Logo
>

Investasi Kanada di RI Meningkat 42 Persen, Melesat karena ini

Ditulis oleh Dian Finka
Investasi Kanada di RI Meningkat 42 Persen, Melesat karena ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, nilai investasi Kanada di Indonesia pada 2023 mencapai sebesar USD357,80, meningkat 42,90 persen dibandingkan tahun 2022. 

    Peningkatan terjadi seiring proses penyelesaian Persetujuan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Kanada atau Indonesia-Canada CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) dan perdagangan kedua negara yang terjalin selama lima tahun terakhir (2019-2023).

    Saat ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan, Indonesia dan Kanada telah menyelesaikan perundingan putaran kesepuluh Indonesia-Canada CEPA. Ia mengapresiasi tim perunding yang telah bekerja sejak 2022.

    “Saya mengapresiasi dedikasi dan kerja keras dari tim perunding kedua negara selama kurang lebih dua setengah tahun sehingga perundingan Indonesia-Canada CEPA berhasil terselesaikan secara substantif pada putaran kesepuluh,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 16 November 2024.

    Indonesia-Canada CEPA, ujar Budi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja perdagangan kedua negara. “Indonesia-Canada CEPA diharapkan dapat meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa Indonesia ke wilayah Amerika Utara, peningkatan investasi Kanada di Indonesia, serta pembukaan peluang kerja sama ekonomi yang lebih luas antara kedua negara,” jelasnya.

    Sementara itu, selama lima tahun terakhir, Kemendag mencatat total perdagangan Indonesia dan Kanada berhasil tumbuh 11,2 persen. Pada Januari-September 2024, total perdagangan Indonesia-Kanada tercatat sebesar USD2,65 miliar. Ekspor Indonesia ke Kanada sebesar USD1,06 miliar dan impor Indonesia dari Kanada sebesar USD1,59 miliar. Dengan demikian, Indonesia defisit perdagangan terhadap Kanada sebesar USD536 juta.

    Pada 2023, total perdagangan Indonesia-Kanada tercatat sebesar USD3,44 miliar. Ekspor Indonesia ke Kanada sebesar USD1,30 miliar dan impor Indonesia dari Kanada sebesar USD2,14 miliar.

    "Pada tahun 2023, Kanada merupakan mitra dagang tujuan ekspor ke-28 dan asal impor ke-16 bagi Indonesia," ungkap Budi.

    Komoditas ekspor utama Indonesia ke Kanada, yaitu perangkat telepon; limbah dan skrap logam mulia; karet alam; aksesoris kendaraan bermotor; serta peti, koper, vanity-case, dan tas eksekutif. Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Kanada, yaitu gandum dan meslin, pupuk mineral, kedelai, bubur kayu kimia, dan bubur kayu.

    Pertemuan Bilateral Indonesia-Kanada

    Pada Kamis, 14 November 2024, Budi melakukan pertemuan dengan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng, di sela-sela pertemuan APEC Economic Leader's Week (AELW) 2024 di Lima, Peru.

    Usai pertemuan, mantan Sekretaris Jenderal Kemendag ini menyampaikan, kedua negara telah mencapai kesepakatan substantif atas 23 isu runding, yang meliputi: perdagangan barang; jasa; investasi; pengaturan asal barang; pengadaan barang dan jasa pemerintah; serta perdagangan dan pembangunan berkelanjutan.

    Selain itu, juga disepakati isu baru, yaitu dialog bilateral untuk sektor prioritas yang menjadi wadah diskusi dan kerja sama atas isu-isu prioritas kedua negara, antara lain mineral kritis, serta perlindungan kesehatan (sanitari dan fitosanitari) untuk perdagangan daging sapi dan sarang burung walet secara bilateral.

    "Indonesia dan Kanada membahas pelaksanaan misi dagang Kanada ke Indonesia pada Desember 2024 mendatang," tutur Budi.

    Adapun misi dagang yang dipimpin Mary Ng akan membawa lebih dari 300 pelaku usaha.

    Budi menyambut baik kegiatan misi dagang tersebut serta berharap dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

    “Saya harap misi dagang tersebut dapat memperkenalkan potensi perdagangan dan investasi Indonesia kepada pelaku usaha Kanada, sekaligus memberikan kesempatan bagi pelaku usaha Indonesia untuk membangun jaringan dan menciptakan peluang kerja sama baru dengan mitra Kanada,” urai Mendag.

    Lebih lanjut Mendag juga mengundang Kanada untuk berinvestasi di sektor pendidikan dan kesehatan (rumah sakit), khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia.

    Selain itu kedua menteri tersebut menandatangani Pernyataan Bersama Tingkat Menteri atas Penyelesaian Substantif Perundingan Indonesia-Canada CEPA pada saat kegiatan misi dagang Kanada dimaksud.

    Penyelesaian Sesuai Target

    Sebelumnya, Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, perundingan pada putaran kesembilan telah mencerminkan keseriusan Indonesia dan Kanada dalam menuntaskan proses negosiasi sesuai dengan komitmen yang telah disepakati sebelumnya.

    “Kedua negara memiliki visi dan semangat yang sama untuk bersikap pragmatis serta fleksibel, sehingga penyelesaian perundingan ICA-CEPA pada akhir tahun ini bisa tercapai,” ujar Djatmiko.

    Pada perundingan ini, Djatmiko memimpin Delegasi Indonesia, sementara dari pihak Kanada, perundingan dipimpin oleh Associate Assistant Deputy Minister Global Affairs Aaron Fowler. Acara pembukaan juga dihadiri oleh Konsul Jenderal RI di Toronto, Dyah Lestari Asmarani, yang turut memberikan dukungan diplomatik dalam perundingan penting ini.

    Putaran ke-9 ICA-CEPA mencakup diskusi atas 16 isu utama, termasuk pembahasan yang difokuskan pada mineral kritis yang menjadi salah satu topik penting yang diangkat oleh Indonesia.  (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.