KABARBURSA.COM - Kilang Pertamina Internasional (KPI) menegaskan komitmennya dalam mengimplementasikan transisi energi yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Pendekatan ini tidak hanya fokus pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memperhatikan faktor sosial dan tata kelola yang baik.
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman menjelaskan bahwa ESG adalah pilar utama yang mendasari upaya transisi energi perusahaan. "Konsep ESG bukan hanya tentang menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga memastikan keseimbangan sosial dan pengelolaan yang transparan serta akuntabel," ujar Taufiq di Jakarta, Rabu 18 Desember 2024.
Sebagai bagian dari implementasi strategi ESG, KPI menyelenggarakan konferensi Indonesia Knowledge Management Summit (IKMS), sebuah ajang inovasi yang bertujuan mendalami dan mempercepat proses transisi energi. Taufik menyebutkan bahwa konferensi ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara sektor bisnis, dunia pendidikan, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan transisi energi.
"Konferensi IKMS, yang telah berlangsung untuk kedua kalinya, menjadi momentum penting dalam mempererat kolaborasi dan berbagi pengetahuan serta inovasi, yang akan mempercepat solusi terhadap berbagai tantangan energi," tambahnya.
Sejak puluhan tahun lalu, PT Kilang Pertamina Internasional telah menginternalisasi budaya Knowledge Management yang memainkan peran vital dalam mendorong inovasi dan mencari solusi praktis untuk mendukung transisi energi.
IKMS yang digelar pada 12-13 Desember di Bali ini dihadiri oleh lebih dari 300 inovator dari berbagai sektor, termasuk akademisi dari perguruan tinggi, praktisi industri, serta peneliti independen. Konferensi kali ini mengangkat tema "Accelerating Energy Transitions through ESG Frameworks and Knowledge Management" yang bertujuan mendorong percepatan transisi energi dengan pendekatan ESG dan manajemen pengetahuan.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, memberikan apresiasi atas digelarnya IKMS. Menurutnya, acara ini menjadi platform penting untuk kolaborasi antar berbagai pihak, yang akan menghasilkan solusi inovatif dalam mendukung transisi energi di Indonesia.
Serupa Dari Fitch Ratings
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) meraih peringkat final BBB dengan outlook stabil dari lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings setelah sebelumnya memperoleh peringkat serupa dari Fitch Ratings.
Peringkat BBB dengan outlook stabil ini sejalan dengan peringkat yang diterima PT Pertamina (Persero), perusahaan induk KPI.
“Dengan bangga kami sambut hasil pemeringkatan dari Fitch Ratings dan S&P Global Ratings untuk KPI, yang merupakan lembaga pemeringkat internasional bergengsi dengan reputasi yang kuat di tingkat global. Apalagi, ini adalah kali pertama KPI mendapat peringkat kredit. Ini mengakui peran inti dan strategis KPI dalam bisnis Pertamina Grup serta ketahanan energi nasional,” kata Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman, dikutip Jumat 29 Maret 2024.
S&P Global Ratings adalah lembaga pemeringkat terkemuka dengan pengalaman lebih dari 150 tahun di industri. Mereka melakukan analisis menyeluruh, mencakup kinerja keuangan, risiko industri, posisi perusahaan dalam industri, hubungan dengan induk perusahaan atau pemerintah, dan faktor-faktor lain yang relevan.
Hasil analisis mendalam ini diharapkan memberikan wawasan kepada pelaku pasar untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.
Sebagai Subholding Pengolahan dan Petrokimia, KPI mengoperasikan semua kilang minyak dan sebagian besar fasilitas petrokimia di Pertamina Grup. Produksi kilang KPI memenuhi lebih dari setengah kebutuhan energi nasional, yang diperkirakan akan terus bertambah dengan penyelesaian proyek upgrade kilang RDMP Balikpapan.
Proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas kilang hingga 100 ribu barel per hari dengan produk berkualitas Euro V dan kompleksitas yang lebih baik. S&P memperkirakan bahwa penyelesaian proyek ini akan meningkatkan EBITDA KPI pada tahun 2025-2026 setelah proyek tersebut beroperasi.
KPI, bersama dengan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dianggap S&P sebagai bagian dari tiga serangkai yang mengelola mandat Public Service Obligation (PSO) dari Pemerintah.
KPI membeli sebagian besar produksi minyak mentah domestik PHE dan mengolahnya di kilang-kilang KPI di enam kota di Indonesia. Hasil produksi kilang kemudian diserahkan kepada PPN untuk didistribusikan guna memenuhi kebutuhan energi nasional.
Taufik menambahkan bahwa melalui proyek upgrade dan pengembangan kilang, KPI bertujuan meningkatkan kapasitas, kompleksitas, dan kualitas produk. Mereka berkomitmen untuk menghasilkan produk setara Euro V dan mengurangi emisi karbon.
Selain itu, KPI sebagai anak perusahaan Pertamina menjalankan bisnis utama dalam pengolahan minyak dan petrokimia dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). Mereka telah bergabung dengan United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal dari UNGC dalam strategi operasional mereka sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.(*)