KABARBURSA.COM - Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan Selasa, 9 Desember. Hal ini terjadi karena investor tengah menyoroti beberapa hal seperti pembicaraan damai Rusia-Ukraina, kekhawatiran pasokan yang melimpah, dan keputusan yang akan datang mengenai suku bunga Amerika Serikat (AS).
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka turun 58 sen, atau 0,93 persen menjadi USD61,91 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS juga turun 67 sen, atau 1,14 persen menjadi USD58,21 per barel.
Kedua kontrak turun lebih dari USD1 per barel pada hari Senin kemarin, setelah Irak memulihkan produksi di ladang minyak West Qurna 2 milik Lukoil, salah satu yang terbesar di dunia.
Diketahui, Ukraina akan berbagi rencana perdamaian setelah pembicaraan di London antara Presiden Volodymyr Zelenskiy dan para pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris.
Perdamaian antara Ukraina dan Rusia dapat mengarah pada pencabutan sanksi internasional terhadap perusahaan-perusahaan Rusia dan membebaskan pasokan minyak dibatasi.
"Banyak pelaku pasar merasa bahwa Rusia tidak serius dengan perjanjian perdamaian dan mereka hanya sekadar mengulur waktu," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates.
Pada hari Selasa, listrik padam di separuh ibu kota Ukraina, Kyiv, setelah serangan terbaru Rusia terhadap sistem energi negara itu.
Kepala analis komoditas SEB Bjarne Schieldrop mengatakan, kargo minyak di laut, yang telah meningkat sebesar 2,5 juta barel setiap hari sejak pertengahan Agustus, terus memberikan tekanan pada harga minyak.
"Satu-satunya alasan mengapa harga minyak mentah Brent tidak turun lebih cepat dan lebih dalam adalah karena sanksi AS terkait Rosneft dan Lukoil," katanya.(*)