Logo
>

Emas Rekor Baru Tembus USD3.600, Ada Kabar dari The Fed

Harga emas tembus rekor di atas USD3.600 per ons usai data jobs AS melemah, pasar perkirakan Fed pangkas suku bunga bulan ini.

Ditulis oleh Syahrianto
Emas Rekor Baru Tembus USD3.600, Ada Kabar dari The Fed
Ilustrasi: sebongkah emas batangan. (Foto: Pexels/Michael Steinberg)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Harga emas melonjak menembus level USD3.600 per ons untuk pertama kalinya pada Senin, 8 September 2025. 

    Ini mencetak rekor tertinggi, setelah data tenaga kerja AS yang lemah memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pekan depan.

    Harga emas spot naik 1,3 persen ke USD3.634,25 per ons, setelah sempat menyentuh rekor USD3.646,29. Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,7 persen ke USD3.677,40.

    Menurut Peter Grant, Wakil Presiden dan Senior Metals Strategist di Zaner Metals, logam mulia berpotensi memperpanjang momentum menuju kisaran USD3.700–USD3.730 dalam waktu dekat, dengan koreksi singkat kemungkinan dianggap sebagai peluang beli. Ia menambahkan, 

    “Pelemahan berlanjut di pasar tenaga kerja dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed hingga awal 2026 dapat memberi dukungan berkelanjutan bagi emas.”

    Laporan pekerjaan pada Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat tajam pada Agustus. 

    Trader kini melihat peluang 88 persen untuk pemangkasan suku bunga seperempat poin pada pertemuan Fed September, dengan sekitar 12 persen kemungkinan pemangkasan lebih besar, yakni 50 basis poin, menurut CME FedWatch.

    Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. 

    Harga emas sejauh ini sudah naik 37 persen pada 2025, setelah menguat 27 persen pada 2024, didukung oleh pelemahan dolar AS, pembelian bank sentral, kebijakan moneter longgar, serta meningkatnya ketidakpastian global.

    Data resmi menunjukkan bank sentral China memperpanjang aksi beli emasnya hingga 10 bulan berturut-turut pada Agustus. 

    Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di level terendah lima bulan.

    Investor kini menantikan data harga produsen AS pada Rabu dan harga konsumen pada Kamis untuk petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan Fed.

    “Jika pelemahan data AS berlanjut, momentum bullish emas juga akan bertahan, karena dolar dan imbal hasil obligasi akan terus melemah,” kata Fawad Razaqzada, Analis Pasar di City Index dan FOREX.com. 

    “Namun, jika data AS menunjukkan ketahanan yang mengejutkan dalam beberapa pekan ke depan, emas bisa saja terkoreksi dari level tinggi saat ini,” tambahnya.

    Di antara logam mulia lainnya, harga perak spot naik 0,8 persen ke USD41,29 per ons, sempat menyentuh level tertinggi sejak September 2011. Platinum naik 0,6 persen ke USD1.381,49, sedangkan paladium menguat 2,1 persen ke USD1.132,87. (*)

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.