KABARBURSA.COM – Kementerian Investasi mencatat, arus investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia sepanjang kuartal II 2025 anjlok sebesar 6,95 persen secara tahunan menjadi Rp202,2 triliun (setara USD12,3 miliar). Dilansir dari Reuters, penurunan ini merupakan kontraksi terdalam sejak lima tahun terakhir, tepatnya sejak kuartal I 2020 saat pandemi Covid-19 mulai mengguncang perekonomian global.
Data ini tidak mencakup sektor keuangan serta minyak dan gas bumi. Jika digabungkan dengan investasi dari dalam negeri, total investasi langsung di Indonesia pada periode April–Juni mencapai Rp477,7 triliun. Kementerian Investasi menyebutkan bahwa investasi tersebut berhasil menciptakan 665.764 lapangan kerja baru.
Beberapa sektor yang menjadi tujuan utama investor asing antara lain industri logam dasar, pertambangan, jasa, transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi. Dalam hal asal negara, Singapura, Hong Kong, dan China tercatat sebagai tiga penyumbang FDI terbesar selama periode tersebut.
Meski dihantam gejolak ekonomi global, geliat investasi di Indonesia belum kehilangan daya pikat. Pada kuartal pertama 2025, realisasi investasi nasional tercatat sebesar Rp465,2 triliun. Angka itu bukan hanya naik 2,7 persen dibandingkan triwulan sebelumnya, tapi juga tumbuh signifikan 15,9 persen dari periode yang sama tahun lalu. Secara kumulatif, capaian tersebut sudah mengisi seperempat lebih dari target tahunan sebesar Rp1.905,6 triliun.
Di dalam struktur investasi, porsi modal asing masih mencatat kontribusi hampir separuh. Penanaman Modal Asing (PMA) pada periode Januari–Maret 2025 mencapai Rp230,4 triliun atau 49,5 persen dari total investasi. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang Rp234,8 triliun atau 50,5 persen sisanya.
Jika dirinci lebih lanjut, lima sektor yang paling banyak menyerap investasi asing antara lain industri logam dasar dan barang logam (USD3,6 miliar), sektor pertambangan (USD1,2 miliar), serta sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi (USD1,1 miliar). Dua sektor lainnya adalah jasa lainnya (USD1,1 miliar) serta industri kimia dan farmasi (USD0,9 miliar).
Dari sisi negara asal, Singapura masih menjadi investor terbesar dengan total realisasi USD4,6 miliar. Disusul oleh Hong Kong, China, Malaysia, dan Jepang yang konsisten mengisi daftar lima besar penyumbang investasi asing ke Indonesia.
Pemerintah sendiri menetapkan target tinggi untuk tahun ini: realisasi investasi sebesar Rp1.905,6 triliun, naik sekitar 11 persen dari tahun 2024. Target ini menjadi salah satu pilar penting untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional yang dibidik mencapai 5,3 persen sepanjang 2025.(*)