Logo
>

Indonesia Berpotensi Besar dalam Investasi AI di 2025

Ditulis oleh Cicilia Ocha
Indonesia Berpotensi Besar dalam Investasi AI di 2025

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Di tengah pesatnya perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), Indonesia berpotensi menjadi pasar yang menarik bagi investasi AI dalam beberapa tahun mendatang. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda, melihat tren ini sebagai peluang besar bagi investasi, terutama di sektor teknologi domestik seperti pusat data atau data center.

    "Dampaknya kebutuhan untuk data center semakin tinggi," kata Huda melalui pesan tertulis kepada Kabarbursa.com di Jakarta, Jumat, 3 Januari 2025.

    Kendati Indonesia menghadapi tantangan dalam mengembangkan teknologi domestik, Huda menilai, kebutuhan akan data center yang lebih besar akan semakin mendesak seiring dengan pesatnya perkembangan AI.

    "Saya melihat, tren ke depan AI masih bisa berkembang dan semakin banyak perusahaan yang mengadopsinya," ujar dia.

    Huda menyebut, kebijakan pemerintah mewajibkan server data hanya bisa digunakan di dalam negeri, menjadi tantangan tersendiri. Namun, hal tersebut dapat menjadi peluang bagi industri data center lokal. Karena, kebijakan tersebut justru mendukung pengembangan teknologi dalam negeri, termasuk penyediaan layanan data center yang lebih kuat.

    Namun, di balik potensi tersebut, Huda menekankan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal pengembangan teknologi domestik.

    "Sayangnya, teknologi domestik [Indonesia] masih jauh tertinggal. Mulai dari inovasi, sumber daya manusia (SDM), hingga (kapasitas) pabrik hardware Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara lainnya," jelasnya.

    Dengan kata lain, Indonesia memiliki potensi besar untuk cepat mengadopsi teknologi karena jumlah penduduknya yang besar. Namun, masih ada kesenjangan signifikan antara kebutuhan dan kemampuan dalam memenuhinya. Artinya, Indonesia perlu fokus pada pembangunan teknologi domestik dan penguatan kapasitas SDM.

    Investasi Naik Enam Kali Lipat

    Sementara, investasi pada teknologi kecerdasan buatan generatif (AI generatif) di Indonesia menunjukkan lonjakan yang sangat pesat dalam tiga tahun terakhir. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, mengungkapkan sektor ini mengalami peningkatan lebih dari enam kali lipat, menandai percepatan adopsi dan pengembangan teknologi di Tanah Air.

    Pada tahun 2021, investasi di bidang AI generatif hanya mencapai USD4 miliar atau sekitar Rp63,7 triliun dengan kurs Rp15.947 per dolar AS. Namun, pada tahun 2023, angka tersebut melonjak menjadi USD25 miliar atau sekitar Rp398 triliun.

    AI generatif, yang mampu menciptakan konten baru seperti teks, gambar, dan audio, menjadi salah satu pendorong utama inovasi di berbagai sektor. Peningkatan signifikan ini mencerminkan keseriusan pelaku usaha di sektor swasta untuk mengadopsi teknologi canggih demi meningkatkan daya saing mereka di era digital.

    "Di Indonesia, perkembangan AI mengalami signifikansi yang luar biasa. Investasi pada teknologi AI generatif meningkat lebih dari enam kali lipat,” ujar Meutya dalam acara AI for Indonesia yang berlangsung di Jakarta pada 4 Desember 2024.

    Namun, percepatan teknologi AI juga memberikan dampak yang beragam terhadap pasar kerja. Di negara-negara maju atau global north dengan pendapatan tinggi, sekitar 60 persen pekerjaan telah terpengaruh oleh keberadaan AI.

    Sementara itu, di negara-negara berkembang atau global south, dampak AI bervariasi, dengan masing-masing 40 persen dan 26 persen pekerjaan di negara-negara berpendapatan menengah dan rendah terpengaruh oleh teknologi ini. Meutya menyoroti bahwa negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Spanyol, Swedia, Belgia, Belanda, dan Prancis saat ini mendominasi permintaan pasar kerja AI di tingkat global.

    Untuk mempercepat transformasi digital yang merata, pemerintah Indonesia sedang aktif menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi global. Salah satu tujuan utama adalah membangun infrastruktur digital dan mengembangkan talenta digital lokal, khususnya yang berkaitan dengan teknologi AI.

    “Kita tengah bekerja sama dengan beberapa global tech companies untuk mewujudkan talenta-talenta digital, khusus di bidang AI,” jelas Meutya.

    Selain mendukung sektor swasta, AI generatif juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan layanan publik. Teknologi ini dapat digunakan untuk menganalisis dan mengolah big data dengan efisien dan efektif. Sebagai langkah konkret, pemerintah berencana membangun sejumlah pusat data nasional yang bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai layanan data. Salah satu pusat data nasional ini akan dibangun di Cikarang, Jawa Barat.

    Keberadaan pusat data nasional ini diharapkan mampu mendukung program Satu Data Indonesia, yang bertujuan menyatukan seluruh data pemerintahan menjadi satu basis yang valid dan berkesinambungan. Data yang terintegrasi tersebut akan menjadi fondasi penting dalam mengimplementasikan teknologi AI untuk berbagai layanan publik, baik dalam perencanaan kebijakan maupun penyediaan layanan kepada masyarakat.

    “Pusat data ini memiliki peran vital untuk memastikan teknologi AI dapat dimanfaatkan secara maksimal, berbasis validitas dan kontinuitas data,” tambah Meutya.

    Dengan investasi yang terus meningkat, kerja sama internasional yang aktif, serta rencana pembangunan infrastruktur digital yang komprehensif, Indonesia berada dalam posisi strategis untuk menjadi salah satu pemimpin di bidang teknologi AI generatif di kawasan Asia. Transformasi digital ini bukan hanya menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju kedaulatan digital dan daya saing global di era teknologi maju.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Cicilia Ocha

    Seorang jurnalis muda yang bergabung dengan Kabar Bursa pada Desember 2024. Menyukai isu Makro Keuangan, Ekonomi Global, dan Energi. 

    Pernah menjadi bagian dalam desk Nasional - Politik, Hukum Kriminal, dan Ekonomi. Saat ini aktif menulis untuk isu Makro ekonomi dan Ekonomi Hijau di Kabar Bursa.