Logo
>

Emas Bergerak Sempit, Harganya Diprediksi Tak Lebih dari ini

Harga emas tertahan jelang rilis data inflasi PCE, dengan pasar menimbang tekanan yield AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember.

Ditulis oleh Yunila Wati
Emas Bergerak Sempit, Harganya Diprediksi Tak Lebih dari ini
Ilustrasi perhiasan emas. Foto: iStock.

KABARBURSA.COM – Jumat pagi WIB, 5 Desember 2025, emas bergerak sempit. Sebenarnya, kondisi pasar memberikan sinyal tarik-menarik yang cukup kuat antara tekanan imbal hasil obligasi AS dan pelemahan dolar, yang bisa membuat harga emas bergerak naik. Tapi, ada satu hal yang membuatnya tertahan.

Kenaikan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun menjadi faktor penahan utama. Yield yang bergerak naik meningkatkan opportunity cost memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas. Hasilnya, harga emas stagnan. Emas spot hanya naik 0,1 persen ke USD4.210,49 per ons, sementara emas berjangka AS menguat tipis 0,2 persen ke USD4.243 per ons.

Sentimen pasar saat ini sepenuhnya tertambat pada data ekonomi Amerika. Klaim tunjangan pengangguran turun ke 191 ribu, terendah dalam lebih dari tiga tahun dan jauh di bawah ekspektasi. Angka ini menggambarkan pasar tenaga kerja yang masih ketat.

Namun, data ADP sehari sebelumnya menunjukkan hal sebaliknya. Dalam laporannya, payroll sektor swasta menyusut 32 ribu ke penurunan terdalam dalam sekitar dua setengah tahun. Ketidaksinkronan dua indikator ini membuat pelaku pasar mengambil sikap wait and see atau menunggu data inflasi PCE untuk mencari arah yang lebih pasti.

Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Terus Menguat

Sementara itu, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve terus menguat. Survei Reuters terhadap lebih dari seratus ekonom menunjukkan konsensus kuat bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada FOMC 9–10 Desember. 

Bila benar terjadi, ini akan menjadi katalis positif bagi emas karena suku bunga yang lebih rendah secara teoritis melemahkan dolar dan menekan imbal hasil riil. Namun analis Marex Edward Meir, menilai bahwa pasar baru akan bergerak signifikan setelah rilis data tersebut. 

Itulah mengapa saat ini harga emas cenderung berkonsolidasi dalam rentang yang tenang. Ia bahkan memperkirakan emas tidak akan menguji kembali rekor USD4.400 dalam sisa tahun ini.

Pergerakan logam mulia lainnya justru jauh lebih volatil. Perak mencatat koreksi tajam 2,6 persen ke USD56,96 per ons setelah kemarin menyentuh rekor USD58,98. Meski terkoreksi, performa tahunannya masih sangat agresif, melonjak sekitar 97 persen. 

Kenaikan agresif ini didukung defisit pasokan struktural, meningkatnya kekhawatiran likuiditas pasar, serta status baru perak sebagai salah satu mineral kritis Amerika Serikat. 

Platinum turun 1,7 persen ke USD1.642,67, sementara paladium merosot 1,4 persen ke USD1.440,57. Penurunan kedua logam mulia ini mencerminkan tekanan sektor logam industri masih sensitif terhadap siklus ekonomi.

Secara keseluruhan, harga emas berada di fase "menunggu arah": ditahan oleh yield, disokong oleh dolar, tetapi tidak cukup kuat untuk mencetak level baru tanpa konfirmasi dari data inflasi PCE. 

Sentimen pasar masih berlapis, di satu sisi mencerminkan kehati-hatian, di sisi lain bersiap menghadapi potensi penguatan jika The Fed memberikan sinyal lebih dovish pada pertemuan Desember.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79