Logo
>

Harga Emas Reli Kuat: Bisa Sentuh USD4.470 di Akhir Tahun?

Reli emas menanjak ke area tertinggi satu bulan, ditopang pemangkasan suku bunga The Fed dan pelemahan dolar, dengan peluang menguji resistance USD4.360–4.470 jelang akhir tahun.

Ditulis oleh Yunila Wati
Harga Emas Reli Kuat: Bisa Sentuh USD4.470 di Akhir Tahun?
Deretan emas terpasang di salah satu etalase toko perhiasan. Foto: KabarBursa.

KABARBURSA.COM – Harga emas dunia sedang dalam posisi on fire. Reli sangat kuat membawa harga emas spot menyentuh USD4.280 per ons dan USD4.313 untuk kontrak berjangka Februari. Bahkan ada prediksi bahwa harga emas akan menyentuh USD4.470 di akhir tahun.

Ada dua katalis positif yang mendorong reli emas sangat kencang. Pertama adalah kebijakan moneter Federal Reserve yang berpihak pada logam mulia. Pemangkasan suku bunga menurunkan imbal hasil aset berbunga dan memperkuat argumentasi terkait emas sebagai aset lindung nilai tanpa kupon.

Katalis kedua adalah jatuhnya indeks dolar AS ke posisi terendah dalam delapan pekan. Akibatnya, emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli di luar Amerika.

Tidak hanya emas yang mengilap, harga perak spot pun melesat hampir 4 persen dan membawanya ke harga USD64,22 per ons. Pun dengan harga platinum dan palladium, yang ikut terkerek naik. Artinya, reli logam mulia kali ini bersifat broad-based, bukan hanya fenomena tinggal pada emas. 

Jika dilihat dari indikator teknikal, reli emas saat ini bukan sekadar pantulan, tetapi sebuah tren bullish yang utuh. Ringkasan teknikal menunjukkan sinyal “Sangat Beli” baik dari indikator maupun moving average, dengan 7 indikator memberi sinyal beli dan 12 moving average seluruhnya berada di zona beli. 

Hati-hati, Pasar Sudah Sangat ‘Panas’

Namun, kedalaman tren ini membawa konsekuensi bahwa pasar sudah sangat panas. Relative Strength Index (RSI) pada 91,58 mengindikasikan kondisi jenuh beli ekstrem. Bahkan dalam banyak siklus harga, RSI di atas 70 sudah dianggap overbought.

Saat mendekati 90 ke atas, probabilitas terjadinya koreksi teknikal dalam beberapa sesi ke depan biasanya meningkat. Sejumlah indikator lain ikut mengonfirmasi tingkat kepanasan pasar. Stochastic RSI di 100, Williams %R di wilayah beli berlebih, dan Commodity Channel Index (CCI) di atas 100 yang merefleksikan deviasi harga jauh di atas rata-ratanya.

Kekuatan tren sendiri tercermin dari Average Directional Index (ADX) di sekitar 85,13. Level setinggi ini jarang muncul dan mengindikasikan bahwa tren naik sedang berada di fase sangat kuat. Dalam kondisi seperti ini, dua hal biasanya terjadi. Harga akan terus terdorong naik dalam jangka pendek meski sudah overbought, tetapi ketika koreksi akhirnya datang, rentangnya cenderung tajam karena banyak posisi spekulatif yang menumpuk di sisi beli. 

Average True Range (ATR) di 277,55 juga menegaskan bahwa volatilitas harian emas sedang tinggi, sehingga pergerakan ratusan dolar dalam satu sesi menjadi sesuatu yang wajar dalam fase ini.

Dari sisi tren menengah hingga panjang, struktur moving average sepenuhnya mendukung narasi bullish. Harga saat ini jauh berada di atas seluruh moving average utama: MA50 sekitar USD2.403, MA100 di kisaran USD1.967, dan MA200 di area USD1.647, baik dalam versi sederhana maupun eksponensial. 

Ini menunjukkan bahwa reli emas bukan lonjakan mendadak dalam beberapa hari, melainkan hasil dari tren naik yang berlapis. Selama harga tetap bertahan jauh di atas MA50 dan MA100, bias utama tetap naik, dan setiap koreksi tajam berpotensi dipandang pasar sebagai kesempatan akumulasi, bukan awal tren turun baru.

Pivot point memberikan gambaran teknikal mengenai area kunci support dan resistance jangka pendek. Titik pivot klasik berada di sekitar USD4.157 per ons, dengan support pertama di sekitar USD4.051 dan resistance pertama di dekat USD4.361. 

Ada Potensi Uji Zona Resistance di Area USD4.360-USD4.470

Dalam konteks harga saat ini, area USD4.157–4.051 dapat dianggap sebagai zona pertahanan awal jika koreksi terjadi. Sedangkan area USD4.361–4.467 menjadi zona resistance lanjutan yang berpotensi diuji bila momentum beli tetap terjaga dalam beberapa pekan ke depan. Selama harga bertahan di atas pivot, dominasi pembeli masih kuat dari kacamata teknikal harian.

Di satu sisi, kombinasi sinyal “Sangat Beli”, tren kuat, dan dukungan fundamental dari suku bunga rendah serta dolar yang melemah mendukung skenario bahwa emas masih berpeluang mempertahankan level tinggi.

Bahkan, harganya berpotensi menguji zona resistance di sekitar USD4.360–4.470 sebelum akhir tahun jika tidak ada kejutan negatif dari data ekonomi Amerika atau retorika hawkish the Fed. 

Di sisi lain, kondisi jenuh beli ekstrem pada RSI dan indikator momentum lain mengisyaratkan bahwa ruang kenaikan tanpa jeda mulai terbatas, dan koreksi sehat dalam bentuk konsolidasi sideways atau penurunan beberapa ratus dolar dapat muncul sewaktu-waktu.

Prospek hingga akhir tahun juga akan banyak ditentukan oleh data tenaga kerja Amerika, terutama laporan non-farm payrolls pada 16 Desember. Jika data tersebut memperkuat narasi perlambatan ekonomi dan membuka ruang pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut, emas berpeluang mempertahankan tren naiknya. 

Sebaliknya, jika data terlalu kuat dan pasar mulai kembali memperhitungkan risiko jeda panjang pemangkasan suku bunga, sebagian posisi spekulatif pada emas bisa mulai dibongkar dan memicu koreksi teknikal menuju area pivot.

Secara keseluruhan, performa emas saat ini dapat dikatakan sangat kuat baik dari sisi teknikal maupun fundamental jangka pendek. Tren naik masih dominan, momentum masih mendukung, dan struktur moving average menunjukkan fondasi bullish yang kokoh. 

Namun, indikator jenuh beli ekstrem dan volatilitas tinggi memberi sinyal bahwa fase akhir tahun berpotensi diwarnai pola “naik sambil terengah”, yaitu kombinasi percobaan menembus resistance baru dengan koreksi tajam sesekali. 

Dalam konteks ini, skenario yang paling rasional bukan sekadar garis lurus naik, melainkan reli yang diselingi fase konsolidasi dan pullback sebelum pasar membentuk harga keseimbangan baru.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79