Logo
>

DPK Sektor Korporasi Naik 12,8 Persen, Perorangan Stagnan di 0,5 Persen

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
DPK Sektor Korporasi Naik 12,8 Persen, Perorangan Stagnan di 0,5 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Bank Indonesia (BI) mencatat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada Oktober 2024 tumbuh sebesar 6 persen (year-on-year/yoy) atau sebesar Rp8.460,6 triliun. Sebelumnya BI mencatat DPK sempat tumbuh 6,7 persen yoy.

    Di sektor korporasi, DPK tumbuh 12,8 persen yoy setelah tumbuh 13,5 persen yoy pada September 2024. Sedangkan untuk DPK perorangan tumbuh 0,5 persen, relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

    BI juga mencatat pertumbuhan giro sebesar 5,5 persen yoy setelah tumbuh 8,8 persen yoy. Sedangkan untuk tabungan tumbuh 7,4 persen yoy.

    Jumlah ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yakni sebesar 7,2 persen yoy. Kemudian simpanan berjangka tumbuh 5,1 persen yoy setelah tumbuh 5,3 persen yoy pada September 2024.

    BI juga melaporkan jumlah uang beredar atau likuiditas perekonomian dalam arti luas (M2) pada Oktober 2024 mencapai Rp9.078,6 triliun. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 6,7 persen (year-on-year/yoy).

    “Lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,2 persen yoy,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 November 2024.

    Perkembangan M2 tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,1 persen yoy dan uang kuasi sebesar 4,2 persen yoy.

    Dalam laporan BI disebutkan komponen M1 dengan pangsa pasar 55,3 persen dari M2, pada Oktober 2024 sebesar Rp5.022,2 triliun atau tumbuh sebesar 7,1 persen atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 6,9 persen yoy.

    Sementara perkembangan M1 disebabkan oleh perkembangan uang kuartal di luar bank umum, BPR dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.

    Sementara uang kartal yang beredar di masyarakat pada bulan lalu sebesar Rp970,1 triliun. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 12,4 persen lebih tinggi dibandingkan periode September 2024 yang mencapai 10,6 persen yoy.

    Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu, dengan kontribusi sebesar 46,3 persen terhadap M1, mencapai Rp2.324,5 triliun pada Oktober 2024, tumbuh 6,0 persen secara tahunan (yoy). Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, giro rupiah tercatat sebesar Rp1.727,6 triliun dengan pertumbuhan 5,7 persen yoy, sedikit melambat dari pertumbuhan 6,1 persen yoy pada bulan sebelumnya.

    Bank Indonesia juga melaporkan bahwa pada Oktober 2024, uang kuasi yang menyumbang 43,5 persen terhadap M2 tercatat sebesar Rp3.946,5 triliun, tumbuh 4,2 persen yoy, melambat dari pertumbuhan 5,3 persen yoy pada September 2024.

    Dalam komponen uang kuasi, simpanan berjangka dan tabungan lainnya masing-masing tumbuh 4,6 persen yoy dan 4,9 persen yoy, sementara giro valas tumbuh sebesar 2 persen.

    Adapun faktor yang memengaruhi, kata Ramdan, adalah perkembangan M2 pada Oktober 2024 dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat. Penyaluran kredit pada Oktober 2024, lanjut dia, tumbuh sebesar 10,4 persen yoy, stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.

    “Tagihan bersih kepada pemerintah pusat terkonstraksi sebesar 0,1 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 12,3 persen yoy. Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 1,6 persen setelah terkonsentrasi sebesar 0,1 persen, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 12,3 persen yoy. Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 1,6 persen yoy setelah terkontraksi sebesar 0,3 persen yoy pada September 2024,” ujarnya.

    Kinerja Ekonomi Triwulan III 2024

    Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa kinerja ekonomi triwulan III-2024 tumbuh sebesar 4,95 persen (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga, khususnya kelas menengah ke atas dan investasi yang mengalir untuk pembangunan proyek strategis nasional (PSN).

    “Secara keseluruhan tahun, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 berada dalam kisaran 4,7 sampai dengan 5,5 persen dan akan meningkat pada tahun 2025,” kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Rabu, 20 November 2024.

    BI memprakirakan konsumsi rumah tangga bakal terus tumbuh seiring dengan indeks keyakinan konsumen yang masih terjaga di tengah dampak pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) di berbagai daerah.

    Menurutnya, investasi bakal terus berlanjut didukung oleh belanja modal perusahaan, volume produksi dan pesanan sebagaimana yang tercermin dalam Indeks Prompt Manufacturing Indeks (PMI) BI.

    Sementara untuk ekspor non-migas diprakirakan bakal meningkat seiring dengan permintaan mitra dagang utama yang masih tumbuh positif. Ia memprakirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2024 tetap baik karena ditopang oleh konsumsi pemerintah sejalan dengan kenaikan belanja pemerintah.

    Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut, kebijakan reformasi struktural pemerintah perlu diperkuat khususnya pada sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi serta menyerap dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.