Logo
>

Jelang Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Dolar AS Menguat: Yen Jepang Jadi Sorotan

Dolar AS menguat jelang pidato Jerome Powell di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, sementara yen Jepang mencatat level tertinggi sebulan karena faktor BOJ dan politik domestik.

Ditulis oleh Yunila Wati
Jelang Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Dolar AS Menguat: Yen Jepang Jadi Sorotan
Ilustraasi - Menghitung dolar AS. Foto: Dok KabarBursa.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dolar Amerika Serikat kembali menunjukkan ketangguhannya di pasar global, tepat sehari sebelum Chairman Federal Reserve Jerome Powell, menyampaikan pernyataan penting yang ditunggu-tunggu investor. 

    Setelah sempat jatuh ke posisi terendah dalam empat tahun terhadap euro pada Selasa, 16 September 2025, greenback berbalik arah dengan kenaikan 0,20 persen. Indeks Dolar (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, naik menjadi 96,84 dari titik terendah 96,554. 

    Meski secara tahunan indeks masih mencatat pelemahan hampir 11 persen sepanjang 2025, rebound menjelang konferensi pers Powell memberi sinyal bahwa pasar masih menaruh harapan pada pendekatan hati-hati bank sentral.

    Ekspektasi pasar memang mengarah pada pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam rapat kebijakan kali ini. Namun, fokus investor lebih tertuju pada bagaimana Powell membingkai arah kebijakan selanjutnya. 

    Di satu sisi, ada tekanan politik kuat, terutama dari Presiden Donald Trump, agar the Fed lebih agresif menurunkan suku bunga. Namun di sisi lain, Powell dihadapkan pada risiko perlambatan pasar tenaga kerja dan inflasi yang belum sepenuhnya jinak. 

    Beberapa analis meyakini Powell akan menjaga keseimbangan, yaitu mengakui risiko ekonomi, tetapi menahan diri dari memberi sinyal eksplisit soal pemangkasan beruntun. Sikap hati-hati ini justru bisa memperkuat dolar dalam jangka pendek, meski berpotensi menekan harga emas dan menimbulkan koreksi di sektor saham teknologi yang tengah mengalami reli.

    Sementara itu, yen Jepang menjadi sorotan tersendiri. Yen menguat ke level 146,22 per dolar, tertinggi dalam sebulan terakhir, menjelang pengumuman kebijakan moneter Bank of Japan pada Jumat mendatang. 

    BOJ diperkirakan masih mempertahankan suku bunga rendah, tetapi kekuatan yen kali ini lebih banyak ditopang oleh dinamika politik domestik. 

    Bursa calon pemimpin baru Partai Demokrat Liberal (LDP) menghadirkan nama-nama moderat seperti Shinjiro Koizumi, yang dinilai lebih berhati-hati dalam mendukung stimulus fiskal dan moneter. 

    Perbedaan arah kebijakan dengan kandidat pro-pelonggaran seperti Sanae Takaichi membuat pasar menilai yen bisa mendapatkan dorongan tambahan dari perubahan politik di Tokyo.

    Dengan kombinasi ini, lanskap mata uang global tengah berada di titik krusial. Dolar menguat berkat ekspektasi bahwa Powell tidak akan menyerah pada tekanan politik, melainkan memilih pendekatan terukur. 

    Yen, di sisi lain, menemukan momentum bukan hanya dari kebijakan moneter Bank of Japan, tetapi juga dari ketidakpastian politik yang bisa membuka ruang penguatan lebih jauh. Sementara euro, poundsterling, dan franc Swiss melemah tipis, dolar Australia justru menguat ke level tertinggi 11 bulan. 

    Semua ini menegaskan bahwa pidato Powell dan arah kebijakan the Fed dalam beberapa jam ke depan akan menjadi penentu utama arah pasar valas global, dengan yen sebagai salah satu mata uang yang paling dinamis dalam merespons perubahan lanskap geopolitik dan ekonomi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79