Logo
>

Ekspor 57,6 Ton Kopi ke China, Wamendag: SRG Jadi Senjata Strategis

Pemerintah mendorong penguatan ekspor komoditas melalui instrumen Sistem Resi Gudang (SRG) sebagai bagian dari strategi menjaga kinerja perdagangan nonmigas

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Ekspor 57,6 Ton Kopi ke China, Wamendag: SRG Jadi Senjata Strategis
Pelabuhan Peti Kemas. Foto: dok KabarBursa.com

KABARBURSA.COM – Pemerintah mendorong penguatan ekspor komoditas melalui instrumen Sistem Resi Gudang (SRG) sebagai bagian dari strategi menjaga kinerja perdagangan nonmigas di tengah tekanan ekonomi global. Salah satu implementasi nyatanya, sebanyak 57,6 ton kopi jenis Robusta dikirim dari gudang SRG Subang menuju China, dengan nilai transaksi diperkirakan mencapai USD 264,96 ribu atau setara Rp4,31 miliar.

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri secara langsung melepas ekspor tersebut, sekaligus menegaskan peran penting SRG sebagai instrumen yang lebih dari sekadar fasilitas penyimpanan dan tunda jual.

“SRG bukanlah sekadar solusi domestik, tetapi menjadi jawaban strategis Indonesia terhadap sinyal pasar global yang jelas, yaitu kebutuhan akan mitra dagang yang andal,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Rabu 30 Juli 2025.

Pengiriman ekspor ini difasilitasi oleh Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah (KPGLB), yang telah memiliki jejaring ekspor ke berbagai negara seperti Mesir, Uni Emirat Arab, Lebanon, Arab Saudi, Vietnam, dan kini Tiongkok. Eksportirnya adalah Zhanjiang Fruit Home Trading Co., Ltd., perusahaan asal Negeri Tirai Bambu.

Wamendag Roro menilai, saat rantai pasok dunia terganggu akibat perubahan iklim, sementara permintaan komoditas seperti kopi terus meningkat, Indonesia memiliki momentum untuk memperluas pasar.

“Kami optimistis Indonesia mampu menangkap peluang yang ada karena neraca perdagangan kita berhasil mempertahankan tren surplus pada Semester I-2025,” katanya. Ia merinci bahwa nilai ekspor nasional pada Mei 2025 mencapai USD 24,61 miliar, tumbuh 9,68 persen secara tahunan berkat kontribusi ekspor nonmigas.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pemanfaatan SRG dapat memberi jaminan kepercayaan kepada mitra internasional karena komoditas yang masuk gudang telah melalui uji mutu dan disertifikasi.

“Bagi mitra dagang dan importir, SRG merupakan jaminan kepercayaan (seal of trust), baik kualitas dan kuantitas komoditas karena komoditas di gudang SRG melalui uji mutu sebelum penyimpanan,” jelas Roro.

Nilai Transaksi SRG Tembus Rp583,84 Miliar

Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya, dalam laporannya menyebut bahwa pemanfaatan SRG di Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan. Dari tahun 2020 hingga 2024, rata-rata nilai transaksi tumbuh 112 persen. Khusus tahun ini hingga pertengahan Juli 2025, nilai transaksi telah mencapai Rp583,84 miliar, dengan pembiayaan tersalur sebesar Rp285,9 juta.

“Pelaksanaan SRG telah mencakup 27 komoditas... dan telah diterbitkan di 138 kabupaten/kota di 25 provinsi,” terang Tirta.

Ia menekankan bahwa gudang SRG Subang bisa menjadi percontohan nasional karena mampu menunjukkan fungsi SRG dalam mendukung ekspor. Untuk optimalisasi, Tirta menyarankan penguatan SDM gudang, modernisasi fasilitas, serta peningkatan literasi bagi petani dan nelayan, sambil mendorong kolaborasi antara pemerintah, koperasi, dan lembaga keuangan.

“Upaya tersebut tentu harus didukung dengan penguatan kolaborasi dan kerja sama yang berkesinambungan antara berbagai pihak, baik pemerintah pusat dan daerah, pengelola gudang, pemilik komoditas, lembaga pembiayaan, serta pihak lain yang terkait,” katanya.

KPGLB: Tren Ekspor Naik Sejak 2011

Sementara itu, Ketua KPGLB, Miftahudin Shaf, mengapresiasi dukungan dari Kementerian Perdagangan dan menyebut bahwa SRG sangat membantu koperasi dalam mengakses pasar global secara langsung.

“Atas bantuan Kementerian Perdagangan melalui Bappebti, kami bisa meningkatkan transaksi ekspor,” ungkapnya.

Ia mencatat, sejak Agustus 2024 hingga Maret 2025, KPGLB telah mengekspor total 57 kontainer dengan nilai mencapai USD 4,6 juta. Ia berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan diperluas ke komoditas lain.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Ayyubi Kholid

Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.