KABARBURSA.COM - Harga minyak global bergerak stabil pada perdagangan Rabu, 9 Juli 2025 waktu AS. Kondisi ini mencerminkan situasi pasar yang tengah menyeimbangkan berbagai faktor fundamental dari kuatnya permintaan bensin di Amerika Serikat.
Tidak hanya itu, meningkatnya tensi geopolitik di Laut Merah, hingga kabar baru dari Gedung Putih terkait kebijakan tarif logam strategis juga membuat harga minyak stabil.
Harga minyak mentah Brent, yang menjadi acuan global, hanya mencatat kenaikan tipis 4 sen atau 0,06 persen ke level USD70,19 per barel. Sementara patokan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), naik 5 sen atau 0,07 persen menjadi USD68,38 per barel.
Meski bergerak tipis, pasar mencerminkan kekuatan dua sisi: dukungan dari sisi permintaan dan tekanan dari sisi pasokan serta kebijakan fiskal-politik.
Salah satu pendorong utama datang dari laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) yang menunjukkan lonjakan konsumsi bensin.
Dalam sepekan yang berakhir 4 Juli, permintaan bensin meningkat 6 persen menjadi 9,2 juta barel per hari. Peningkatan ini menjadi salah satu angka tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Di sisi lain, persediaan minyak mentah justru naik tajam sebesar 7,1 juta barel, jauh di atas ekspektasi penurunan 2,1 juta barel yang diperkirakan analis.
Analis senior dari Price Futures Group Phil Flynn, mengatakan bahwa lonjakan permintaan bensin menandakan mobilitas dan aktivitas ekonomi domestik masih solid.
“Permintaan tampaknya tetap kuat, belum ada tanda-tanda pelambatan,” ujarnya.
Laut Merah Memanas Usai Serangan Houthi
Di luar data permintaan, kondisi geopolitik kembali menjadi sorotan pasar. Setelah beberapa waktu relatif tenang, Laut Merah kembali memanas. Dalam sepekan terakhir, terjadi dua serangan terhadap kapal kargo, yang diklaim dilakukan kelompok Houthi dari Yaman.
Enam awak berhasil diselamatkan, sementara 15 lainnya dilaporkan masih hilang. Jalur ini sangat vital karena menjadi salah satu lintasan utama distribusi energi dan logistik global.
Sementara itu, EIA juga memangkas proyeksi produksi minyak AS untuk tahun 2025. Lembaga tersebut menilai harga yang cenderung moderat mendorong banyak produsen menunda ekspansi pengeboran.
Artinya, dalam jangka menengah, pasokan dari AS diperkirakan tidak akan melonjak tajam, sehingga memberi ruang bagi kestabilan harga global.
Namun, pasar masih harus mencermati potensi ketegangan baru dari sisi kebijakan perdagangan. Presiden Donald Trump pada Selasa mengumumkan tarif impor sebesar 50 persen untuk tembaga, logam yang sangat krusial bagi infrastruktur kendaraan listrik, perangkat militer, hingga sistem jaringan listrik.
Meski belum secara langsung menyasar energi, arah kebijakan proteksionis semacam ini dapat memicu ketidakpastian di berbagai lini industri.
Trump juga menunda sejumlah tarif lain hingga 1 Agustus, memberi isyarat bahwa negosiasi dengan mitra dagang masih terbuka. Namun, ketidakpastian tetap menyelimuti, dan pasar energi tidak imun terhadap dinamika perdagangan global.
OPEC+ Sepakati Kenaikan Produksi
Dari sisi suplai, produsen anggota OPEC+ kini bersiap menambah pasokan. Sabtu lalu, kelompok ini menyepakati kenaikan produksi sebesar 548.000 barel per hari untuk Agustus.
Menurut lima sumber, rencana peningkatan lebih lanjut tengah dibahas untuk September, termasuk permintaan Uni Emirat Arab yang ingin kuota produksinya dinaikkan.
Menariknya, pasar tampak tidak gentar menghadapi gelombang pasokan ini. Analis DBS Bank, Suvro Sarkar, mengatakan harga minyak terlihat cukup tangguh. Bahkan Menteri Energi UEA, Suhail al-Mazrouei, menegaskan bahwa peningkatan produksi belum membuat stok global naik signifikan.
“Pasar tampaknya memang butuh tambahan pasokan,” katanya.
Secara keseluruhan, pasar minyak masih menunjukkan keseimbangan yang rapuh namun bertahan. Permintaan yang solid, ketegangan geopolitik, dan kebijakan pasokan OPEC+ menjadi tiga pilar utama yang menopang harga, sementara ketidakpastian ekonomi dan kebijakan tarif Trump menjadi faktor pembatas. Untuk sementara, pasar memilih bertahan dan menanti arah yang lebih jelas.(*)