KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi penutupan perdagangan Rabu, 26 Februari 2025 mengalami penguatan sebesar 0,29 persen ke level 6.606. Kenaikan ini eiring dengan meningkatnya volume pembelian.
Namun, meskipun terdapat optimisme jangka pendek, IHSG untuk hari ini, 27 Februari 2025, diproyeksi masih berpotensi mengalami koreksi lebih dalam dalam skenario terburuk. MNC Sekuritas dalam paparannya menyampaikan bahwa dalam jangka pendek, IHSG diperkirakan mampu mencapai kisaran 6.611 hingga 6.683 sebelum kembali melemah dan menguji level support di 6.269 hingga 6.399. Saat ini, level support utama berada di 6.509 dan 6.480, sementara area resistance berada di 6.713 dan 6.814.
Meskipun IHSG hari ini Diproyeksi terkoreksi, namun sejumlah saham patut diperhatikan, karena cukup menarik dalam perdagangan hari ini. Dimulai dengan saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Saham AMRT pada penutupan perdagangan kemarin mencatat koreksi cukup tajam, sebesar 7,05 persen dan mantap berada di level 2.240, disertai dengan peningkatan tekanan jual. Dari perspektif teknikal, AMRT saat ini berada pada fase akhir wave [v] dari wave C dalam struktur wave (A).
Dengan kondisi ini, saham AMRT memiliki peluang menarik bagi investor untuk melakukan strategi buy on weakness pada kisaran harga 2.100 hingga 2.200. Jika saham ini mampu bergerak naik, target harga selanjutnya berada di level 2.330 dan 2.470. Namun, jika harga turun lebih jauh dan menembus level 2.040, maka perlu diwaspadai sebagai sinyal untuk menghentikan posisi.
Kedua, adalah saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga mengalami tekanan jual yang menyebabkan koreksi sebesar 1,04 persen ke level 1.910. Saat ini, ARTO berada di akhir wave v dari wave (c) dalam wave [y], yang mengindikasikan potensi koreksi lebih lanjut.
Dengan tren ini, peluang terbaik bagi investor untuk masuk berada pada rentang harga 1.690 hingga 1.815. Jika saham ini berhasil rebound, target kenaikan berikutnya berada di level 2.040 dan 2.270. Namun, apabila harga turun hingga menembus 1.615, investor perlu mempertimbangkan untuk melakukan cut loss.
Di sisi lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) justru mengalami kenaikan sebesar 0,53 persen ke level 3.820, didorong oleh meningkatnya volume pembelian. Secara teknikal, BBRI saat ini berada di akhir wave [i] dari wave 5, yang mengindikasikan bahwa potensi koreksi yang terjadi akan relatif terbatas.
Dengan proyeksi tersebut, saham BBRI berpeluang melanjutkan kenaikan dan menjadi kandidat menarik untuk strategi speculative buy pada kisaran harga 3.720 hingga 3.770. Target kenaikan selanjutnya berada di level 3.880 dan 4.050, sementara batasan risiko ditetapkan jika harga turun di bawah 3.610.
Sementara itu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mencatat lonjakan harga sebesar 4,90 persen ke level 6.425, yang didukung oleh meningkatnya volume pembelian. Saat ini, BREN berada dalam fase wave (v) dari wave [iii], yang menunjukkan bahwa saham ini masih rawan mengalami koreksi.
Meski demikian, potensi kenaikan tetap terbuka, sehingga investor dapat mempertimbangkan buy on weakness pada rentang harga 5.425 hingga 6.150. Jika momentum bullish berlanjut, target harga berikutnya berada di level 7.200 dan 7.750. Namun, jika harga turun dan melewati 5.275, sebaiknya investor mempertimbangkan untuk melakukan cut loss guna meminimalisir risiko.
Sepekan Kemarin IHSG Menguat
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan sejumlah data perdagangan selama selamanya periode 17 – 21 Februari 2024 ditutup positif. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan Peningkatan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini.
“Yaitu sebesar 18,99 persen menjadi 18,38 miliar lembar saham dari 15,45 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 21 Februari 2025.
Peningkatan turut dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 6,17 persen, menjadi 1,23 juta kali transaksi dari 1,16 juta kali transaksi pada pekan lalu. Selain itu, kapitalisasi pasar bursa pada pekan ini juga mengalami peningkatan sebesar 3,37 persen menjadi Rp11.786 triliun dari Rp11.401 triliun pada sepekan sebelumnya.
Sementara itu Kautsar mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pekan ini berada di zona positif dengan kenaikan sebesar 2,48 persen. “Menjadi berada pada level 6.803,001 dari 6.638,459 pada pekan lalu,” kata dia.
Selama sepekan, kata Kautsar, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan, yaitu sebesar 3,74 persen sehingga menjadi Rp11,78 triliun dari Rp12,24 triliun pada pekan sebelumnya.
“Investor asing hari ini (kemarin) mencatatkan nilai jual bersih Rp705,15 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp11,68 triliun,” katanya.(*)
IHSG Hari ini Diproyeksi Masih Terkoreksi Meski Sempat Menguat
