KABARBURSA.COM - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mengumumkan pengalihan aset kepada beberapa anak usahanya melalui mekanisme jual beli dengan nominal Rp774,6 miliar.
Anak usaha yang dimaksud, yaitu PT Dharma Intisawit, PT Swakarsa Sinarsentosa, PT Dharma Agrotama, PT Dewata Sawit Indonesia dan Karya Prima Agro Sejahtera.
Dari keseluruhan anak perusahaan tersebut, DSNG memiliki 99 persen saham baik, secara langsung dan tidak langsung.
Corporate Secretary PT Dharma Satya Nusantara Paulina Suryanti mengungkapkan, aset yang dijual berupa bangunan pabrik pengolahan kelapa sawit di Kalimantan Timur.
“Penjualan aset ini tidak mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan tetap berada dalam posisi konsolidasi dan kelangsungan usaha DGNS secara holding akan tetap berjalan normal,” kata Pulina dalam keterangan tertulis, Minggu, 8 Desember 2024.
Tak hanya itu, DSNG juga menjual pabrik kelapa sawit di lokasi yang sama dengan nominal sebesar Rp200,57 miliar beserta mesin produksi dengan total Rp364,08 miliar. Dari aktivitas tersebut, total penjualan aset sebesar Rp774,6 miliar.
Transaksi tersebut masuk dalam afiliasi sesuai dengan regulasi OJK yang tertuang dalam POJK 42/2020 dan bukan transaksi material sesuai POJK 17/POJK.04/2020.
Profil PT Dharma Satya Nusantara Tbk
PT Dharma Satya Nusantara Tbk adalah perusahaan yang berfokus pada pengolahan kayu berkualitas untuk pasar ekspor. Seiring waktu, perusahaan ini memperluas lini usahanya ke sektor perkebunan kelapa sawit, pabrik pengolahan kelapa sawit, serta industri produk kayu.
Hingga akhir 2020, segmen kelapa sawit DSNG memiliki total lahan tertanam seluas 112.600 hektar, yang terdiri dari 84.600 hektar perkebunan inti dan 28.000 hektar plasma.
Perusahaan ini juga mengoperasikan 10 pabrik kelapa sawit (PKS) dengan total kapasitas produksi 570 ton per jam. Selain itu, DSNG memiliki pabrik kernel crushing plant yang mampu mengolah inti sawit menjadi minyak inti sawit (Palm Kernel Oil/PKO) dengan kapasitas 400 ton per hari.
Produk utama yang dihasilkan dari sektor kelapa sawit ini meliputi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), inti sawit (Palm Kernel/PK), dan minyak inti sawit (PKO).
Dalam sektor produk kayu, DSNG memiliki pabrik pengolahan di Pingit dan Temanggung, Jawa Tengah. Pabrik ini menghasilkan panel dan lantai kayu (engineered flooring) yang sepenuhnya ditujukan untuk ekspor.
Pemegang saham terbesar DSNG adalah PT Triputra Investindo Arya dengan kepemilikan 27,63 persen saham. Saham yang dimiliki masyarakat non-warkat sebesar 17,92 persen, sementara PT Krishna Kapital Investama memegang 14,63 persen saham.
Pemegang saham signifikan lainnya mencakup PT Tri Nur Cakrawala dengan 7,44 persen saham dan PT Mitra Aneka Guna dengan 6,32 persen saham. T. Permadi Rachmat memiliki 4,08 persen saham, sedangkan masyarakat warkat memegang 3,96 persen. PT Reksa Cipta Investama dan PT Multi Foresta Investama memiliki masing-masing 1,94 persen dan 1,47 persen saham.
Dalam jajaran direksi, Arianto Oetomo dan Andrianto Oetomo masing-masing memiliki 5,43 persen saham, menunjukkan keyakinan mereka terhadap potensi perusahaan.
Djojo Boentoro, selaku Komisaris, memegang 1,79 persen saham. Efendi Sulisety, yang juga berada di jajaran direksi, memiliki 1,12 persen saham. Sementara itu, Timotheus Arifin C. memegang 0,84 persen saham, ikut berperan dalam manajemen perusahaan.
Kinerja Keuangan DSNG
Mengutip dari laman Stockbit, DSNG menunjukkan performa yang positif sepanjang tahun 2024 dengan mencatatkan laba bersih yang solid. Hingga kuartal ketiga 2024, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp357 miliar. Angka ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan kuartal ketiga 2023 yang hanya mencapai Rp141 miliar.
Secara tahunan, laba bersih yang dihasilkan DSNG diperkirakan akan mencapai Rp1,147 triliun, lebih tinggi dibandingkan pencapaian di tahun 2023 yang sebesar Rp840 miliar. Peningkatan ini sejalan dengan perbaikan kinerja dari berbagai segmen usaha perusahaan, terutama dari sektor pengolahan kelapa sawit dan produk kayu yang berorientasi ekspor.
Pendapatan per saham atau Earnings Per Share (EPS) juga menunjukkan tren positif. Pada periode kuartal ketiga 2024, EPS tercatat naik seiring dengan peningkatan laba bersih perusahaan.
Dari segi pendapatan atau revenue, DSNG mencatatkan angka yang konsisten. Pada kuartal ketiga 2024, pendapatan perusahaan mencapai Rp357 miliar. Sementara itu, pendapatan tahunan (annualized) diperkirakan mencapai Rp1,147 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp840 miliar.
Kapitalisasi pasar DSNG saat ini berada di level Rp12,4 triliun, mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek perusahaan. Sementara itu, Enterprise Value atau nilai perusahaan mencapai Rp17,9 triliun. Dengan jumlah saham yang beredar sebanyak 10,6 miliar lembar, saham DSNG terus menarik perhatian investor yang melihat potensi pertumbuhan dari sektor kelapa sawit dan pengolahan kayu.
Secara keseluruhan, kinerja DSNG di tahun 2024 menegaskan strategi bisnis yang efektif dalam menghadapi tantangan pasar, terutama dengan meningkatnya kontribusi dari segmen perkebunan kelapa sawit dan ekspor produk kayu berkualitas. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.