Logo
>

DPK Superbank Tembus Rp8,4 Triliun Usai Setahun Digital

Setahun sejak peluncuran aplikasi digital, Superbank meraih laba Rp20,1 miliar, 4 juta nasabah, dan DPK melonjak 748 persen jadi Rp8,4 triliun.

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
DPK Superbank Tembus Rp8,4 Triliun Usai Setahun Digital
Dana Pihak Ketiga (DPK) Superbank naik 748 persen. Foto: doc Superbank

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Super Bank Indonesia (Superbank) mencatatkan lonjakan signifikan dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 748 persen secara tahunan (year-on-year) pada semester I 2025. DPK Superbank mencapai Rp8,4 triliun, naik drastis dari posisi tahun sebelumnya.

    Peningkatan ini terjadi hanya satu tahun sejak peluncuran aplikasi digital Superbank pada Juni 2024, dan turut mengantarkan Superbank meraih laba bersih sebesar Rp20,1 miliar serta menjangkau hampir 4 juta nasabah di seluruh Indonesia.

    Salah satu pendorong utama pertumbuhan DPK adalah inovasi produk tabungan digital berbasis ekosistem, seperti OVO Nabung by Superbank. Layanan ini memungkinkan pengguna aplikasi OVO menabung secara instan dan aman dengan bunga 5 persen per tahun. Produk ini menjadi bagian dari strategi integrasi digital yang dijalankan Superbank bersama mitra ekosistem seperti Grab dan OVO.

    “Kami percaya bahwa cara terbaik menjangkau masyarakat adalah dengan hadir di platform yang sudah mereka gunakan dan percayai. Melalui integrasi yang erat dengan ekosistem seperti Grab dan OVO, kami mampu membangun kredibilitas, mempercepat adopsi, dan menyederhanakan pengalaman perbankan dalam keseharian pengguna,” ujar Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan dalam keterangan tertulis, Kamis, 31 Juli 2025.

    Di sisi pembiayaan, Superbank menyalurkan kredit sebesar Rp8,4 triliun, meningkat 123 persen YoY, mendorong total aset menjadi Rp15,0 triliun, naik 122 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Pendapatan bunga bruto Superbank tercatat Rp904,7 miliar, tumbuh 237 persen YoY. Sementara pendapatan bunga bersih naik menjadi Rp667,6 miliar, atau tumbuh 171 persen. Kinerja tersebut turut mendorong Net Interest Margin (NIM) naik ke 10,2 persen, dari 8,1 persen pada periode yang sama tahun lalu.

    Efisiensi operasional juga menunjukkan perbaikan. Cost to Income Ratio (CIR) turun dari 149,9 persen menjadi 74,2 persen. Sementara kualitas aset tetap terkendali, dengan NPL Gross sebesar 2,7 persen dan NPL Net sebesar 0,98 persen.

    “Transformasi digital kami telah membentuk fondasi bisnis yang tangguh dan efisien. Dengan pertumbuhan nasabah yang pesat dan pengelolaan risiko yang disiplin, kami siap untuk menjalankan tahap pertumbuhan berikutnya,” kata Tigor.

    Superbank menegaskan komitmennya untuk terus menjadi bank digital yang inklusif dan relevan, dengan mendukung literasi keuangan bagi mitra pengemudi dan merchant Grab, serta menghadirkan produk dan layanan keuangan yang mudah dijangkau masyarakat.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.