat dan beralih ke check-in manual.

    Di Korea Selatan, pemadaman mempengaruhi semua layanan komputer yang menggunakan Microsoft Windows, menurut surat kabar Money Today Korea Selatan. Gangguan berlangsung dari pukul 10:30 hingga 11:00 GMT.

    Sky News, salah satu penyiar utama di Inggris, tidak dapat mengudara pada Jumat pagi, kata Ketua Eksekutif Sky News Group, David Rhodes.

    "Banyak laporan berita kami masih tersedia secara daring, dan kami bekerja keras untuk memulihkan semua layanan," ungkap Rhodes di X. Satu jam kemudian, ia menambahkan bahwa siaran "kembali tayang di televisi tanpa kemampuan penuh".

    Server fasilitas negara di seluruh Israel mati pada Jumat pagi, menurut penyiar Keshet 12. Fasilitas yang terdampak termasuk rumah sakit, kantor pos, fasilitas listrik, layanan darurat, dan banyak gedung kementerian.

    Dampak Gangguan Tersebut

    Pusat Medis Universitas Schleswig-Holstein (UKSH) Jerman mengumumkan sistem teknologi informasi (TI) juga terpengaruh oleh pemadaman tersebut, sehingga mengganggu operasional di rumah sakitnya di Kiel dan Lubeck.

    "(Karena kegagalan sistem), UKSH membatalkan semua prosedur yang dijadwalkan untuk hari ini, Jumat, 19 Juli 2024. Klinik rawat jalan di kedua pusat juga ditutup," sebut fasilitas medis itu.

    Operasi terminal kontainer Baltic Hub di kota Gdansk, Polandia juga terganggu pada awal hari ini, kata terminal itu dalam pernyataan resmi. "Di Baltic Hub, kami sedang berjuang dengan pemadaman global sistem operasi Microsoft, yang menghambat fungsi terminal. Tolong jangan berlayar ke terminal," bunyi pernyataan tersebut.

    Pemadaman komunikasi besar-besaran mencegah penduduk di Firebanks, Alaska, Amerika Serikat, menghubungi layanan darurat, lapor situs berita News Center Fairbanks. Situs tersebut menyarankan penduduk untuk menggunakan surel untuk menghubungi layanan pengiriman.

    McDonald's Corp., United Airlines Holdings Inc., dan LSE Group termasuk di antara perusahaan besar yang mengungkapkan masalah mulai dari komunikasi hingga layanan pelanggan.

    KLM mengatakan pihaknya bahkan menangguhkan sebagian besar penerbangan karena pemadaman komputer secara global. Mereka termasuk di antara perusahaan global terkemuka yang melaporkan masalah dalam operasi mereka.

    Pemadaman global semua teknologi yang menggunakan Microsoft Windows dimulai pada Jumat pagi.

    Setelah kerusakan TI, outlet berita Verge melaporkan gangguan itu disebabkan oleh pembaruan yang rusak dari perusahaan keamanan siber CrowdStrike, yang banyak digunakan di seluruh dunia.

    CEO CrowdStrike Holdings Inc George Kurtz memposting di akun X miliknya pada Jumat, 19 Juli 2024, bahwa kesalahan telah diidentifikasi dan perbaikan telah dilakukan, menambahkan bahwa itu bukan serangan siber. Hal yang memperburuk masalah ini, Microsoft juga melaporkan masalah yang tampaknya tidak terkait dengan layanan komputasi awan atau cloud Azure.

    Pemadaman sebesar ini jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Pelanggan CrowdStrike memposting layar kesalahan berwarna biru ke media sosial karena mereka dilarang mengakses laptop dan komputer perusahaan.

    Pembaruan tersebut mematikan server dan komputer, memaksa mereka untuk reboot berulang, sehingga tidak memungkinkan layanan teknologi untuk memulai secara benar.

    Kegagalan yang terjadi berulang kali menekankan bahwa semakin banyak perusahaan yang memindahkan layanan dan proses dukungan ke online dalam beberapa tahun terakhir, berupaya memangkas biaya atau menyatukan operasi global dengan lebih baik.

    “Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dampak ekonominya akan sangat besar,” Alan Woodward, profesor keamanan siber di Universitas Surrey, mengatakan kepada BloombergNews. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.