Logo
>

ESDM Umumkan Pemenang Lelang WK Migas, Segini Total Investasinya

Ditulis oleh KabarBursa.com
ESDM Umumkan Pemenang Lelang WK Migas, Segini Total Investasinya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan Pemenang Lelang Penawaran Langsung Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024 untuk WK Central Andaman, WK Amanah, dan WK Melati di Kuta Selatan, Bali pada Selasa, 3 September 2024.

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Dadan Kusdiana mengungkap, terdapat perusahaan asal Tiongkok yang ikut dalam pelelangan WK Migas yang digelar pemerintah. Adapun nilai investasi, berupa komitmen pasti sebesar USD19.882.293 dengan bonus tanda tangan sebesar USD800.000.

    "Yang menarik dari pengumuman ini adalah terdapat perusahaan migas Tiongkok yang berpartisipasi dalam Lelang Wilayah Kerja Migas ini. Untuk itu kami juga turut mengucapkan Terimakasih atas dukungan Pemerintah Tiongkok," kata Dadan dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 3 September 2024.

    Adapun pengumuman Pemenang Lelang WK tersebut ditandai dengan Penyampaian Surat Penetapan Pemenang Lelang oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, kepada Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap Peserta Lelang.

    Adapun pemenang lelang penawaran langsung 3 Wilayah Kerja Migas Tahap 1 Tahun 2024 di antaranya:

    • WK Central Andaman (Offshore Bagian Utara Sumatera), pemenangnya adalah Konsorsium Premier Oil South Andaman Limited dan Mubadala Energy Holdings Limited, dengan bonus tanda tangan sebesar USD300,000 dan Total Komitmen Pasti USD4,032,293.
    • WK Amanah (Onshore Sumatera Selatan), pemenangnya adalah Konsorsium PT Medco Energi Linggau, PT Sele Raya dan KUFPEC Regional Ventures (Indonesia) Limited, dengan bonus tanda tangan sebesar USD300,000 dan Total Komitmen Pasti USD3,150,000.
    • WK Melati (Onshore-OffShore Sulawesi Tenggara-Sulawesi Tengah), Pemenangnya adalah Konsorsium PT Pertamina Hulu Energi, Sinopec International Energy Investment Holdings Limited dan KUFPEC Regional Ventures (Indonesia) Limited, dengan bonus tanda tangan sebesar USD200,000 dan Total Komitmen Pasti USD12,700,000.

    Adapun pada Penawaran Wilayah Kerja Migas Tahap I Tahun 2024 Terdapat 5 (lima) Wilayah Kerja yang telah ditawarkan, yaitu WK Amanah, WK Central Andaman, WK Melati, Wilayah Kerja Panai, dan WK Pesut Mahakam.

    Khusus Lelang WK Panai dan WK Pesut Mahakam masih berlangsung, dan ditawarkan dengan mekanisme Lelang Reguler serta akan berakhir pada tanggal 11 September 2024.

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Migas akan terus berupaya mengundang investor untuk melakukan kegiatan eksplorasi migas dalam rangka mengoptimalkan potensi migas, melalui Penawaran WK Migas.

    Rencana Penawaran Wilayah Kerja Migas Tahap II Tahun 2024 tentatif terdapat 5 Wilayah Kerja yang dinilai potensial dan menjadi kandidat yang akan ditawarkan, yaitu WK Air Komering, WK Binaiya, WK Gaea, WK Kojo, dan WK Serpang.

    Siap Kebut Produksi Migas

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berkomitmen mendorong pencapaian target produksi migas sesuai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025.

    Untuk mendorong ketercapaian target tersebut, Kementerian ESDM dan SKK Migas melakukan serangkaian strategi yang disiapkan, salah satunya dengan menggandeng Pertamina sebagai salah satu pihak yang berperan dalam menopang produksi minyak nasional.

    Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Ariana Soemanto menuturkan, saat ini kontribusi lifting maupun produksi minyak nasional yang paling besar yaitu dari Pertamina Hulu Rokan sebesar 157 ribu barel per day, disusul ExxonMobil Cepu sekitar 143 ribu barel per day.

    "Sedangkan produksi minyak dari Pertamina grup jika ditotal menyumbang sekitar 60 persen, belum termasuk non-operating aset. Untuk mendukung target produksi nasional tahun depan, Pertamina Hulu Rokan direncanakan berkontribusi sekitar 165 ribu barel per day," kata Ariana dalam keterangannya dikutip Minggu, 1 September 2024.

    Selain itu, SKK Migas dan Pertamina juga dikabarkan telah melakukan pembahasan teknis terkait strategi reaktivasi sumur dan lapangan idle. Lapangan maupun sumur yang tadinya idle akan jadi prioritas untuk dikerjakan sendiri, atau dikerjasamakan dengan Mitra.

    Dalam hal kerjasama dengan Mitra, Pemerintah akan mendukung Pertamina agar ketentuan dalam kerjasama antara Pertamina dengan Mitra menjadi lebih menarik dan bisa dieksekusi lebih cepat, sehingga tambahan produksi bisa segera didapat.

    Teknologi Peningkatan Produksi

    Sementara intervensi teknologi, perusahaan migas China (Sinopec) dikabarkan akan masuk ke 5 lapangan Pertamina dengan teknologi peningkatan produksi. "Selanjutnya, September ini Tim teknis Sinopec akan ke Indonesia untuk pejajakan teknologi tersebut ke 5 lapangan Pertamina. Kerjasama teknologi seperti ini akan terus didorong," jelasnya.

    Peningkatan produksi dari proyek baru maupun dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) besar akan dikawal dan didukung penuh. Beberapa kebijakan baru saja terbit seperti Peraturan Menteri ESDM Nomor 13/2024 tentang Kontrak Bagi Hasil Migas Gross Split yang baru, tentu akan dorong iklim investasi migas lebih positif.

    "Ini perbaikan dari kontrak bagi hasil migas gross split yang lama, sesuai masukan dari stakeholder juga. Jadi sinyal positif perbaikan investasi hulu migas. Disamping itu, juga ada fleksibilitas kontrak skema gross split ke cost recovery di mana beberapa blok migas saat ini sedang berproses untuk beralih dari skema gross split ke cost recovery," ungkapnya.

    Kementerian ESDM juga siapkan insentif hulu migas yang dapat memperbaiki keekonomian kontraktor agar lebih optimal, berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 199/2021. Selain itu, lelang blok migas baru, saat ini dinilai jauh lebih menarik.

    Bagi hasil migas untuk kontraktor saat ini bisa mencapai 50 persen dari yang sebelumnya dikisaran 15 hingga 30 persen. Terkait strategi jangka menengah utamanya eksplorasi migas, dari 5 blok migas yang dilelang tahun 2024 tahap 1 pada bulan Mei 2024 lalu, sebanyak 3 blok penawaran langsung telah selesai evaluasi dan siap diumumkan. Sedangkan 2 blok sisanya yaitu lelang reguler masih dalam proses lelang.

    Selain itu, tutur Ariana, lelang tahap 2024 ke 2 juga akan dilakukan pada minimal 5 blok. Saat ini, joint study eksplorasi migas sedang berjalan lebih dari 20 area termasuk di 5 fokus area Indonesia Timur.

    "Nantinya area-area tersebut akan dilelang menjadi blok migas. Kita bisa lihat bahwa eksplorasi migas masih menarik. Apalagi dengan ketentuan bagi hasil baru, yang bisa mencapai 50 persen itu. Pemerintah terus bergerak dan lebih terbuka untuk upaya optimalisasi produksi dan iklim investasi lebih menarik," tutupnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi