KABARBURSA.COM - Harga emas dan perak sama-sama mencetak rekor pada perdagangan Selasa, 23 Desember 2025 di tengah penguatan data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Mengutip Reuters, harga emas spot naik tipis sebesar 0,1 persen ke level USD4.449,99 per ons pada, setelah sempat mencapai rekor tertinggi di harga USD4.497,55. Sedangkan, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Februari naik 0,3 persen menjadi USD4.480,20.
Diketahui, harga emas batangan telah melonjak sekitar 70 persen pada tahun 2025. Kenaikan ini ditopang oleh ketegangan geopolitik, pemotongan suku bunga AS, pembelian yang kuat oleh bank sentral, dan permintaan investasi yang tinggi.
"Kami terus melihat tema jangka panjang diversifikasi cadangan devisa bank sentral sebagai pendorong utama bagi harga emas hingga akhir dekade ini," kata analis di SP Angel dalam sebuah catatan.
"Kami memperkirakan harga emas akan naik menuju USD5.000 per ons tahun depan," tambah catatan itu.
Di sisi lain, harga perak spot meningkat sebesar 0,7 persen ke harga USD69,48 per ons setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi USD70,66. Perlu diketahui, harga perak sudah mengalami kenaikan 123 persen sejak awal tahun ini.
Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals mengatakan tingginya harga perak tidak lepas dari realitas penawaran dan permintaan yang telah mengalami defisit selama lima tahun terakhir.
"Di samping meningkatnya permintaan industri, aspek aset aman, ekspektasi dolar yang lebih lemah, dan imbal hasil yang lebih rendah," ujar dia.
Peter Grant menargetkan harga perak berpotensi mencetak rekor baru ke harga USD75. Namun, hal ini kemungkinan tidak terjadi jika adanya aksi ambil untung di akhir tahun 2025.
Di sisi lain, harga platinum spot juga melonjak sebesar 3,9 persen ke level USD2.202,30. Ini merupakan harga tertinggi dalam lebih dari 17 tahun.
Sementara itu, harga palladium turut mengalami kenaikan sebesar 2,8 persen ke harga USD1.808,25 atau level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. (*)