Logo
>

H-1 Pemilu AS, Bursa Saham Eropa Dibuka Optimis

Ditulis oleh Pramirvan Datu
H-1 Pemilu AS, Bursa Saham Eropa Dibuka Optimis

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa saham Eropa diperkirakan akan mengawali pekan ini dengan sentimen positif pada Senin, dengan perhatian penuh tertuju pada pemilihan presiden AS yang digelar Selasa besok.

    Indeks FTSE 100 Inggris diperkirakan dibuka 4 poin lebih rendah di 8.173, sementara DAX Jerman naik 11 poin di 19.261, CAC Prancis meningkat 2 poin di 7.415, dan FTSE MIB Italia naik 74 poin ke 34.507 menurut data dari IG. Seperti dilansir di Jakarta, Senin 4 November 2024.

    Laporan pendapatan akan mencakup BioNTech dan Ryanair, ditambah rilis data indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur Eropa yang sangat dinanti.

    Pasar global bersiap menghadapi pekan bersejarah, dengan pemilihan presiden AS yang semakin dekat dan jajak pendapat terbaru NBC News menunjukkan persaingan ketat antara mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris.

    Gejolak di pasar global kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh partai mana yang menguasai Kongres hasil pemungutan suara. Jika Dewan Perwakilan dan Senat AS terbagi, kemungkinan besar hal ini akan menjaga status quo.

    Namun, kemenangan penuh baik bagi Partai Republik atau Demokrat mungkin membawa perubahan besar. Jika partai yang sama menguasai Gedung Putih, ini bisa berarti rencana pengeluaran baru atau reformasi pajak yang signifikan.

    Sementara itu, pasar Asia-Pasifik menguat pada Senin, sedangkan saham berjangka AS bervariasi dalam perdagangan Minggu malam.

    Data Inflasi AS

    Di sisi lain, indeks utama Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis, 10 Oktober 2024. Penurunan ini disebabkan oleh investor yang memerhatikan data inflasi dan pengangguran di Amerika Serikat (AS).

    Seperti dikutip dari Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 57,88 poin atau 0,14 persen menjadi 42.454,12, S&P 500 kehilangan 11,99 poin atau 0,21 persen menjadi 5.780,05, dan Nasdaq Composite turun 9,57 poin atau 0,05 persen menjadi 18.282,05.

    Baik S&P 500 dan Dow Jones, mencatatkan penutupan tertinggi sepanjang masa pada sesi sebelumnya. Hanya tiga dari 11 sektor utama S&P 500 yang menguat perdagangan Kamis, 10 Oktober 2024, dengan sektor energi naik 0,8 persen dan mengungguli yang lainnya karena harga minyak meningkat.

    Adapun data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan tampak dari Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) yang naik 0,2 persen secara bulanan (month on month/mom) pada September 2024 dan 2,4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kedua angka ini sedikit lebih tinggi dari perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Angka inti, yang mengecualikan harga makanan dan energi yang bergejolak, naik 3,3 persen secara tahunan, dibandingkan dengan perkiraan 3,2 persen.

    Secara keseluruhan, volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,02 miliar saham yang berpindah tangan. Angka ini sedikit di bawah rata-rata perdagangan selama 20 sesi terakhir, yang berada di kisaran 12,06 miliar saham.

    Kondisi pasar pada hari itu menunjukkan tekanan jual yang cukup besar, dengan saham-saham yang mengalami penurunan jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan saham yang mengalami kenaikan.

    Rasio saham yang turun terhadap yang naik di New York Stock Exchange (NYSE) mencapai 1,39 banding 1, mengindikasikan adanya tekanan jual yang lebih kuat. Di NYSE, tercatat 185 saham yang mencapai level tertinggi baru, sementara 55 saham mencatatkan level terendah baru.

    Di Nasdaq, bursa teknologi yang sering kali lebih volatil, situasinya lebih suram. Sebanyak 1.616 saham berhasil naik, namun 2.576 saham mengalami penurunan. Rasio penurunan saham di Nasdaq bahkan lebih besar, yakni 1,59 banding 1, menunjukkan bahwa lebih banyak saham yang berada dalam tekanan jual.

    Meskipun begitu, indeks S&P 500 mencatatkan 22 saham yang mencapai titik tertinggi dalam 52 minggu terakhir, sebuah sinyal bahwa meskipun ada tekanan di pasar, masih ada perusahaan-perusahaan yang menunjukkan performa kuat. Namun, 2 saham di indeks ini juga mencatat level terendah baru.

    Di Nasdaq Composite, 60 saham berhasil mencapai level tertinggi baru, sementara 163 saham mengalami penurunan ke level terendah baru dalam 52 minggu terakhir, menambah gambaran yang cukup bervariasi tentang kondisi pasar saat ini. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.