KABARBURSA.COM - Pasar saham Indonesia (IHSG) terus menunjukkan dinamika yang menarik di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pada level 7,520, IHSG menghadapi beberapa tantangan teknikal yang bisa memberikan gambaran arah pergerakan berikutnya.
Berdasarkan analisis teknikal terbaru yang dilakukan Indonesia Investment Education (IIE) research team yang dipublikasikan pada Sabtu, 12 Oktober 2024, koreksi IHSG telah mencapai target di 7,450 dan tertahan di support kumo. Namun, kegagalan IHSG untuk menembus resistance pada level 7,550 mencerminkan potensi koreksi lebih lanjut, dengan support berikutnya terlihat di area gap 7,367 dan support downchannel di sekitar 7,350.
Secara teknikal, indikator-indikator utama menunjukkan berbagai sinyal untuk IHSG. Dengan indikator MACD dalam kondisi negatif dan RSI berada di level 43,5, ada potensi pergerakan sideways atau koreksi lebih dalam. EMA50 yang berada di level 7,552 menunjukkan resistance kuat yang sulit ditembus dalam waktu dekat, sementara EMA100 di 7,434 menjadi support kunci.
Kombinasi faktor ini menandakan potensi pergerakan koreksi lebih lanjut sebelum adanya pergerakan signifikan ke arah resistance baru.
Namun, jika IHSG mampu menembus resistance kuat di level 7,595, ini akan membuka potensi rally menuju target formasi double bottom pattern di 7,745, memberikan peluang bagi investor untuk melihat potensi kenaikan di tengah koreksi yang saat ini sedang berlangsung.
Saham-Saham Pilihan dengan Potensi Rally
Selain IHSG, beberapa saham utama menunjukkan potensi rally, meski dengan berbagai tantangan teknikal. Berikut adalah beberapa saham yang menarik untuk disimak.
1. ASRI (Alam Sutera Realty)
ASRI menunjukkan pergerakan signifikan dengan break di poin B di level 226 disertai volume besar. Ini memberikan sinyal bullish yang kuat. Jika mampu melanjutkan kenaikan, target pertama berada di level 252, dengan potensi rally lebih lanjut menuju target bat pattern di 260.
Saat ini, indikator RSI berada di level 58,3, mengindikasikan momentum bullish yang masih cukup kuat, sementara stochastic mengindikasikan tren naik. Area beli ideal berada di antara 244-234, dengan stop loss di level 226.
2. SSIA (Surya Semesta Internusa)
SSIA mengalami rebound dari support uptrendline dan FR78,6 persen di level 1,120. Jika saham ini mampu menembus resistance downchannel di level 1,220, ada peluang untuk rally menuju target pertama di 1,255 dan target kedua di 1,345.
Namun, investor perlu waspada karena indikator MACD masih negatif, dan RSI berada di level 44,0, menandakan potensi sideways sebelum rally. Area beli yang disarankan adalah di antara 1,220-1,160, dengan stop loss di 1,150.
3. BBRI (Bank Rakyat Indonesia)
BBRI berhasil rebound dari FR61,8 prersen di level 4,880. Jika saham ini berhasil menembus poin B di 5,075, potensi rally menuju target di level 5,475 terbuka lebar.
Meskipun MACD masih negatif, stochastic mengindikasikan potensi kenaikan lebih lanjut dengan area beli di antara 5,075-4,860. Stop loss disarankan di 4,700, dan target pertama di 5,200, yang cukup menarik bagi investor yang mencari saham sektor perbankan dengan potensi apresiasi.
4. INDY (Indika Energy)
INDY menunjukkan tren yang cukup solid dengan rebound dari support mid line up channel. Kenaikan lanjutan diharapkan dapat menuju resistance upchannel di level 1,825.
Meski indikator MACD masih negatif, RSI berada di level 58,2, yang menunjukkan momentum positif. Area beli yang ideal berada di antara 1,725-1,665, dengan target pertama di 1,780 dan target kedua di 1,825. Stop loss dapat ditempatkan di 1,620.
5. WINS (Wintermar Offshore Marine)
WINS sedang berada dalam tren bullish dan akan menguji resistance kuat di level 510. Jika resistance ini ditembus, potensi rally menuju target rounding bottom di level 600 sangat terbuka.
Dengan MACD positif dan stochastic yang terus mendukung tren naik, saham ini memberikan peluang investasi yang menarik. Area beli ideal berada di antara 520-500, dengan stop loss di 478, dan target pertama di 530.
6. MEDC (Medco Energi Internasional)
MEDC telah mengalami koreksi namun tertahan di support uptrend line di level 1,350. Potensi rebound menuju target pertama di 1,460 dan target kedua di 1,600 cukup menjanjikan, terutama dengan MACD yang berada di zona positif.
Dengan RSI di level 55,5 dan stochastic yang menunjukkan potensi penurunan, investor disarankan untuk berhati-hati dan membeli di area antara 1,380-1,330 dengan stop loss di level 1,300.
Pasar saham Indonesia saat ini berada di persimpangan yang krusial, dengan IHSG menghadapi resistance kuat namun berpotensi rally jika mampu menembus level kritis.
Beberapa saham utama menunjukkan potensi kenaikan yang menarik, meskipun investor perlu memperhatikan indikator teknikal dan level-level kunci untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko. Dengan analisis yang cermat, peluang di tengah ketidakpastian dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para investor.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.