Logo
>

Dua Pendekatan ini Jadi Strategi Kemendag Tingkatkan Kualitas UMKM

Ditulis oleh Dian Finka
Dua Pendekatan ini Jadi Strategi Kemendag Tingkatkan Kualitas UMKM

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya meningkatkan kualitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Tanah Air. Pemerintah menempuh beragam cara untuk merealisasikan target tersebut.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut dua pendekatan yakni pemberdayaan dan kolaborasi. Pemberdayaan ini berupa langkah pelatihan dan pembimbingan sumber daya manusia (SDM) serta peningkatan kualitas dari setiap produk yang dihasilkan sehingga memiliki daya saing.

    "Selain itu, pengamanan pasar domestik perlu dikerjakan secara optimal, mengingat pasar dalam negeri kita cukup besar," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Desember 2024.

    Selanjutnya adalah kolaborasi antara UMKM dengan pelaku bisnis lain seperti misalnya peritel modern hingga marketplace. Kerja sama ini akan memperbanyak saluran pemasaran yang relevan dengan perkembangan saat ini.

    "Kami ingin memastikan bahwa UMKM memiliki daya saing tinggi dan akses ke saluran pemasaran, baik melalui marketplace maupun retail modern," imbuh dia.

    Lebih lanjut, upaya kolaborasi lintas sektor ini sangat konkret diterapkan, apalagi dengan platform belanja daring dan momen perayaan belanja tertentu seperti Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas.

    "Kami mengincar Harbolnas yang akan digelar pada tanggal 10-16 Desember 2024. Kegiatan ini akan difokuskan pada UMKM dan produknya," ungkap Budi.

    Tak hanya itu, Kemendag berkomitmen untuk memastikan harga produk tetap kompetitif di pasar tanpa merugikan pelaku UMKM ketika ikut memanfaatkan perayaan tersebut.

    Selanjutnya, program perluasan pasar ekspor diarahkan pada peningkatan penetrasi produk Indonesia di negara-negara nontradisional. Menurut Budi, perjanjian dagang menjadi instrumen utama untuk membuka akses pasar baru.

    "Kami terus memperbanyak dan mengevaluasi perjanjian dagang agar lebih menguntungkan. Negosiasi dagang dilakukan untuk menentukan produk unggulan yang bisa diekspor dan produk luar yang bisa masuk, tentunya melalui skema yang saling menguntungkan," katanya.

    Program terakhir sejalan dengan perjanjian dagang internasional dengan sejumlah negara. Ini adalah bentuk dari peningkatan program UMKM Bisa Ekspor, yang bertujuan mendorong UMKM agar siap bersaing di pasar global.

    "Kami menekankan dua hal utama: kesiapan sumber daya, seperti daya saing dan manajemen, serta strategi pasar. Jika UMKM sudah siap dan memiliki produk unggulan, kami membantu mereka menemukan pasar yang tepat," tutur eks Sekretaris Jenderal Kemendag itu.

    "Kami optimis bahwa dengan dukungan yang terintegrasi, UMKM dapat menjadi ujung tombak perekonomian, baik di dalam maupun luar negeri," ujarnya, menutup.

    Sinergi Tiga Pilar Dongkrak Ekspor UMKM

    Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pentingnya kerja sama antara perguruan tinggi, kementerian terkait, dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam upaya meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional.

    Dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Desember 2024, Budi menyampaikan bahwa sinergi tersebut bertujuan untuk mempersiapkan UMKM agar mampu bersaing secara global. Menurutnya, peran perguruan tinggi melalui program inkubasi bisnis sangat strategis dalam menciptakan wirausaha yang berorientasi ekspor.

    “Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi, Kementerian UMKM, dan UMKM itu sendiri untuk bersama-sama meningkatkan kemampuan ekspor. Di sisi lain, kami juga memanfaatkan instrumen perwakilan perdagangan di luar negeri untuk memasarkan produk UMKM berkualitas ekspor,” ujar Budi.

    Untuk mendorong ekspor UMKM, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyiapkan berbagai program promosi melalui perwakilan di luar negeri, seperti Atase Perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC).

    “Kami menargetkan setiap negara memiliki kontribusi ekspor UMKM yang terukur. Perwakilan kami di luar negeri akan memberikan perhatian khusus untuk membantu produk UMKM masuk ke pasar internasional,” jelas Budi.

    Ketika ditanya mengenai insentif bagi UMKM, Budi menjelaskan bahwa fokus utama saat ini adalah menyediakan program yang membuka akses pasar sekaligus meningkatkan kapasitas produksi pelaku UMKM. “Kami lebih menitikberatkan pada penguatan ekosistem ekspor, termasuk memperbaiki rantai pasok dan akses logistik yang lebih efisien,” tambahnya.

    Kemendag optimis mampu meningkatkan total ekspor nasional hingga 9,6 persen pada tahun 2029. Meski demikian, kontribusi spesifik UMKM dalam target tersebut masih dalam tahap penghitungan.

    “Kami sedang menyusun data yang lebih terintegrasi. Misalnya, ekspor kita ke India. Kami ingin mengetahui total ekspor ke negara tersebut, lalu menghitung berapa besar porsi yang berasal dari UMKM. Setelah data tersebut lengkap, barulah kami dapat menetapkan target peningkatannya di tiap negara,” ujar Budi.

    Ia juga menekankan bahwa target ekspor UMKM akan disesuaikan dengan karakteristik pasar dan regulasi di masing-masing negara.

    “Kita tidak bisa menyamaratakan target ekspor untuk China, India, atau Jepang, karena setiap negara memiliki kebutuhan dan regulasi yang berbeda. Oleh karena itu, strategi yang kami terapkan harus bersifat spesifik dan berbasis data,” tutupnya. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.