Logo
>

Euforia Laporan Kinerja Nvidia Dongkrak Performa STOXX 600

Bursa Eropa menguat berkat laporan Nvidia yang impresif, namun reli tertahan karena pasar masih dihantui ketidakpastian arah kebijakan suku bunga Federal Reserve.

Ditulis oleh Yunila Wati
Euforia Laporan Kinerja Nvidia Dongkrak Performa STOXX 600
Siemens energy catatkan kenaikan 2,9 persen, terdorong naiknya permintaan perangkat energi dan otomasi. Foto: Fortune.

KABARBURSA.COM – Laporan kinerja Nvidia yang melampaui ekspektasi, mendorong Bursa ekuitas Eropa menguat pada perdagangan Jumat pagi WIB, 21 November 2025. Sayangnya, ketangguhan Bursa Eropa ini tertahan ketidakpastian arah kebijakan moneter Amerika Serikat.

Indeks STOXX 600 mengakhiri sesi dengan kenaikan 0,4 persen ke 563,94, level yang merefleksikan kombinasi optimisme teknologi dan kehati-hatian makro. 

Bursa utama lainnya turut menguat, dengan DAX Jerman naik 0,5 persen ke 23.278,85, FTSE 100 Inggris naik 0,21 persen ke 9.527,65, dan CAC 40 Prancis bertambah 0,34 persen ke 7.981,07. 

Performa ini menunjukkan bahwa sentimen investor di Eropa tetap konstruktif, meskipun awan ketidakpastian dari AS masih membayangi.

Nvidia menjadi bintang utama setelah laporan keuangannya kembali membuktikan bahwa permintaan teknologi AI belum menunjukkan tanda-tanda pelambatan. Pendapatan yang melampaui ekspektasi dan proyeksi cerah dari perusahaan itu menjadi pengingat bahwa reli berbasis AI belum kehilangan tenaga. 

Sejumlah analis menilai, permintaan chip AI masih jauh lebih besar daripada kapasitas pasokan. Inilah yang membuat ruang pertumbuhan masih panjang. Di tengah kekhawatiran soal gelembung teknologi, kinerja Nvidia menjadi jangkar yang meneguhkan keyakinan investor.

Sektor Teknologi Eropa Hanya Menguat Tipis

Namun demikian, sektor teknologi Eropa tidak mampu mempertahankan penguatan awal. Indeksnya hanya naik tipis 0,1 persen setelah sentimen global didinginkan oleh data ketenagakerjaan AS yang beragam. 

Pertumbuhan pekerjaan di September memang meningkat, tetapi tingkat pengangguran melompat ke 4,4 persen. Artinya, pasar tenaga kerja masih rapuh. Kondisi ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga pada Desember. Akibatnya, investor memilih menahan diri.

Di sisi lain, perusahaan-perusahaan yang berada di orbit strategi AI memperlihatkan kekuatan tersendiri. Siemens Energy mencatat kenaikan 2,9 persen seiring permintaan perangkat energi dan otomasi yang terus meningkat. 

Sektor pertahanan Eropa juga menjadi sorotan, menguat 1,3 persen setelah sebelumnya tertekan indikasi upaya diplomatik baru yang dipimpin AS untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Kenaikan tajam saham Rheinmetall dan Leonardo mengindikasikan bahwa investor belum sepenuhnya meninggalkan sektor ini.

Perbankan Eropa melanjutkan tren positif dengan kenaikan 0,8 persen. Sentimen positif diperkuat oleh lonjakan saham BNP Paribas sebesar 4,4 persen, setelah bank tersebut menaikkan target rasio CET1 menjadi 13 persen pada 2027. Ini menjadi indikator penting stabilitas permodalan. 

Sektor energi juga ikut menguat 1,1 persen dan mencerminkan ekspektasi solidnya permintaan energi global meski harga minyak masih bergerak fluktuatif.

Sebaliknya, sektor otomotif menjadi titik lemah dengan kontraksi sebesar 1,4 persen. Pelemahan dipimpin kejatuhan Valeo sebesar 13 persen, setelah panduan jangka menengahnya tidak memenuhi ekspektasi pasar. 

Sektor media juga merosot 1,9 persen, dan menambah tekanan di sisi defensif. Aksi jual selektif juga terlihat pada JD Sports Fashion yang anjlok 3,9 persen akibat revisi perkiraan laba tahunan ke batas bawah konsensus.

Data Kepercayaan Konsumen Stabil

Di tengah dinamika yang beragam ini, pasar tetap bernapas lega setelah data menunjukkan kepercayaan konsumen zona euro berada di -14,2 pada November. Angka ini stabil dibanding bulan sebelumnya. 

Stabilitas tersebut memberikan sinyal bahwa konsumen Eropa belum kehilangan optimisme meski inflasi, biaya energi, dan prospek suku bunga masih menjadi perhatian utama.

Secara keseluruhan, bursa Eropa pada hari itu memperlihatkan perpaduan antara keyakinan terhadap kekuatan fundamental sektor teknologi—terutama AI—dan kewaspadaan terhadap arah kebijakan The Fed. 

Harga saham bergerak dalam rentang yang tidak ekstrem, mencerminkan pasar yang sedang mencari keseimbangan antara momentum laba korporasi dan risiko makro global. Integrasi antara sentimen teknologi yang kuat dan ketidakpastian suku bunga menjadikan perdagangan Kamis sebagai cerminan pasar yang masih bernavigasi dalam zona transisi.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79