Logo
>

Dari Jurnalis Otomotif ke Jejak Akademik: Disertasi Hendra Noor Saleh Kupas Strategi Adopsi EV

Deretan tokoh akademik, pelaku industri otomotif, jurnalis, dan sahabat turut hadir—termasuk Lisa dan Ira JK, putri mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Dari Jurnalis Otomotif ke Jejak Akademik: Disertasi Hendra Noor Saleh Kupas Strategi Adopsi EV
Disertasinya bertajuk “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Membeli Kendaraan Listrik di Jabodetabek.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Langkah Hendra Noor Saleh menembus ruang akademik berbuah manis. Ia resmi menyandang gelar doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Tarumanagara (Untar), Jakarta, usai mempertahankan disertasinya dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor yang di Gedung M, Kampus I Untar.

    Pria yang akrab disapa Kohen itu menorehkan prestasi gemilang. Disertasinya bertajuk “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Membeli Kendaraan Listrik di Jabodetabek: Integrasi Technology Acceptance Model (TAM) dan Prior Experience” berhasil ia pertahankan dengan predikat cum laude dan IPK sempurna 4.00. Ia menjadi doktor ke-19 dari Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Untar.

    Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., IPU., A.E., selaku Ketua Penguji sekaligus Direktur Program Pascasarjana Untar, didampingi promotor utama Prof. Dr. Haris Maupa, S.E., M.Si., promotor pendamping Dr. Cokki, S.E., M.M., serta para penguji internal dan eksternal. Deretan tokoh akademik, pelaku industri otomotif, jurnalis, dan sahabat turut hadir—termasuk Lisa dan Ira JK, putri mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

    Prof. Agustinus dalam sambutannya menegaskan, pencapaian Hendra merupakan bukti komitmen Untar dalam mencetak lulusan berkualitas yang siap menjawab tantangan zaman. “Gelar ini bukan hanya prestasi akademik, melainkan amanah moral untuk terus memberi kontribusi nyata bagi bangsa,” ujarnya.

    Dalam paparan disertasinya, Kohen menyoroti pentingnya sinergi kebijakan dan pasar (regulatory driven dan market driven) dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Menurutnya, insentif pemerintah hanyalah langkah awal. “Diperlukan pemahaman mendalam dari industri untuk membaca faktor-faktor yang membentuk minat beli masyarakat,” tegasnya.

    Ia mengembangkan pendekatan baru dengan mengintegrasikan variabel utama dari Technology Acceptance Model (TAM)—yakni perceived usefulness dan perceived ease of use—dengan konsep Prior Experience yang meliputi technology discomfort dan customer experience. Pendekatan ini, katanya, mampu memperluas penjelasan mengenai perilaku konsumen terhadap mobil listrik.

    “Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan bagi pemerintah dan pelaku industri dalam merumuskan strategi percepatan adopsi kendaraan listrik,” ungkap Kohen.

    Yui Hastoro, pengamat otomotif yang hadir dalam sidang, menilai gagasan Kohen relevan dan visioner. “Pendekatan market driven itu penting sekali. Selama ini adopsi mobil listrik lebih banyak digerakkan oleh kebijakan pemerintah. Padahal, pemahaman dan pengalaman pelanggan seharusnya menjadi poros utama,” ujarnya.

    Yui juga menyoroti ide pembentukan Electrical Vehicle (EV) Center sebagai pusat edukasi publik tentang mobil listrik. “EV Center bukan sekadar tempat jual beli atau servis, tetapi ruang pembelajaran konsumen untuk memahami teknologi kendaraan listrik secara menyeluruh,” katanya. Ia berharap fasilitas seperti ini bisa menjadi jembatan antara industri dan masyarakat dalam mengenalkan teknologi mobil konvensional, hibrida, maupun listrik.

    Rudi MF, Project Manager Indonesia International Motor Show (IIMS) – Dyandra Promosindo, turut menyampaikan apresiasinya. “Hasil riset ini bisa menjadi pijakan bagi industri untuk memahami konsumen dan merancang strategi pasar yang lebih efektif,” ujarnya.

    Sementara itu, Prof. Dr. Wasiaturrahma, S.E., M.Si., Guru Besar Universitas Airlangga, menyampaikan kekagumannya terhadap semangat Kohen. “Ia membuktikan bahwa tak ada kata terlambat.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.