Logo
>

Emas Mulai Kehilangan Momentum Menjelang Rapat The Fed

Sentimen pasar bergerak hati-hati saat pelaku pasar menanti arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat.

Ditulis oleh Syahrianto
Emas Mulai Kehilangan Momentum Menjelang Rapat The Fed
Ilustrasi: Sebongkah emas (gold nugget). (Foto: Pixabay/Csaba Nagy)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Harga emas bergerak sedikit turun pada Senin, 8 Desember 2025, karena investor tetap berhati-hati menjelang rapat kebijakan dua hari Federal Reserve dan komentar Ketua Jerome Powell yang dinilai akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter selanjutnya.

    Seperti dikutip dari Reuters, harga emas spot turun 0,1 persen ke USD4.191,44 per ounce. Kontrak emas berjangka AS pengiriman Februari melemah 0,5 persen ke USD4.220,70 per ounce.

    “Pasar menunggu keputusan The Fed dan bimbingan lebih lanjut terkait kebijakan,” kata Peter Grant, wakil presiden dan senior metals strategist di Zaner Metals.

    Grant menambahkan bahwa emas tetap menarik karena fundamental masih solid dan bank sentral global terus melakukan pembelian. Ia juga menyebut bahwa pergerakan emas menuju USD5.000 per ounce pada kuartal pertama 2026 berada dalam jangkauan.

    Pasar secara luas memperkirakan pemangkasan suku bunga 25 basis poin, dengan probabilitas sekitar 90 persen, naik dari sekitar 66 persen pada November.

    Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mengakhiri pertemuan pada Rabu dengan keputusan kebijakan terakhir untuk tahun ini, disusul konferensi pers Powell.

    Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

    Sementara itu, para pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris menunjukkan dukungan kuat kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di London pada apa yang mereka sebut sebagai “momen krusial” bagi Kyiv, di tengah tekanan Amerika Serikat agar Ukraina menyetujui usulan kesepakatan damai dengan Rusia.

    Emas sebagai aset safe haven cenderung berkinerja baik saat ketidakpastian ekonomi dan geopolitik meningkat.

    Morgan Stanley melihat potensi kenaikan lanjutan pada emas, didorong oleh pelemahan dolar AS, pembelian ETF yang kuat, pembelian bank sentral, dan permintaan safe haven.

    Harga perak turun 0,6 persen ke USD57,95 per ounce setelah menyentuh rekor tertinggi USD59,32 pada Jumat.

    “Perak biasanya mengikuti gerakan emas sebagai seniornya, tetapi dalam beberapa minggu terakhir perak justru memimpin pasar emas,” kata Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals, seraya menambahkan bahwa harga berpotensi menembus USD60 per ounce dan bahkan menantang USD70 per ounce pada akhir tahun.

    Platinum naik 0,1 persen ke USD1.643,25 dan palladium menguat 0,3 persen ke USD1.461,60. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.