KABARBURSA.COM – Sebanyak 1,84 juta nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk naik kelas berkat holding Ultra Mikro (UMi), yang terdiri atas BRI, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Pegadaian.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengapresiasi pencapaian ini dan menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan sektor swasta dalam mendukung ekosistem ekonomi yang inklusif.
“Kuncinya pada pembiayaan dan pendampingan yang tepat, sehingga mereka bisa berdaya dan naik kelas,” ujar Muhaimin dalam siaran persnya di Jakarta, Senin 10 Februari 2025.
Holding Ultra Mikro ini tidak hanya menaikkelaskan 1,84 juta nasabah, tetapi juga memperluas cakupan layanan dengan menambah 3 juta debitur baru. Dengan demikian, jumlah debitur yang sebelumnya 31 juta pada 2021, kini telah mencapai 34 juta. Keberhasilan ini menjadikan UMi sebagai salah satu inisiatif inklusi keuangan terbesar di Indonesia.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menegaskan bahwa sinergi tiga entitas dalam Holding UMi merupakan strategi yang diterapkan sejak awal pembentukannya.
“BRI dengan core bisnis UMKM semakin mempertegas komitmennya melalui Holding UMi. Masing-masing entitas dalam holding ini dapat memperkuat portofolio bisnisnya dengan keunikan masing-masing, sehingga proses integrasi nasabah ultra mikro naik kelas dapat berjalan optimal,” jelas Sunarso.
BRI bersama PNM dan Pegadaian kata Sunarso, juga terus meningkatkan layanan melalui integrasi platform digital. Tiga sistem utama Selena (Pegadaian), Mekaar Digi (PNM), dan BRISPOT (BRI)kini terhubung dalam platform SenyuM Mobile, yang telah digunakan oleh lebih dari 74 ribu tenaga pemasar.
Inovasi digital ini menurutnya semakin mempercepat inklusi keuangan di berbagai daerah, menjangkau masyarakat yang sebelumnya sulit mengakses layanan perbankan formal.
Dari sisi infrastruktur, kata dia, holding UMi kini mengandalkan jaringan konvensional, hybrid, dan digital dengan lebih dari 16 ribu unit kerja, 400 ribu AgenBRILink Mekaar, serta layanan berbasis digital melalui BRImo dan SenyuM Mobile. Keberadaan AgenBRILink Mekaar menjadi perpanjangan tangan BRI dalam meningkatkan literasi keuangan dan akses layanan perbankan hingga ke pelosok desa.
“Dengan pencapaian ini, Holding Ultra Mikro semakin mempertegas perannya dalam mendukung Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta mempercepat pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” tambah Sunarso.
Capaian Bulan Inklusi Keuangan 2024
Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 yang berlangsung sepanjang Oktober berhasil mencatatkan pencapaian signifikan dalam memperluas akses masyarakat terhadap layanan dan produk keuangan.
Program yang diprakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini mencatat total capaian akses keuangan sebanyak 9.509.528 akses produk layanan dan jasa keuangan, meningkat sebesar 19,82 persen dibandingkan dengan pencapaian pada BIK 2023.
Angka ini melampaui target kenaikan 10 persen yang sebelumnya dicanangkan pada Kick-off BIK di Balikpapan pada awal Oktober lalu.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut dan menekankan pentingnya peningkatan inklusi keuangan bagi masyarakat.
Menurut Friderica, capaian yang melampaui target ini menunjukkan antusiasme dan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap pentingnya akses keuangan yang inklusif.
Selama BIK 2024, terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah kegiatan edukasi dan akses keuangan. Dibandingkan dengan BIK tahun sebelumnya, BIK 2024 menyelenggarakan 6.137 kegiatan, atau meningkat sebanyak 3.286 kegiatan dari BIK 2023.
Jumlah peserta kegiatan juga mengalami lonjakan besar, mencapai 6.478.027 peserta, yang artinya ada tambahan sekitar 4,6 juta peserta baru dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
OJK juga mencatat bahwa 661 dari seluruh kegiatan tersebut dilakukan oleh Kantor OJK di daerah-daerah, bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas.
Dalam rangkaian kegiatan BIK 2024, berbagai sektor industri keuangan berhasil mencatatkan capaian akses produk dan layanan yang signifikan, antara lain:
1. Industri Perbankan: Pembukaan 3.547.861 rekening baru.
2. Industri Pasar Modal: Pembukaan 156.537 rekening efek baru.
3. Industri Perasuransian: Pembukaan 745.218 polis asuransi.
4. Industri Pembiayaan: Penyaluran pembiayaan kepada 764.201 debitur.
5. Industri Pergadaian: Pembukaan 3.438.854 rekening gadai.
6. Industri Fintech: Pembukaan 856.857 akun baru.
Data ini menunjukkan bahwa program BIK 2024 tidak hanya meningkatkan jumlah peserta dan kegiatan, tetapi juga berdampak pada pertumbuhan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang beragam, mulai dari perbankan hingga fintech.
Rangkaian kegiatan BIK 2024 mengusung tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif” dan dilaksanakan secara menyeluruh di seluruh Indonesia. Program ini dimulai sejak September melalui kegiatan Road to BIK, diikuti oleh rangkaian acara utama selama Oktober. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.