Logo
>

Ekspor Fesyen Halal RI Naik 83 Persen, Saingi Turki dan India

Ekspor modest fashion Indonesia naik 83 persen menjadi USD990 juta pada 2023, menempatkan RI di peringkat tujuh pengekspor fesyen muslim terbesar dunia.

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Ekspor Fesyen Halal RI Naik 83 Persen, Saingi Turki dan India
Ilustrasi industri fesyen muslim di Indonesia. Foto: dok Kemenperin.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Performa industri fesyen muslim Indonesia tumbuh secara signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor modest fashion Indonesia ke negara-negara anggota Organization of Islamic Cooperation (OIC) mencapai USD990 juta pada tahun 2023. Pada tahun sebelumnya, capaian ekspor produk serupa sebesar USD540 juta atau naik 83 persen. 

    Capaian ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan peringkat ketujuh negara pengekspor industri fesyen muslim ke negara OIC setelah Tiongkok, Turki dan India. 

    Masuknya Indonesia menjadi negara pengekspor produk fesyen muslim terbesar ketujuh ini tidak lepas dari peningkatan permintaan pasar terhadap produk beridentitas budaya berstandar halal. 

    Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita mengklaim, capaian ekspor ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat produksi modest fashion dunia. 

    “Potensi Indonesia tidak hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai produsen dan pelaku utama industri modest fashion global,” ujarnya dalam dalam keterangan tertulis, Jumat, 17 Oktober 2025. 

    Reni mengungkapkan, berdasarkan data BPS, 594 ribu unit industri kecil pakaian jadi di Indonesia telah menyerap 1,2 juta tenaga kerja. Selain itu, industri ini memberikan dampak ekonomi yang luas. Menurutnya, setiap peningkatan ekspor memiliki efek langsung terhadap lapangan kerja dan pendapatan pelaku industri kecil. 

    Kendati demikian, Reni mengungkapkan tantangan besar di industri fesyen muslim, yakni menjaga daya saing industri nasional agar mampu memenuhi permintaan global yang terus meningkat. 

    Kementerian Perindustrian menilai, penguatan rantai pasok bahan baku dan efisiensi logistik menjadi kunci agar Indonesia bisa bersaing dengan negara produsen besar seperti Tiongkok dan Turki. Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan Budi Setiawan menegaskan, pihaknya terus menyiapkan program untuk memperkuat ekosistem industri fesyen, termasuk modest fashion. 

    “Program yang kami jalankan meliputi peningkatan kompetensi SDM, pengembangan kualitas produk, penumbuhan wirausaha baru, fasilitasi sertifikasi produk dan kompetensi, hingga bantuan mesin, peralatan, dan akses promosi,” jelas Budi. 

    Selain peningkatan kapasitas produksi, pemerintah juga berupaya memperkuat kolaborasi lintas sektor. Melalui kerja sama dengan pelaku usaha, asosiasi industri, desainer, akademisi, hingga marketplace, diharapkan muncul sinergi untuk membangun ekosistem modest fashion yang lebih efisien dan berkelanjutan. 

    Pemerintah menilai, upaya ini penting untuk memastikan pertumbuhan ekspor tidak hanya bersifat momentum, tetapi juga menciptakan fondasi kuat agar Indonesia mampu menjadi hub produksi global di industri modest fashion.(*) 

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Citra Dara Vresti Trisna adalah Asisten Redaktur KabarBursa.com yang memiliki spesialisasi dalam analisis saham dan dinamika pasar modal. Dengan ketelitian analitis dan pemahaman mendalam terhadap tren keuangan, ia berperan penting dalam memastikan setiap publikasi redaksi memiliki akurasi data, konteks riset, dan relevansi tinggi bagi investor serta pembaca profesional. Gaya kerjanya terukur, berstandar tinggi, dan berorientasi pada kualitas jurnalistik berbasis fakta.